💙bonus part💙

1K 33 0
                                    


3 tahun kemudian.....

Kakiku perlahan melangkah menyusuri tiap petak ruang abadi. Pemakaman. Saat ini aku berada di pemakaman umum. Tak perlu ku jelaskan kalian pasti tau tujuan ku kesini untuk apa.

2 bulan yang lalu aku baru saja menanggalkan seragam putih Abu-Abu dan saat ini masih berkutat untuk masuk ke dalam Universitas impianku.

Aku duduk di samping nisan.
Shakira Caitryn Andrea binti Alexander.

Pandanganku memburamkan. Air mata memenuhi kelopak mataku. Kucoba kutahan. Tapi tetap itu tak ada hasilnya. Air mata perlahan mulai turun membuat nyarai kecil di pipi ku.

"Kira, maaf ya aku jarang jengukin kamu. Akhir-akhir ini aku sibuk," Ucapku mengusap pelan nisan milik Kira.

Aku tak lupa  membacakan surah yasin dan memanjatkan doa untuknya. Sebenarnya tak harus datang langsung untuk mendoakannya. Tapi mumpung ada disini. Lagipula setiap aku selesai doa, aku selalu memanjatkan doa untuk kembaranku.

Tetes demi tetes hujan turun membasahi ku. Aku tetap diam, ingin merasakan air hujan itu. Tak lama air hujan itu tak kurasakan. Bukan karena hujan tlah terhenti tapi seseorang memberikan payungnya untukku.

"Kebiasaan hujan-hujanan. Kayak anak kecil!" Lontar orang itu tersenyum lalu ikut berjongkok di samping ku,

"Kira pasti bahagia. Tapi kalau dia ngeliat kamu sakit dia pasti sedih," Lanjutnya menatap ke arah makam Kira.

"Aku lagi kangen sama Kira," Jawabku. Ia mengacak rambutku yang membuat ku memajukan bibirku.

"Ngapain dimajuin minta di cium?" Tanya nya,

"Apaan sih kita kan belum sah!" Jawabku.

"Iya 3 minggu lagi!" Ucapnya. Aku hanya tersenyum.

"Kira kamu tau nggak ada pangeran yang ngajak aku nikah. Padahal umur kita masih muda. Tapi nggak papalah. Lagipula menghindari zina bukan? Daripada pacaran mending langsung khitbah," Lontar ku menatap nanar nisan Kira.

"Kira--Aku janji bakal jaga saudara kamu yang bawel ini. Tapi walaupun  dia bawel aku sayang dia," Timpal orang yang disebelahku. Ia sangat rupawan dengan kemeja putihnya.

"Apaan sih?" Ucapku.

"Kita pulang yuk. Hujan nya makin deres. Nanti becek terus kamu kepeleset. Nggak lucu masa pengantin kakinya keseleo pas nikahan?" Godanya. Aku tak merespon lawakan garingnya itu.

"Ayok!" Ajaknya. Memayungi ku sampai kita di mobilnya.

"Silahkan masuk tuan putri," Ucapnya membukakan pintu. Aku lalu masuk dan dia memutari mobil. Dan duduk dibalik kemudi.

"Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Semua persiapan kan dah beres. Kamu pulang jaga kesehatan. Ok!" Ucapnya. Aku hanya mengangguk mengikuti perintahnya.

"Makasih ya," Lontarku

"Untuk?"

"Everything," Jawabku,

"Seharusnya aku yang bilang makasih. Kamu dah mau nerima lamaran aku. Dan kamu udah mau nerima segala kekuranganku," Ucapnya tersenyum. Ia menyalakan mesin mobilnya. Lalu kami meniggalkan area pemakaman.

*

"Hati hati ya dijalan!" Ucapku ketika turun dari mobil. Ia hanya tersenyum lalu menatap ku.

"Iya bawel," Jawabnya,

Aku masuk kedalam rumah. Sepi. Ayah dan bunda mungkin masih di kantor. Aku berlengang menuju kamar. Dering telfon menyambut ku ketika aku hampir terlelap ke alam  Mimpi

"Halo?"

"Apa kangen?" Tanyaku,

"Ge-er."

"Terus kenapa nelpon?"

"Rindu," Jawabnya.

"Sama ae samsul!" Ucapku.

"Cie marah."

"Artha aku capek!"

"Ia maaf deh. Iya sekarang kamu tidur jaga kesehatan oke!"

"Iya."

"Lusa bisa nggak kita jalan?"

"Kemana?" Tanyaku.

"Terserah."

"Bali yuk!"ajakku.

"Ok!"

"Aku tutup ya peri jail yang bawel,"

"Iya pangeran kurcaci ku."

Sambungan telfon kuputus secara sepihak,aku menutup mataku,larut ke alam mimpi dan tertidur.

*

~

Seseorang menatap ke arah kamar Kila. Di balik jendela yang tak ditutup. Kila begitu cantik meski ia tertidur. Orang itu berjanji akan membuatnya bahagia. Ia hanya menunggu waktu yang tepat.

"I love you,Shakila," Lirihnya lalu pergi meninggalkan tempat tadi.

______________________________________

Bonus partnya.... Mau lanjut apa ini aja udah?  Bagaimana para readers?

Mau tau siapa yang bakal nikah sama Kila?  Tunggu My Story: Artharva yang bakal rilis kalau cerita My Story: Monalisa selesai. Dan di cerita Monalisa ini buat kalian yang penasaran sama sosok Kira, dia ada sebagai tokoh dalam cerita tersebut. So Happy Reading.

Salam hangat author:
@anandataurisna

Revisi 32

my story : Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang