Hari pernikahan tiba. Pernikahan dilakukan tertutup. Hanya keluarga dan kerabat dekat yang menghadirinya. Semua tamu beserta pengantin pria sudah berada di gedung Pernikahan.
"Kak?! Udah rapi?" Tanya Kiselle -Bunda Dafina.
"Udah, Bun," jawab Dafina meneteskan air matanya.
"Kok nangis sih putri Bunda?" Tanya Kiselle menghapus air mata putrinya.
"Aku menangis karena aku akan berpisah dengan Bunda dan Papa setelah ini," ucap Dafina memeluk Mamanya.
"Kakak boleh kok, datang ke rumah. Rumah terbuka untuk kakak," kata Kiselle.
Kiselle menghapus air mata Dafina dan membenarkan make up-nya sedikit. Setelah selesai, Kiselle membawa Dafina menuju gedung pernikahan. Semua mata tertuju pada dirinya. Kiselle mendudukkan Dafina di samping Arka.
Pernikahan dimulai dan Arka mulai mengucapkan Ijab Qobul pernikahan. Setelah itu, dirinya dan Arka menandatangani surat pernikahan mereka. Pernikahan pun selesai berjalan mulus dan lancar. Dafina dan Arka sudah sah jadi suami istri.
Nama Dafina Alyssia akan berubah. Sekarang ia sudah menjadi istri sah dan menantu dalam keluarga 'Gray Hardikusuma'. Jadi, namanya sekarang 'Dafina Gray Hardikusuma '. Setelah semua tamu sudah balik, Bunda dan Papa Dafina izin untuk balik juga."Kita berdua pamit pulang ya," pamit Hero — Papa Dafina.
"Papa... Bunda..." Dafina memeluk kedua orang tuanya. Mereka berdua memeluk balik putri mereka.
"Hati-hati! Jangan lupa belajar dengan rajin dan menjadi istri yang baik!" Nasihat Kiselle ke Dafina sebelum pergi.
"Ya udah, kamu ke kamar gih. Arka bawa istrimu ke kamarmu!" Seru Nayla ke putranya.
"Baik, Ma."
Arka membawa Dafina masuk ke dalam kamarnya. Kamar sudah dihiasi bunga mawar. Dafina sangat gugup setelah masuk ke dalam kamar Arka.
"Tunggu!" Panggil Dafina.
"Iya, ada apa?" Tanya Arka.
"Kamar mandi di mana? Saya mau ganti baju," tanya Dafina.
Arka menunjuk pintu yang berada di dalam kamarnya ( di pojok ).
"Makasih."
Dafina mengambil pakaiannya dan handuknya. Lalu segera masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Dafina keluar dari kamar mandi. Dafina kaget melihat Arka bertelanjang dada di hadapannya.
"Ka-kak kenapa kau tidak pakai baju?!" Teriak Dafina. Arka menoleh ke Dafina.
"Maaf. Tapi ini kebiasaan saya."
"Baiklah. Baiklah."
Dafina berjalan sambil menutup matanya menuju meja rias.
"Aaauu..." Dafina tidak sengaja menabrak kasur. Kaki Dafina berdarah.
"Berikan kakimu!" Kata Arka.
"Gak, gak usah."
Arka segera mengambil P3K yang ada di dalam laci. Lalu memegang kaki Dafina yang berdarah. Arka mengobati luka Dafina.
"Aaauu!! Pelan-pelan Kak! Sakit!" Rintih Dafina kesakitan saat Arka menekannya.
"Selesai." Ucap Arka.
"Makasih."
"Lain kali kalau jalan gak usah tutup mata!" Sindir Arka.
"Dan satu lagi, kebiasaan saya kayak gini. Jadi, kamu harus beradaptasi. Apalagi kamu, udah jadi istri saya!" Tegas Arka ke Dafina.
Dafina hanya diam.
Dafina berdiri dan berjalan pelan-pelan menuju Arka.
"Dafina." Dafina mengulurkan tangannya ke Arka.
Arka menoleh ke Dafina.
"Arka." Arka membalas tangan Dafina.
Arka Gray Hardikusuma, putra pertama keluarga Gray Hardikusuma. Pria berumur 22 tahun. Blasteran Indonesia–Amerika. Pria ganteng, tinggi, hidungnya mancung, saat ia tersenyum membuat para wanita tergila-gila olehnya.
"Sekali lagi makasih, sudah mau obatin saya." Ucap Dafina ke Arka.
"Sama-sama. Lagian ini sudah tugas saya menjadi suami," jawab Arka menatap Dafina.
"Kenapa coba dia harus natap gue? Udah tau gue takut!" Ucap Dafina di batinnya.
"Kak?!" Panggil Dafina pelan.
"Hmm.." Arka menoleh ke dirinya.
"Maaf."
"Untuk apa?" Tanya Arka.
"Maaf, karena aku belum siap menjalani tugas sebagai seorang istri. Karena saya masih SMP dan mau naik ke SMA," ucap Dafina menundukkan kepalanya.
Arka mengendong Dafina. Dafina tersentak kaget saat Arka membawanya ke atas ranjang.
"Kak A-arka, a-aku belum siap." Pinta Dafina memohon supaya Arka tidak meminta tugasnya menjadi istri.
"Tidurlah! Besok kau kan sekolah!" Ujar Arka berbisik ke Dafina.
"K-kamu gak sekolah?" Tanya Dafina.
"Saya sudah lulus. Saya baru lulus tahun kemarin. Dan sekarang saya bekerja di perusahaan keluarga," jawab Arka tersenyum.
"Baiklah."
Arka mendekatkan hidungnya ke hidung Dafina membuat jantung gadis itu ingin keluar. Arka mencium hidung Dafina lalu mencium kening Dafina.
"Night," ucap Arka tersenyum ke Dafina.
Dafina tidak tau ia harus membalasnya atau tidak? Ia hanya diam dan mulai memejamkan matanya.
♥️♥️♥️♥️
Written By :
Dafina DestarihanifaMinggu, 17 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
RomanceSinopsis : #302 in MINE (Sabtu, 15 Juni 2019) #281 in MINE (Selasa, 2 Juli 2019) "WHATTT?? MENIKAH?? DI USIA DINI??" Dafina terkejut. "Ya. Kau akan menikah bulan depan." _________________________ "Kamu harus memilih salah satu, mau Arka atau Geon...