MINE

Part 18

      Geon sedang berkutat dengan laptop di kamarnya. Ia harus menyelesaikan beberapa tugas di kantor yang belum di selesaikan. Walaupun hari ini adalah hari libur, tapi seorang Geon tetap bekerja. Yang membedakan jika hari libur, ia bekerja di rumah. Ia dan Arka sama saja. Walaupun pemilik perusahaan tetapi mereka tetap bekerja.

      'Drrttt Drrttt"

      Handphone Geon berdering. Namun ia abaikan, karena ia sedang sibuk dengan laptopnya. Tidak lama kemudian, handphone-nya berdering lagi.

      'Drrttt Drrttt'

      "Berisik sekali! Siapa yang menelpon?" Gerutu Geon kesal.

      Mau tidak mau, ia mengambil handphone-nya yang berada di atas nakas. Nomor yang tidak dikenal.

      "Nomor siapa ini? Tidak ada di kontak aku," gumam Geon.

      "Halo? Ini siapa?" Tanya Geon saat sudah mengangkat handphone-nya itu.

      "Saya tunggu di Cafe Matahari jam 10.00!" Ucap seorang wanita di seberang sana.

      "Siapa kau? Dapat nomor gue darima— Drrtt drtt." Sambungan diputuskan oleh nomor tersebut.

      Geon melihat jam di tangannya sudah menandakan pukul 09.00. Ia mematikan laptopnya lalu bersiap-siap.

      "Geon!" Panggil seorang wanita yang melainkan istrinya – Dafina.

      "Iya Fin?" Sahut Geon memakai jas hitamnya.

      "Kamu mau kemana?" Tanya Dafina saat melihat Geon rapih.

      "Emm..." Geon berpikir untuk mencari alasan. "Ada meeting mendadak dan meeting itu penting," alibi Geon.

      "Ohh. Hati-hati."

      "Kamu ada apa ke sini?" Tanya Geon.

      "Sebenarnya aku minta dianterin kamu ke mall. Tapi sayangnya, kamu ada meeting." Jawab Dafina.

      "Maaf yah, ini penting. Lain kali gak apa-apa kan?" Tanya Geon menyesal.

      "Tidak apa-apa. Aku bisa sendiri," jawab Dafina tersenyum.

      "Ya sudah. Aku berangkat ya? Hati-hati Fin!" Geon mengecup kening Dafina.

      "Iya. Hati-hati juga."

♥️♥️♥️♥️

      Dafina tiba di mall dengan diantar sopir. Lalu ia keluar dan masuk ke mall untuk mencari teman-temannya.

      "Hai guys! Sorry gue telat," ucap Dafina ketika sudah sampai.

      "Hai juga Daf. Gak apa-apa kok."

      "Haduh kita kedatangan artis terkenal. Gue kira lu gak mau datang Daf," ucap Bella.

      "Apa sih Bel. Gue itu tetap sahabat kalian kok sama seperti sebelas tahun yang lalu," kata Dafina.

      "Lu datang sendiri? Dimana putra dan Kak Arka?" Tanya Rara.

      Saat mendengar nama Arka, senyum yang tadi mengembang lalu berubah menjadi kesedihan.

      "Lu kenapa sedih Fin? Apa ada masalah?" Tanya Laras yang menyadarinya.

      "Kak Arka..." Mata Dafina mulai berkaca-kaca.

      "Kenapa? Apa yang terjadi dengan Kak Arka? Apa semua baik-baik saja?" Tanya Sofi khawatir.

      "Semuanya tidak baik-baik saja," jawab Dafina.