Saat sedang menahan malu yang sejadi jadinya tiba tiba seseorang menepuk pundakku. Aku pun mengintip sedikit supaya tahu siapa itu dan ternyata dia adalah Im Nayeon.
'JANGAN BILANG DIA SAMPINGAN AMA GW' Teriak ku di dalam hati lagi..
"Tumben sekolah lu" Ucap nya sambil mentap lurus ke depan
"Mau tobat gw" Jawabku dengan mengangkat kepala ku sedikit untuk melihatnya.
"Asek tobat" Ledek nya di iringi tawanya yang menyebalkan
Tidak lama setelah itu wali kelas ku memasuki ruang kelas dan memulai jam pelajaran pertama. Aku pun mengikuti pelajaran baik sampai terdengar bunyi bel istirahat. Tidak usah berlama lama aku langsung bergegas ke kelas Jeongyeon. Di tengah perjalanan aku berhenti kerena mengingat sesuatu yang tertinggal.
"Nayeon.... Jengyeon di kelas mana!??" Ucapku memegang kedua bahu nya dan berdiri sangat dekat dengannya.
"E-eh oh J-jeongyeon kelas sebelah" Jawabnya dengan wajah terkejut.
"Thanks Bunny" Ucapku tanpa menoleh lagi ke arahnya dan pergi ke kelas sebelah untuk menghampiri Jeongyeon.
"Permisi Yoo Jeongyeon ada gak???" Ucapku yang nyaris terdengar teriak dan langsung mendapatkan perhatian dari kelas tersebut.
"J-jeongyeon tadi ke kantin" Ucap salah satu murid yang duduk dekat dengan jendela depan meja guru.
"THANKS" Ucap ku lalu langsung bergegas menuju kantin untuk menemui Jeongyeon.
Di tengah perjalanan tiba tiba ada yang menarik perhatianku. Alunan melody yang membuat langkah kaki ku berhenti. Karena penasaran aku mencari dari mana asal bunyi tersebut. Dan bethenti tepat di depan ruang musik. Aku pun membuka pintu ruang musik lalu disana aku melihat sesosok bidadari tidak dia adalah dewi, sedang duduk di sana bermain piano dengan sangat lihai.
Jadi di dunia ini benar ada orang yang memiliki penamlilan seperti itu. Tanpa ku sadari dari tadi dia sudah menghentikan permainannya dan menatap ke arahku.
"A-ah M-maaf aku mengganggu mu ya?"
'Bego Owow pake gagap segala ketauan banget lo gugup nya'
"Enggak kok hehe" Ucap nya sambik tertawa kecil "Apakah tadi permainanku bagus?" Tanya nya
"I-itu g-gimana ya j-jelasinnya" Dia menatapku bingung.
"B-bagus kok banget malah Mantoel sangat" Ucap ku mengacungkan kedua ibu jariku. Dia pun tertawa melihat reaksiku tadi.
"Kau lucu" Ucap nya
'Sip ni anak bikin gw jantungan'
"Ngomong ngomong kau anak baru? aku belum pernah melihatmu di sekitar sekolah ini" Tanya nya. Aku kemudian duduk dan berfikir sejenak.
"Gimana ya jelasin nya" Ucap ku menyilangkan kedua tanganku di dada dan berfikir dari mana ku menjelaskan semua tentang hikikomori ku ini.
"Jadi sebenarnya dulu waktu aku kelas satu, aku rajin banget sekolah nyaaa" Jelasku dengan nada yang seperti anak kecil.
"Terus tiba tiba aku berhenti selama 1 setengah tahun lama kan?? Makanya sekarang rambutku panjang banget" Lanjutku dia hanya tertawa mendengarkan penjelasan ku.
"Jadi kau kelas tiga sekarang??" Tanya nya dan aku mengangguk seperti anak kecil.
"Kalau begitu kau kakak kelasku aku angkatan dua tahun di bawahmu" Ucapnya tersenyum lebar.
'Aih syit bener bener ni orang bikin gw gk karuan malah lebih muda lagi'
"W-wah gak nyangka loh haha" Ucapku sambil tertawa garing
"Ngomong ngomong senyum mu tadi manis haha"
'NGOMONG APA LU OWOW BARU KETEMU LANGSUNG NGEGOMBAL SIP GW KEBANYAKAN MAEN AMA SANA'
"Makasih" Ucap nya tersenyum lagi.
"Dubu mau sampai kapan kau di sini?" Terdengar suara dari ambang pintu ruang musik di sana aku melihat sesosok bocah(?) laki laki berdiri di sana.
"Oh iya tunggu sebentar" Ucap Dubu(?) aku belum sempat menanyakan namanya setelah ia berkata "Maaf kak aku pergi dulu ya kapan kapan kita ngobrol lagi" Lalu pergi ke tempat bocah itu berdiri.
'Oke intinya gw di tinggal nih di sini..'
Jadi begitulah cara ku bertemu dengan seorang yang membuatku deg degan gak karuan orang yang ku sebut sebagai dewi yang turun dari surga untuk menemui jodohnya.. mungkin... siapa tau gitu. Setidaknya begitulah hari ku saat bertemu dengan gadis imut itu sebelum mood ku hancur karena Jeongyeon.
Jadi setelah dari ruang musik langsung ke kantin abis itu aku melihat segerombolan cowo sedang mengobrol salah satunya adalah Jeongyeon.
"Jeong sialan lu ngapain tadi matiin telpon gw hah?" Ucap ku menghampirinya penuh dengan emosi
"Astagfirullah Momo lu beneran tobat?? beneran mau sekolah yang bener wah salut gw ama lu" Ucap nya berdiri lalu menepuk bahu ku dengan senyum bangga nya itu.
'Menjengkelkan'
"Tega lu ma gw udah hari pertama telat di marahin kepsek sebelah tempat duduk gw Nayeon segala" Protesku ke Jeongyeon
"Waduh Mo, lu gak boleh gitu hidup tuh harus di syukuri apalagi sebelah lu kelinci lucu dan imut" Ucap nya dengan wajah yang sok tampan.
"Oke gw mulai jijik ma lu Joeng bye" Ucap ku lalu pergi meninggal kan nya.
"TIDAK MOMO KEMBALI KESINI WAHAI TEMAN HIDUP SEMATIKU" Teriak nya dari kejauhan dan aku yakin itu mbuat perhatian ke semua orang yang ada di kantin.
'Asli malu maluin banget Yoo Jeongyeon'
Setidaknya begitulah cara Jeongyeon menghancurkan Mood ku yang tadi nya bagus setelah melihat berkah dari Tuhan hancur semua gara gara kau seorang Yoo Jeongyeon.
Yaa itulah hari pertama ku sekolah setelah beratus ratus hari tidak sekolah lagi.
Sip :v akhirnya jadi :vvv Thanks yang udah baca + Vote :')
![](https://img.wattpad.com/cover/165788684-288-k77585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DahMo - Hikikomori Loves
FanfictionHirai Momo seorang siswa yang biasanya menghabiskan waktunya di kamar kembali memulai sekolahnya dan menjalani kehidupan normal seperti biasa, namun siapa sangka kalau dia di pertemukan dengan gadis cantik, imut dan lucu dari angkatan di bawahnya...