First Date (II)

293 24 0
                                    

"Kakak pernah ketempat yang akan kita tuju?" Dahyun bertanya sambil memakam dorayaki yanh tadi kami beli sebelum naik kereta.

Saat ini kita berada di kereta dan ingin menuju Togichi.

"Udah dong sendiri tapi hehe"

"Tadi kakak bilang ke Fuji kan? Ke Fuji kita mau daki gunung malem malem?"

"Did i miss pronunciation? Maksudnya bukan gunung fuji tapi tamam bunga fuji bunga nya lumayam terkenal selain bunga sakura"

"Did i missheard? Hirai Owow is speaking english?" Ucap Dahyun dengan ekspresi shock yang di buatnya

"Aku gak sebodoh itu ya" Ucapku menjitak lembut dahinya.

"Hahaha bercanda"

Perjalanan kami di penuhi gelak tawa sampai akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu Tochigi, sampai di Tochigi aku langsung membawa Dahyun ke tempat tujuan karena waktu telah menunjukan pukul enam lewat dan kami harus kembali sebelum jam delapan malam.

Setelah beberapa menit perjalanan kami tiba di sini tempat yang unik dan menarik dan di sini aku akan mengatakan itu yang selama ini aku pendam.

"kak ini namanya tempat apa? Bagus banget" Tanya Dahyun dengan mata yag berkaca kaca melihat pemandangan di sini.

"Untungnya masih masuk bulan Februari jadi tutup malem" Ucapku menyusul nya yang sedang asik memotret sekitar. Aku tersenyum melihat tingkah nya yang satu ini.

"Ini namanya taman Ashigawa bunga disini namanya bunga Fuji bagus?" dia mengangguk seperti anak kecil menanggapi ucapanku tadi.

"Oh iya Hyun poto bareng sini jarang jarang ama anak gans dan pintar di angkatan agit ea"

"Bisa aja kak Momo ayok sini"

Kami berpose di depan kamera handphone Dahyun, satu gambar sudah di ambil Dahyun mangecek gambarnya dan tersenyum melihat hasilnya.

"Kak pake kamera ini" Dahyun menarik tanganku lalu mengjak berpose di depan kamera polaroid yang sudah ia sediakan. Pertanyaan kapan ni anak bawa kamera nya.

"Buncisss"

Setelah gambar diambil foto langsung tercetak Dahyun mengambilnya dan mengeringkanya mengpak ngepakanya agar cepat kerinnya

"Bagus nih hasilnya sekali lagi ya biar bisa di bagi dua hehe"

Aku hanya mengikuti permintaanya dan berpose ketiga kalinya. Setelah selesai Dahyun melakukan hal yang sama seperti tadi mengeringkan gambar yang sudah tercetak. Setelah itu ia mengekuarkan spidol lalu menulis tanggal di foto tersebut lalu memberikanya kepadaku sambil tersenyum.

"Besok kita kemana ya?" Ucap nya sambil tersenyum melihat hasil gambar yang di dapat

"Hmm Kyo..to" Begitu aku menyebutkan nama kotanya saja sudah membuat wajahku murung dan nampaknya Dahyun menyadari hal itu.

"Kenapa? Kyoto bukanya tempat asal kakak?" Dia berbalik kearahku lalu menatapku cemas.

"Bukan itu.. hanya saja aku.." Aku ragu mengungkapkan hal ini ke Dahyun

"Katakanlah" Ucapnya masih menatapku dengan pandangan cemas. Dengan napas yang berat aku mengatakan kepadanya yang sesungguhnya.

"Besok.. aku harus bertemu dengan ibuku dan membawa Mina bersamaku" Ucapku memandang ke tanah.

"Apa yang salah dengan itu? Ayolah tersenyum kakak beda dari yang tadi aku gak kenal siapa ini hanya dengan bertemu dengn ibumu kau menjadi murung? Ayo angkat kepala mu" Dahyun meletakan kedua tangannya di pipi ku lalu mengangkat kepalaku mennatap ke arahnya.

"A-aku tidak terlalu su-"

"Berbaikanlah dengan nya"

"Ta-"

"Bagaimanapun dia ibumu jangan bersikap seperti itu walau pun dia tidak memperhatikanmu pasti di dalam lubuk hatinya ia juga mengkhawatirkanmu"

"Bagaimana kau-"

"Senyum besok temui dia usai kegiatan ajak aku kesana"

Aku hanya mengangguk menanggapinya lalu ia memeluku lalu menghelus kepalaku dengan lembut. Kapan ya terakhir kali seseorang melakukan ini kepadaku? Kecuali Mina yang sudah bersama denganku. Aku kangen perasaan ini.

Setelah selesai kami memandang pemandangan yang ada di depan mata kami sambil tersenyum aku melihat kearahnya lalu mengenggam tanganya dengan erat melihatnya tersenyum seperti itu sudah mebuatku puas.

"Ehm.. Dahyun ada yang ingin aku berikan" Aku merogoh isi dalam tas kecil yang kubawa untuk mengambil contact lense yang tadi aku beli.

"Ini buat kamu biar gak usah ribet pake kacamata lagi inget pake ini cuman 4 jam lebih? Langsung copot biar gak iritasi maaf gak bisa beliin pembersihnya hehe" Aku menyodorkan kotak berisi contact lense kepadanya

"Kak.."

"Eh kalo gamao gapapa bisa aku simpe-" Contact lense di tangan ku langsung ia ambil lalu ia tersenyum padaku.

"Makasih ya kalo soal pembersihnya aku punya di rumah kakak ada kok"

"B-bagus deh hehehe sempet panik"

Kami tertawa dengan penuh kenyamanan setelah itu aku kembali serius untuk mengatakan hal yang selama ini ku pendam sekarang waktunya pas.

"ehm D-Dahyunie.."

"Ya?" Ia berbalik menatapku

"Se-sebenernya aku gak tau dari kapan tapi se-sepertinya" Aku menghela nafas lalu menatap Dahyun dengan lekat "A-aku su-"

WING WING WING WING BOOMERANG

WING WING WING WING BOOMERANG

......

TELPON SIALAN DARI SIAPA KAMPANG LAGI SERIUS MALAH DI GANGGU

aku mengeluarkan handphone ku dari saku membaca kontak yang menefone dan ternyata kelinci gurun yang menelfon

"SUMPAH NAY AMPE GAK PENTING GUA JADIIN SA-"

"Mina ilang Mo"

eh? Mina ilang?




















( ・∀・)

DahMo - Hikikomori LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang