Momo Fighting

288 27 0
                                    

Sudah seminggu sejak saat kami kembali dari study tour dan sudah seminggu sejak kakak mengurung dirinya kembali di kamar. Setiap pagi aku selalu membujuknya agar keluar namun sepertinya tidak berhasil kadang kak Sana juga membantu tapi hasilnya sama saja.

Di sekolahpun aku berkumpul dengan yang lainnya menanyakan cara mengembalikan kakak seperti semula.

"Kayaknya bakalan susah si kali ini pas denger alesannya aja udah bakalan tau dia bakal kek gitu" Ucap kak Nayeon menyandarkan punggungnya di kursi kantin.

Aku sudah memberi tahu semuanya alasan kakak murung saat di bandara mereka semua turut berduka cita atas kehilangannya orang yang berharga untuk kakak.

"Setuju ama Nayeon waktu gua suruh dia sekolah terakhir kali itu mungkin karena dia lagi mau terus dia keterusan masuk sekola gak tau si karena apa" Jelas kak Jeongyeon

"Karena menemukan tujuannya jelas lah" Ucap Tzuyu kemudian meminum es teh yang ia pesan

"Tapi apaan?" Tanya kak Jeongyeon dengan ekspresi kebingungan.

"Gila Nay pacarlu apaan? Kagak peka banget" Ucap kak Sana yang duduk di sebelah Tzuyu

"Kurang ngajar lu San"

"Maaf beb tapi emang bener kok"

"Pacar luknut dasar"

"Apa jangan jangan.. tujuannya bukan belajar tapi untuk bertemu orang yang menurutnya dapat menemani dia dan membantu dia keluar dari keterpurukannya?" Ucap Chaeyoung

"Pintar Chaeyoung! Mina kan gak mungkin di sisi Momo terus terusan kan? Semakin berjalannya waktu mereka juga makin jauh suatu saat mungkin akan terpisah lebih jauh" Ucap kak Sana menjelaskan

"San kapan lu jadi ustazah?" Ucap kak Nayeon yang tercengang

"Yaelah Nay di ajak serius dikit malah kek gitu" Ucap kak Sana kecewa

"Nah seperti yang Sana dan Chaeyoung katakan menurut kalian siapa orangnya?" Ucap Tzuyu dengan tatapan yakin.

Seketika itu semua mendapatkan jawabanya kami semua tertuju ke satu titik menatap orang itu dengan serius sedangkan orang yang ditatap lagi askin minum es teh yang di bayarin ama Tzuyu.

"Ngapa nih? Ada apa ampe ngeliatin serius gitu?"

"Jawabanya Kim Dahyun" Ucap kami secara kompak.

"Lah apaan? kok? lah" Dahyun tampak kebingungan dengan pernyataan kami

"Hyun lu coba deh samperin Momo bilang sesuatu semangatin dia gitu Hyun" Ucap kak Nayeon

"Iya siapa tau kan tuh orang jalan pikirannya di buka tersu keluar kamar" Lanjut kak Jeongyeon menimpali

"Tapi ngomong apa???" Dahyun malah tambah bingung

"Hmm gini deh ungkapin aja semua perasaan lu ke Momo ampe uneg uneg nya juga" Jelas kak Sana

Dahyun hanya melihat kak Sana dengan tatapan bingung semua merasa frustasi dengan ketidak pekaan Dahyun yang satu ini.

"Gini deh pikirin aja dulu kalo dah sadar baru boleh beraksi gimana?" Ucapku menatap ke arah Dahyun. Dan semuanya mengangguk setuju akhirnya kami bubar dan menuju kelas masing masing setelah mendiskusikan rencana tadi.

Dahyun PoV

Aku masih gak ngerti yang di bilangin sama kak Sana dan yang lainnya emang si aku mau kak Momo keluar dari kamarnya tapi.. gimana? Apa nanti aku tanya kak Jihyo aja? Mungkin bakalan bisa membantu.

Setelah pulang sekolah aku langsung bergegas pulang kerumah menemui kakak, saat sudah sampai rumah aku mengganti bajuku dengan pakaian rumah lalu ke ruang depan untuk menonton televisi.

"Wah Dahyun udah pulang?" Tiba tiba kakak dari arah pintu masuk langsung menghampiriku.

"Eh iya kak" Ucapku

"Tumben ada disini biasanya pulang sekolah kalo gak pergi ke luar di kamar ada apakah gerhangan?" Tanya kakakku yang duduk tapat di sebelahku.

"ehm kak, mau nanya" Ucapku sedikit ragu "B-begini kakak pernah gak? Suka sama orang?"

"Kenapa tiba tiba? Why? Ada apa ni? JANGAN JANGAN ADEKKU YANG MANIS INI LAGI SUKA SAMA SESEORANG !???"

"S-sebenernya gak tau si gimana masih bingung" Aku hanya menunduk menatap lantai sedangkan televisi masih menyaka menyiarkan berita terkini.

"Wah Dahyun udah puber ya makin gemesh liatnya" Kakak mecubit pipi ku lalu melepasnya "Kalo kamu suka sama seseorang terkadang kamu sendiri gak sadar kalo lagi jatuh cinta, cinta itu datang bisa kapan saja dan dari mana saja, kamu bakalan terus mikirin hal itu, kamu mau orang itu tetep bahagia bagaimanapun juga," Jelas kakak menatapku dengan senyum keibuan nya. Aku tertunduk sejenak untuk sesaat.

"Jangan jangan Dahyun kamu suka sama yang namany Momo itu ya? Yang kamu sering cerita tentang dia itu? Yang orangnya lucu terkadang keren itu?"

Aku hanya mengangguk pelan menjawab semua pertanyaan kakakku

"Kak Momo sekarang lagi jadi hikikomori lagi" Ucapku masih tertunduk "Beberapa hari yang lalu ada kejadian yang membuatnya terpukul"

"Dan adikku yang manis ini gak tau harus ngapain supaya dia kembali menjadi dirinya yang dulu?"

Aku mengangguk

"Dahyun dari deskripsi yang kau ceritakan tentang Momo dia orang yang periang bukan? Tapi kau harus tau, orang yang seperti dia cenderung menyimpan semua bebannya sendiri"

Dengan perkataan kakak tadi aku langsung bangkit dari dudukku dan bergegas pergi ke rumah kak Momo. Berlari sekuat tenaga, sekarang aku tahu bagaimana perasaanku ke kak Momo dan sekarang aku akan mengungkapkannya.

DahMo - Hikikomori LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang