[1]

1K 128 10
                                    

'Kenapa dia belum makan ramyeonnya?' batin Emelie

"Emelie, kau menunggu ramyeonnya mengembang sama seperti Rai?" tanya Sui

"Ah, aku bingung kenapa dia tidak memakannya"

"Mienya akan bertambah banyak" sahut Raizel, membuat semua yang duduk disitu terpaku.

"Kau tidak perlu mengikuti Rai" ucap Shinwoo sambil tertawa terbahak-bahak.

Emelie tersenyum tidak enak pada Raizel.

"Ngomong-ngomong kau tinggal dimana?" tanya Ikhan

"Aku tinggal di dekat sini"

"Wah, kalo gitu kita bisa pulang bareng" Sahut Yuna

"Benar, rumah Pak Kepsek juga di dekat sini" ucap Sui

"Baiklah kalau begitu" Emelie menganggukkan kepalanya setuju.

'Mereka seru juga, aku tidak pernah punya teman seperti mereka' batin Emelie

🍁🍁🍁

Emelie berjalan bersama Shinwoo, Yuna, Ikhan, Sui. Di depan mereka ada Rai yang berada di tengah Seira dan Regis.

"Kita ke rumah pak kepsek dulu yuk!" ajak ikhan

"Eh? Buat apa?" tanya Emelie kebingungan.

"Emelie, rumah pak kepsek itu sekalinya kesana bikin ketagihan!"
Sahut Shinwoo

"Tapi apa tidak merepotkan?"

"Tenang aja, kami sudah sering kesana" Kata Yuna

"Rai, Seira, dan Regis juga tinggal disana" Ucap Sui

'Syukurlah, Sekarang dia sudah tidak sendirian lagi' batin Emelie

Regis dan Seira yang melihat Emelie menatap Rai pun merasa ada yang aneh.

'Seira, kau merasakan itu juga kan?'

'Ya, mereka berdua seperti sudah mengenal sebelumnya'

Tak terasa, mereka sudah tiba di rumah mewah milik Frankenstein.

"Akhirnya sampai juga" Ucap Yuna

"Teman-teman, sepertinya aku tidak bisa ikut kalian"

"Apa? Kenapa?" tanya mereka

"Ada urusan mendadak, aku harus segera pulang"

"Tapi ini sudah sore, kamu jangan pulang sendiri" ucap Sui

"Jangan khawatir, aku tinggal beberapa langkah dari sini"

"Ah, kalo begitu sayang sekali" jawab mereka 

"Lain kali aku akan ikut main" Emelie tersenyum tidak enak melihat ekspresi sedih teman-teman barunya. Gadis itu kemudian melambaikan tangannya pada mereka.

"Hoi! Pada ngapain di luar?" Tanya Rael

"Eh? Iya, ayo masuk" Ucap Ikhan

Mereka semua duduk di sofa sambil makan cemilan buatan Seira.

"Emelie kenapa ya?" Tanya Yuna

"Entahlah, mungkin dia sedang sibuk" jawab Regis

Seira menganggukkan kepalanya.

🍁🍁🍁

Semuanya sudah pulang dari rumah Frankenstein.

"Tuan, aku merasa ada yang aneh dengan anak itu"

"..."

"Benar, meski tidak terlalu yakin tapi dia punya aura yang berbeda dari manusia biasa" sambung Regis

"Siapa yang kalian bicarakan?" tanya Rael

"Murid baru di sekolah" jawab Seira

Raizel menaruh cangkir teh di meja.

"Tidak perlu dipikirkan, gadis itu tidak berbahaya"

Suasana tampak hening karena mereka larut dalam pikirannya masing-masing.

"Bos! Kami sudah pulang" Munculah Tao, Takio dan M-21.

"Tumben banget baru sampe" ucap Regis

"Tadi ada sedikit masalah" Jawab Tao

"Ada apa? Ulah Union lagi?" tanya Frankenstein

"Bukan bos, tadi kami abis dari mall" Ucap Takio

"Apa yang terjadi?" Tanya Regis

"Tao lupa dimana menaruh dompetnya" jawab M-21

"..."

🍁🍁🍁

Emelie menghela napas setelah sampai di apartemen miliknya.

"Untung aku masih bisa kabur"

Dia belum siap untuk berbicara dengan sang noblesse. Kalau saja tadi dia ikut bermain bersama mereka, sudah pasti dia akan ditahan disana dan mendapat banyak pertanyaan.

Gadis itu mengganti seragamnya menjadi kaos putih dengan celana pendek berwarna hitam. Setelah menyeduh teh hangat, dia larut dalam pikirannya. Hal yang menjadi alasan mengapa Emelie kembali ke bumi setelah ratusan tahun menghilang.

Dimana pria itu? Bukankah seharusnya dia tinggal bersama Frankenstein? Tapi, tadi dia tidak merasakan energinya di rumah itu.

"Atau jangan-jangan dia sudah kembali ke Lukedonia?" 


Soulmate

-calaraspberry-

Direvisi pada 16/02/2021

𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang