[6]

894 114 18
                                    

Kedatangan Gejutel dan Lascrea membuat Emelie berpikir bahwa mereka sudah menemukan cara untuk mengisi energi kehidupan sang noblesse. .

Saat ini gadis itu sedang berada di kamarnya dan menimati secangkir teh hangat di pagi hari. Namun tubuhnya merinding merasakan energi yang sangat kuat dari ruang bawah tanah.

'Tidak mungkin, Lascrea..'. batin Emelie

Mengetahui ada hal yang tidak beres, gadis itu segera pergi menemui Lascrea.

'Ini mimpi kan? Apa yang sedang kulihat?' Emelie terkejut melihat bilah Ragnarok lainnya tertancap pada dada Raizel.

"T-tuan" Tak hanya dirinya yang terkejut, Frankenstein yang melihat keadaan tuannya pun sangat marah.

"Aapa yang terjadi?" tanya rael yang masih belum luput dari rasa terkejutnya

"Frankenstein! Kau ingin Raizel dalam bahaya?!" Gejutel menahan pria itu yang ingin menyerang Lascrea.

Tak lama, muncul cahaya merah dari ragnarok yang menancap di tubuh Raizel. Semua yang berada disana tidak bisa berkata-kata, begitu juga dengan Emelie.

"Lord tidak menyatukan kedua Ragnarok tersebut. Beliau kesini untuk mengisi nyawa Raizel dengan Ragnarok yang ditinggalkan di dalam Mansionnya" Jelas Gejutel

"Kau ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Lascrea

"..."

Lascrea menghela nafas kesal melihat Raizel yang masih terdiam.

"Aku mendapat laporan bahwa kau habis bertarung dengan Muzaka" Ucap Lascrea yang membuat Raizel melirik Emelie.

'Aku tidak menyangka Lord akan melakukan itu' batin Emelie

"Mengingat kondisimu, mengapa kau tidak sembunyi saja?" Tanya Lascrea

"Erga Kenesis Di Lascrea" Raizel memanggil gadis itu

"Aku tidak bisa hanya diam dan menonton ribuan manusia tak berdosa terbunuh begitu saja" Lanjut Raizel

"Lascrea, apa yang kau lakukan?" 

"Apa maksudmu?" 

"Apa yang mereka bicarakan?" Bisik Tao

"Kakakku memang melakukan apa?" Tanya Karius

"Kekuatan ini seharusnya untukmu" Ucap Raizel

"Ya, tapi juga untukmu"

"Kau membutuhkan ragnarok untuk membangkitkan kekuatanmu secara utuh"

"Aku tidak selemah itu, jadi berhenti menatapku seperti itu" Lascrea menatap Raizel yang sedari tadi tidak berhenti menatap gadis itu.

Sebuah cahaya putih keluar dari tubuh Raizel, membuat semua yang ada disitu kembali terkejut.

"Hai"

'Astaga, Lord terdahulu?!'  batin Emelie

"Kemunculanku ini menandakan bahwa putriku telah menggunakan bilah Ragnarok lainnya pada Raizel. Ah, menyedihkan, itu artinya nyawa Raizel tinggal sedikit"

"I-itu Lord yang lalu?" Tanya Tao

"Sayangnya, benar" jawab Gejutel

"Dengan Rayga, aku telah berupaya untuk mewujudkannya"

"..."

"Ah! Emelie, kau disana juga! Bagaimana? Aku sudah menjadi Lord yang canggih bukan?"

'Diamlah Lord, bagaimana kau bisa disini?'  batin Emelie

"Bagaimana bisa Lord yang lalu mengenal gadis itu?" Tanya Frankenstein

"Tapi, Lascrea... kau baru saja menghujamkan Ragnarok pada Raizel begitu saja? Hmmm kau ini putriku, tapi kau ini dingin sekal. Blablabla..."

"Dan, Emelie..." Gadis itu menyatukan alisnya saat namanya disebut.

"Aku senang melihatmu disini, semoga misimu berjalan dengan lancar" Ucap Lord terdahulu yang dibalas tawa oleh gadis itu.

🍁🍁🍁

"Lascrea, tunggu ini belum waktunya"

"Aku masih harus menunggu?"

"Ya"

"Aku harus menunggu berapa lama lagi?"

"Kalau kau menunggu sebentar lagi, mienya akan jadi lebih banyak" Ucap Raizel

"Tuan, aku tidak sarankan anda untuk menunggu lebih lama lagi"

"..."

𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang