Claudia, putri Ragus, menemukan para pengawal yang kekuatannya sudah terserap oleh Ayahnya. Gadis itu menghancurkan batu yang menjadi penghubung mereka.
'apa yang terjadi? kenapa tiba-tiba kekuatan itu hilang? ini takkan cukup untuk melawan dia' batin Ragus kebingungan.
"Kalau begitu biar kupakai saja mereka" ucapnya, kemudian Ragus menyerap kekuatan dari para werewolf yang sedang melawan Lascrea.
"Mount!"
"Ragus apa yang kau lakukan?!" tanya mereka sambil berteriak kesakitan. Ragus tertawa saat merasakan kekuatan hebat yang mengalir di tubuhnya.
Frankenstein meringis saat dirinya terkena pukulan dari Gradeus. Ia sedikit kesulitan melawan Gradeus yang menggunakan blood stone tiruan itu.
'kalau aku mengerahkan lebih banyak tenaga dark spear bisa saja menelanku' batinnya
Seketika Frankenstein mengingat Muzaka yang pernah menyarankannya untuk memakai kekuatan yang Raizel berikan melalui perjanjian darah mereka.
'tapi kekuatan itu tak cocok dengan dark spear, sangat berisiko untuk memakainya' batinnya
"Sebaiknya kau pusatkan perhatianmu, dasar keparat angkuh!" ucap Gradeus lagi-lagi menyerang Frankenstein.
"Benar juga, ini bukan saatnya menimbang ini dan itu" sahut Frankenstein
'inikah, kekuatan yang ia pinjam dari Raizel?' batin Gradeus
"Mungkin kau akan menjadi sedikit lebih kuat. Walau begitu, tetap saja aku sudah menggunakan blood stone! dengan kondisimu yang begitu, kau takkan bisa mengalahkanku!" Ucap Gradeus dengan percaya diri.
"Berisik sekali, Gradeus. Omong kosong macam apa itu?" kata Emelie membuat Gradeus menoleh pada gadis itu.
"Rupanya kau masih sama, Emelie. Selalu saja ikut campur" sahut Gradeus
"Tentu saja, aku ini tipe orang yang konsisten"
"Sayang sekali kau dulu berani melukai wajahku, padahal aku cukup menyukaimu" ucap Gradeus
"wajahmu tetap jelek walaupun aku tidak melakukan itu" kata Emelie sambil tertawa.
"apa?! dasar jalang sialan!" sahut Gradeus menahan emosi saat mendengar perkataan Emelie.
"Berani sekali kau memalingkan wajahmu saat bertarung denganku!" Ucap Frankenstein. Pria itu menyerang Gradeus dengan terus menerus tanpa berhenti.
'tidak mungkin, bagaimana aku bisa....' batin Gradeus
"Gradeus!" sahut Frankenstein, kemudian menusuk dada pria itu menggunakan dark spear dan blood spear, kekuatan yang ia pinjam dari Raizel.
"Agh! Benda apa ini?!" teriak Gradeus kesakitan saat dark spear melahapnya habis.
"Wah, sepertinya kekasihku menyukaimu, Gradeus" Ucap Frankenstein sambil menyeringai.
'Sial, kalau sedetik lebih lama, hampir saja aku ikut terisap ke dalam dark spear' batin pria itu
"Gradeus sudah tamat, tetapi Ragus menjadi semakin kuat" Ucap Lazark
"Dia benar-benar menyerap kekuatan para werewolf" sahut Kei
Ragus menyerang Raizel, membuat sang noblesse terpukul mundur.
'tuan Raizel....' batin Edian
"Luar biasa! dengan ini aku akan menyantap semua bangsawan di Lukedonia dan manusia di dunia!" ucap Ragus sambil tertawa.
"Masih ingin bertarung? sayangnya kau bukan lagi ancaman bagiku" lanjutnya, saat melihat Raizel yang sudah mengeluarkan darah dari mulut dan telinganya.
"Tidak bisa begini!" kata Emelie
"Aku tak ingin kau terus menggunakan kekuatanmu seperti itu, karena aku ingin merampasnya" Ucap Ragus kemudian mengeluarkan serangan yang mematikan saat Raizel lengah.
"Awas!!" teriak mereka dengan wajah terkejut.
Namun mereka lebih terkejut saat seseorang melindungi Raizel dengan menjadikan tubuhnya tameng untuk menerima serangan Ragus. Sang noblesse membalakkan mata saat melihat helaian rambut pirang dihadapannya.
'Edian, kau....' batin Emelie
"Tuan Raizel, maafkan aku. Semuanya salahku, kalau saat itu aku tak memberikan blood stone padanya....." ucap Edian
"Edian, jangan berbicara dan fokuskan pikiranmu pada penyembuhan lukamu" sahut Raziel sambil merengkuh tubuh Edian yang terluka.
"Bodoh sekali, seharusnya aku mengubahnya jadi boneka sepenuhnya sehingga aku takkan beurusan dengan hal seperti ini" kata Ragus
"Ragus apa yang kau lakukan?!" teriak Gejutel
"Tak ada yang istimewa, aku cuma mengubahnya jadi boneka yang akan patuh padaku. Tapi akan terlalu terlihat Edian seperti boneka, jadi aku tak menghilangkan seluruh kesadarannya" jawab Ragus dengan santai.
"Bajingan kau Ragus!" teriak Emelie, gadis itu menggepalkan tangannya bersiap untuk menyerang Ragus.
"Edian, ini hadiahku padamu karena sudah bekerja keras. Kau akan lenyap bersama orang yang paling kau kasihi" kata Ragus
Belum sempat Ragus menyerang mereka, Raizel lebih dulu melukai tubuh Ragus dengan kekuatannya.
"Eh? kau belum juga tamat" tanya Ragus
Raizel menatap nyalang pada Ragus, pria itu kembali menyerangnya dengan telak sehingga timbulah ledakan yang besar. Blood stone yang menancap pada dadanya pun keluar dan hancur begitu saja.
Ragus berteriak kesakitan, namun membalas serangan Raizel dengan kekuatan yang sama besarnya. Raizel menangkis serangan itu dan kembali menyerang Ragus hingga kakek tua itu terhempas.
"Masih juga?! Padahal aku sudah sekuat ini!" teriak Ragus
Raizel mengeluarkan serangan terakhirnya dengan kuat dan cepat, hingga membuat orang-orang yang berada disekitarnya juga ikut menahan diri agar tidak terjatuh.
"Sampai akhirnya, aku tak bisa mengalahkanmu. Sayang sekali rencanaku berakhir seperti ini" ucap Ragus, tubuhnya perlahan-lahan mulai menghilang.
'berakhir sudah' batin Lascrea
"Para bangsawan bodoh itu, seharusnya mereka bisa jadi lebih kuat. Mereka bisa menguasai dunia dengan kekuatan yang lebih besar. Tapi mereka hanya duduk diam, pada akhirnya kami para bangsawan, akan tertinggal dan lenyap dari dunia" kata Ragus, tak lama kemudian tubuh pria itu benar-benar hilang.
"Syukurlah kau masih hidup, maafkan aku" ucap Edian
Gadis itu menatap sayu pada Raizel yang masih menopangnya.
'Ah, Edian...' batin Frankenstein
"Jangan menangis, aku tak layak kau tangisi" sahut Edian, jemari gadis itu bergerak mengusap pipi Raizel perlahan.
"Tapi terima kasih, maafkan aku...." ucapnya sebelum tubuhnya menghilang.
Soulmate
-calaraspberry-
Direvisi pada 09/07/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]
FanfictionNoblesse, Lazark Kertia ft. Emelie Wynstelle (OC) [ selesai direvisi ] Hello! Welcome to my first story :) Apakah kalian merasa familiar dengan kata Wynstelle? sebuah nama keluarga yang dikabarkan telah punah beratus-ratus tahun yang lalu. Namun apa...