[5]

854 117 2
                                    

Emelie melesat ke Lukedonia dengan kecepatan tinggi. Dia akan berbicara pada Gejutel tentang energi kehidupan Raizel.

'seharusnya dia tidak boleh mengeluarkan energi sebesar itu' batin Emelie, mengingat pertarungan Rai dengan Muzaka, membuat dirinya kembali khawatir dengan keadaan sang noblesse.

Tadinya, gadis itu ingin berbicara langsung dengan Lord. Tapi, mengingat yang menjadi Lord sekarang adalah Lascrea, Emelie memutuskan untuk menemui Gejutel.

Saat ia masih kecil, Emelie jarang sekali berinteraksi dengan anak seumurannya. Dia lebih sering bertemu dengan kepala keluarga daripada anak-anak mereka.

Itu sebabnya, bangsawan seperti Rael dan Seira tidak akan tau tentang keberadaannya. Begitu juga dengan Lascrea.

Lagipula, gadis itu terakhir kali mengunjungi Lukedonia pada saat umur 197 tahun, dan sekarang usianya sudah 1000 tahun.

Matanya menjelajahi wilayah Lukenodia yang sangat ia rindukan.

'Bagaimana cara menemui Gejutel?' batinnya

Emelie melihat Gejutel yang sedang berlatih dengan Karius. Tapi, Karius belum tau tentang dirinya.

Kalau kalian bertanya, mengapa bangsawan yang ada disana tidak menyadari kehadirannya? Itu karena Emelie memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala bentuk jejak yang memungkinkan kehadirannya diketahui. Seperti yang gadis itu bilang sebelumnya, dia memiliki sihir untuk menyembunyikan keberadaannya. Karena itu pula ia berhasil menyembunyikan dirinya selama beratus-ratus tahun.

Setelah cukup lama larut dalam pikirannya, Emelie memutuskan untuk menampakkan diri karena sepertinya tidak ada cara lain. Gejutel yang melihat Emelie berada di Lukedonia pun terkejut atas kedatangan gadis itu setelah beratus-ratus tahun menghilang.

"Emelie?"

"Gejutel K. Landegre"

Karius yang hampir menghujam Emelie dengan panahnya kebingungan.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Karius

"Karius, bisa tinggalkan kami berdua?" kata Gejutel

Laki-laki pirang itu tidak memperdulikan permintaan Gejutel, melainkan mengarahkan tatapannya pada Emelie.

"Siapa kau?"

"Perkenalkan, Emelie Wynstelle"

"Wynstelle? Aku belum pernah dengar ada kepala keluarga itu" Ucap Karius yang dibalas seulas senyum oleh Emelie

"Kau tak mungkin werewolf" Karius menggaruk rambutnya kebingungan.

"Apa mungkin kau manusia?"

"KARIUS!" bentak Gejutel

"Ya ya, aku pergi" Mendengar Gejutel berteriak, Karius segera melesat meninggalkan kedua insan tersebut.

"Ada apa kau kemari?"

"Baru-baru ini Raizel bertarung dengan muzaka" Ucap Emelie yang membuat Gejutel kembali terkejut.

"Muzaka? Dia masih hidup?!"

"Benar, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri"

"Lalu bagaimana keadaanya?"

"Cukup buruk, pertarungan itu menghabiskan cukup banyak energi kehidupan Raizel" Ucap Emelie, raut wajah gadis itu berubah menjadi sedih.

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

"Temui Lord" jawab Emelie

"Lord Lascrea?"

"Ya, beritahu tentang keadaan Raizel"

"Baiklah, aku akan menemuinya" Gejutel mengangguk mendengar jawaban Emelie.

"Kalau begitu, aku permisi"

'Aku tidak bisa berlama-lama disini'  batin Emelie

"Tunggu!"

"Ada apa?"

"Untuk apa kau ke dunia manusia?" tanya Gejutel yang membuat gadis itu manaikkan sudut bibirnya.

"Kita bicarakan lain waktu"

Emelie melesat meninggalkan Gejutel yang terdiam menahan kesal.

"Anak itu selalu semaunya"

🍁🍁🍁

"Dari mana kau?" tanya Frankenstein yang melihat Emelie masuk ke rumah.

"Tadi aku ada urusan"

"Begitu.."

"Ada apa?" Tanya gadis itu sambil menaikkan satu alisnya.

"Kami akan pergi ke sekolah untuk memantau keadaan disana"

"Lalu?"

"Kau mau ikut tidak?"

"Tidak, aku ingin istirahat"

'Urusan apa yang dia lakukan hingga membuatnya lelah?' batin Frankenstein

"Baiklah, kami berangkat dulu" Ucap Tao

------------------------------------------------------------------

'Ah, lelahnya' batin Emelie

"Emelie, kau ingin teh?"

"Terima kasih, Seira"

Setelah menuangkan teh, gadis cantik berambut perak itu undur diri. Sejenak , Emelie menatap kepergian Seira. Gadis itu harus menanggung beban kepala keluarga di usia yang begitu muda, hal ini membuat Emelie merasa kasihan padanya.

Pandangan gadis itu mengitari sekeliling rumah. Dia melihat Raizel yang duduk di sofa, Lazark yang sedang berlatih bersama Regis di ruang bawah tanah.

"Emelie" Raizel memanggil namanya, membuat gadis itu menoleh ke kiri.

"Ya? Ada apa?"

"Mengapa kau belum melakukan sesuatu?" tanya Raizel

"Maksudnya?"

Raizel menghela nafas.

"Kau kesini untuk bertemu dengan Lazark bukan?" Raizel bertanya kembali, membuat Emelie menganggukkan kepalanya.

"Kapan kau akan memberitahukannya?"

Mata gadis itu berkedip beberapa kali.

"Sebentar lagi, aku tidak bisa mengatakannya sekarang karena kami baru saling mengenal"

"..."

"Lagipula aku masih memiliki banyak waktu" Ucap Emelie membuat Raizel menatap datar gadis itu.


Soulmate

-calaraspberry-

Direvisi pada 21/05/2021


𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang