Frankenstein, Rai, dan Lazark bergegas untuk mencari Rael, Seira, dan Regis. Namun saat ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan banyak musuh. Singkat cerita setelah pertarungan yang sengit, hal tersebut mempertemukan Muzaka dengan Rai.
"Minggir Raizel! Jangan halangi aku lagi!" Muzaka berteriak dengan penuh amarah.
"Kau pikir manusia akan berterima kasih atas jasamu?!"
Segel terakhir yang mengekang kekuatan Rai sudah terlepas, tubuhnya terluka dan melemah. Namun, dengan perlahan dia mengumpulkan kekuatan untuk serangan yang terakhir, begitu juga dengan Muzaka.
"Inilah akhirnya, Raizel!" Muzaka melesat kearah Rai.
DUARRRRRRRR
Ledakan itu terjadi begitu saja saat kekuatan mereka bertemu. Hal itu membuat tanah tempat mereka berpijak sedikit bergetar.
"Tuan, kau baik-baik saja?!" Frankenstein menghampiri Rai.
"Aku yakin dia terluka karena serangan terakhir itu"
"Jejaknya menghilang, aku belum menemukan apapun" Ucap Lazark
"Meski begitu, dia tidak akan muncul dalam waktu dekat" Rai menghela nafas lelah.
"Kita harus mencari Rael dan yang lainnya" Sahut Lazark
"Tuan, biar aku saja. kau harus istirahat"
"Aku ikut"
"Jangan khawatir, kami bisa menanganinya" Lazark berkata dengan tenang dan berusaha meyakinkan Raizel
Namun suara helikopter mengalihkan perhatian mereka.
"Bos! tenanglah, mereka sudah kutemukan!" Ucap Tao, pria berambut mangkok itu datang bersama Takio dan M-21.
"Bagaimana kalian bisa kesini?" Frankenstein menatap heran pada anak buahnya.
"Sepertinya kami datang pada saat yang tepat" Ucap Takio
"Sekolahnya?"
"Seorang kepala keluarga bilang pada kami untuk tidak mengkhawatirkannya dan menyuruh kami untuk menemukan kalian"
'Karius' batin Lazark
"Dimana anak-anak?" tanya Frankenstein
"Mereka ada di dalam bos, untuk saat ini mereka masih belum sadar tapi sepertinya mereka baik-baik saja" Tao menunjuk kearah helikopternya
"Namun kita mendapatkan sedikit kejutan" Takio bersuara
"Hm?"
"Anu, ada seorang gadis bermata ungu datang bersama mereka"
"Apa?"
"Halo....semuanya" Emelie mengeluarkan kepalanya dari balik pintu helikopter membuat ketiga pria diluar sama terkejut.
"Kau? Astaga" Frankenstein menyipitkan matanya.
🍁🍁🍁
Disinilah Emelie sekarang, ruang tamu rumah Frankenstein dengan mereka yang menatap gadis itu penuh tanda tanya. Kecuali Raizel tentunya.
"Emelie Wynstelle" Panggil Frankenstein
"Siapa kau sebenarnya?"
Dahi gadis itu mengeluarkan keringat dingin. Emelie menelan ludahnya kasar dan menatap kearah lain menghindari tatapan mereka.
"Aku..."
"Aku adalah.."
'Sial, jangan menatapku seperti itu' batin Emelie
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]
FanfictionNoblesse, Lazark Kertia ft. Emelie Wynstelle (OC) [ selesai direvisi ] Hello! Welcome to my first story :) Apakah kalian merasa familiar dengan kata Wynstelle? sebuah nama keluarga yang dikabarkan telah punah beratus-ratus tahun yang lalu. Namun apa...