[9]

740 99 9
                                    

Perlahan, munculah sesosok bayangan ditengah kabut asap yang banyak. Emelie menatap terkejut punggung pria yang tengah berdiri di depannya.

"Lazark?"

Pria itu menghadang ledakkan yang hampir saja melukai Rael dan Emelie.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lazark sambil membantu Emelie berdiri.

"Sebaik yang kau lihat, terima kasih" gadis itu mengangguk.

'Cih! kenapa dia tidak menanyakan keadaanku?' batin Rael karena sang kakak menghiraukannya.

"Hm, seorang kepala keluarga lagi" sahut Gaitan

"Perkenalkan, Lazark Kertia" Ucap Lazark

"Klan kertia huh? pasti bocah itu adikmu"

"Benar"

"Baiklah, kita sudahi basa-basinya" Kata Gaitan

Makhluk itu pun melesat ingin memukul wajah Lazark dengan kedua tangannya. Namun dengan kecepatan yang ia miliki, Lazark berhasil menghindar dari serangan tersebut.

Tidak sampai disitu, mahkluk berwarna ungu itu tidak menyerah. Ia kembali melemparkan serangan demi serangan yang tentu dapat ditangkis oleh kepala keluarga kertia itu dengan mudah.

"Kak, cepat selesaikan, aku sudah tidak tahan lagi" Ucap Rael membuat Lazark dan Emelie menoleh ke arah Rael yang terlihat begitu kacau.

"Astaga!" ucap Emelie sedikit panik.

Melihat kesempatan itu, Gaitan membokongi Lazark dengan memukul dada pria itu.

Tapi Lazark malah membalas pukulan itu dengan menancapkan soul weapon miliknya tepat di leher Gaitan. Tubuh makhluk itu pun hancur berkeping-keping.

"Ayo" kata Lazark sambil merangkul tubuh Rael. Emelie pun mengangguk dan mengikuti kedua pria yang berjalan di depannya.

🍁🍁🍁

Mereka semua sedang berada di laboratorium milik Frankestein. Tao, Takio, dan M-21 sedang beristirahat disana, mereka bertiga baru saja beres berlatih dengan Frankenstein.

"Rael, jangan memaksakan diri, sebaiknya kau beristirahat juga" Ucap Frankenstein melirik Rael yang duduk di tepi ranjang.

"Pfft, ini bukan apa-apa" Kata Rael

"Kau terlihat kesulitan berdiri"

"Aku baik-baik saja!"

Emelie memutar bola matanya mendengar ucapan bocah itu.

'Siapa yang tadi bilang sudah tidak kuat lagi?!' batinnya.

"Kau yakin?" tanya Seira

"Tentu, tubuhku terasa sangat sehat" Jawab Rael sambil tertawa.

"Tapi, kenapa kau memberikan mereka kekuatan itu?" Tanya Emelie pada Frankenstein.

"Karena mereka begitu menginginkannya"

"Cih, bagaimana bisa mereka menginginkan kekuatan yang tidak bisa mereka kendalikan?" Tanya Rael

"Rael, mereka tidak seperti itu" Ucap Karius

'Eh? Aku baru sadar ia disini juga'  batin Emelie sedikit terkejut melihat Karius

"Mereka ingin menjadi kuat untuk melindungi orang yang ingin mereka sayangi" Lanjut pria itu.

𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲 [𝗟𝗮𝘇𝗮𝗿𝗸 𝗞𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang