'Untuk pertama kalinya—aku merasa begitu peduli dengan seseorang yang bahkan sama sekali bukan siapa-siapa ku.'
—jjk—***
Jungkook menenggak habis air mineralnya hingga tandas. Rasanya suaranya hampir habis karena sejak beberapa jam yang lalu terus menyanyi tanpa henti. Salahkan pengunjung kafe Jimin yang terus berdatangan, membuat mereka mau tak mau harus terus tampil.
Pandangannya jatuh ke jalanan di luar sana. Hujan sudah mulai reda, hanya rintik-rintik kecil yang menemani jalanan yang nampak sepi itu. Mungkin karena hujan yang baru saja reda membuat taman itu terlihat lebih sepi dari hari biasanya.
Apa karena hujan tadi juga yang membuat mereka tidak datang ke taman?
Jungkook tersentak sendiri akan pemikirannya yang tiba-tiba. Sepertinya ada yang salah dengan otaknya. Sejak semalam otaknya tak pernah berhenti memutar memori pertemuannya dengan Nayeon semalam.
Gadis itu terlalu menarik seluruh perhatiannya. Gadis yang terlihat sangat-sangat biasa dibandingkan dengan kebanyakan wanita modis yang sering ditemuinya.
Di saat setiap wanita mencoba mencari perhatian darinya—tapi nyatanya perhatiannya justru jatuh pada satu gadis yang jelas-jelas tidak tahu akan keberadaannya. Bahkan menolak ajakannya untuk mengantar gadis itu pulang.
Jungkook jadi penasaran bagaimana reaksi gadis itu kalau saja gadis itu bisa melihat wajahnya. Apa dia juga akan bersikap seperti kebanyakan wanita aneh itu? Mencari perhatiannya, mungkin.
Jungkook tertawa sendiri dengan pemikiran gilanya. Jarang sekali rasanya memikirkan hal menggelikan seperti ini.
"Jim, menurutmu sebaiknya kita apakan manusia ini?"
"Entahlah, aku bahkan sekarang merasa takut melihatnya tertawa sendirian seperti itu."
Mendengar desisan seseorang di dekatnya membuat Jungkook langsung tersadar dan mendapati Taehyung dan Jimin yang tiba-tiba saja sudah berada di dekatnya—terutama Taehyung yang jelas-jelas berada di depan wajahnya.
"Yak! Apa yang kalian lakukan?"
Langsung saja Jungkook menjauhkan dirinya dari dua sahabat anehnya itu.
"Seharusnya kami yang bertanya, Kook. Apa yang sedang kau lakukan sampai tertawa sendiri seperti orang gila, uh?"
Jungkook mendelik malas kearah dua sahabatnya itu, terutama Jimin. Ia masih kesal dengan pria pendek itu, sungguh.
"Bukan urusan kalian," sahutnya acuh.
Hoseok datang membawa sebuah nampan berisi beberapa makanan yang sudah bisa dipastikan bahwa makanan itu adalah masakannya sendiri.
"Aku baru mencoba beberapa resep baru, aku rasa tidak terlalu buruk. Cobalah," terang pria bermarga Jung itu.
Sebuah daging potong yang dimasak kecap sepertinya yang dilumuri keju mozzarella di atasnya.
"Kau tidak membuat kekacauan lagi kan di dapurku?" tanya Jimin balik, mengabaikan tawaran Hoseok karena dapurnya lebih berharga. Pasalnya, pria itu pernah memecahkan beberapa piringnya saat mencoba resep barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sight
Fanfiction[C O M P L E T E D] [17+] Jungkook bukanlah tipe pria yang suka mengumbar kata cinta pada setiap wanita yang dikenalnya. Namun semenjak kedatangan Nayeon-gadis tunanetra ke dalam kehidupannya, ia melihat sesuatu yang berbeda. Nayeon, gadis itu sanga...