'Terkadang—kita tidak dapat mengendalikan keinginan kita apalagi membohongi perasaan kita sendiri.'
—iny—/ twice - after moon /
🎶***
Sudah hampir seminggu sejak ucapan Jungkook tentang masalah mencari tempat tinggal pada Nayeon waktu itu—dan sejak saat itu pula ia tidak pernah bertemu atau bahkan menemukan kehadiran gadis itu lagi. Bahkan sudah beberapa hari ini ia juga sengaja lewat di depan flat Nayeon sekedar memastikan keberadaan gadis itu, namun tetap saja ia tidak menemukan tanda-tanda akan keberadaannya.
Apa Nayeon sengaja menghindarinya? Atau gadis itu ternyata merasa risih dengan ucapannya?
Tapi kalau dipikir-pikir tidak ada yang salah dari ucapannya. Ia juga tidak mengatakan ingin tinggal di flat gadis itu—secara langsung. Ia sendiri juga bingung kenapa ia sampai bisa mengatakan hal itu—disaat ia sendiri sama sekali tidak sedang mencari tempat tinggal mengingat karena kini ia juga sudah tinggal di apartment Hoseok.
Rasanya kalimat itu terucap begitu saja dengan spontan tanpa menunggu persetujuan darinya.
Tepukan cukup keras di pundaknya langsung menyadarkan Jungkook dari lamunannya. Menoleh ke samping dan mendapati Hoseok yang kini sudah duduk manis di sampingnya sambil menggonta-ganti saluran televisi.
"Kenapa tidak memakan sarapanmu?" tanya Hoseok, dengan fokus yang masih tertuju pada televisi di depannya.
"Kau memasak?" Jungkook justru balik bertanya.
"Walaupun aku pergi dengan Momo, bukan berarti aku melupakanmu. Mana tega aku membiarkan bayi besarku kelaparan di apartment ini sendirian. "
Jungkook mendengus kesal mendengar ucapan Hoseok barusan. Kemudian bangkit dari sofa yang didudukinya tanpa memedulikan panggilan Hoseok. Berjalan menuju dapur dan benar saja saat didapatinya sepiring omelet yang ada di atas mini bar dapur Hoseok.
Jungkook mendudukan dirinya di belakang mini bar itu dan hampir menyendok omelet itu ke dalam mulutnya kalau saja Hoseok tidak datang tiba-tiba dan ikut bergabung dengannya.
"Tadi aku bertemu dengan Yoongi di kafe Jimin. Dia mencarimu dan memintamu untuk menemuinya sore ini di kafe Jimin."
Jungkook mengernyit heran begitu mendengar ucapan Hoseok. Untuk apa Yoongi mencarinya kalau mereka saja tidak saling mengenal? Hanya mengenal sekilas lebih tepatnya.
Tapi kalau istri pria itu—mungkin saja. Ah, apa mungkin sebenarnya memang Jihyo yang ingin menemuinya?
Apa ini juga ada hubungannya dengan Nayeon?
"Berhenti berpikiran yang macam-macam. Cepat habiskan omelet milikmu, setelah itu ke bawah bantu aku memindahkan barang-barang Momo ke kamarku. Dia berencana menginap di sini untuk beberapa hari ke depan, kau tidak keberatan 'kan?"
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya, entah untuk membalas ucapan Hoseok yang mana. Ia sendiri kini tengah sibuk memikirkan pertanyaan aneh yang sudah mulai memenuhi otaknya.
***
"Jadi, masih yakin tidak ingin pindah ke sana?" bujuk Jihyo untuk yang kesekian kalinya sejak keberangkatan mereka dari pulau Jeju sampai mereka sampai di flat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sight
Fanfiction[C O M P L E T E D] [17+] Jungkook bukanlah tipe pria yang suka mengumbar kata cinta pada setiap wanita yang dikenalnya. Namun semenjak kedatangan Nayeon-gadis tunanetra ke dalam kehidupannya, ia melihat sesuatu yang berbeda. Nayeon, gadis itu sanga...