XXVIII. Deeply Hurt

1.4K 207 90
                                    

'Luka cinta itu hanya bisa disembuhkan oleh yang membuat luka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Luka cinta itu hanya bisa disembuhkan oleh yang membuat luka itu.'
iny



/ baek ji young - that man /
🎶



***




Nayeon memasang tas selempangnya kemudian membenarkan ikatan rambutnya sebelum akhirnya melangkah keluar dari area dapur kafe. Ini sudah cukup malam dan ia harus segera pulang sebelum malam semakin larut.

"Oh, Nayeon-ah! Kemarilah sebentar,"

Namun begitu ia keluar, suara Jeongyeon lebih dulu memanggilnya. Membuatnya mau tak mau menghampiri gadis itu yang kini tengah berduduk santai di pojok kafe bersama Jimin juga Hoseok.

"Aku kira kau sudah pulang sejak tadi," celetuk Hoseok begitu mendapati Nayeon yang sudah mendudukan dirinya di samping Jeongyeon.

Nayeon tersenyum tipis. "Aku ketiduran di ruang ganti selepas kita tampil tadi," jelasnya.

"Ah, pantas saja aku tidak melihatmu."

"Nayeon-ah, bisa kau membantuku?"

Nayeon mengalihkan pandangannya kearah Jeongyeon dan mendapati gadis berambut pendek itu yang nampak fokus pada sebuah album foto di pangkuannya.

"Aku sedang berencana memesan lukisan untuk di pajang di kamar baruku. Dan aku ingin ada beberapa foto masa kecilku, tapi aku bingung karena terlalu banyak. Bisa bantu aku memilihnya?" keluh Jeongyeon untuk yang kesekian kalinya. Bahkan keberadaan suaminya di depannya sama sekali tak membantunya.

"Sini biar aku lihat,"

Jeongyeon sedikit menggeser album fotonya dan membiarkan Nayeon ikut memperhatikan banyaknya foto di dalam album itu. Membiarkan gadis Im itu yang mulai membalik beberapa halaman foto yang sudah dilihatnya sejak tadi.

Nayeon nampak fokus namun juga sesekali tertawa pelan ketika melihat foto masa kecil Jeongyeon dan Seokjin yang begitu menggemaskan menurutnya.

Namun jari tangannya membeku seketika manakala ia membalik lembaran berikutnya. Jantungnya serasa berhenti berdetak begitu tatapannya jatuh terhadap salah satu foto yang terpasang. Foto yang menampilkan sebuah keluarga bahagia—seorang ibu, ayah, dan dua orang anaknya.

Tidak, bukan bagian itu yang menjadi atensi utamanya sekarang.

Melainkan sosok seorang pria yang berada dalam foto itu. Pria yang nampak tersenyum lebar menggendong putrinya namun juga tak lepas menggandeng putranya. Sorot bahagia yang dipancarkan pria itu seolah menghantam keras dadanya.

Beautiful SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang