XII. Sweet Talker

2K 265 115
                                    

'kekasih—aku tak pernah sekalipun berani membayangkan akan memilikinya, tapi bersamamu—kau justru memberikan segalanya.'
iny


/ exo - my turn to cry /
🎶


***


Nayeon mengerang pelan dalam tidurnya. Keningnya mengerut sempurna begitu indera penciumannya menangkap aroma yang benar-benar sangat tidak enak. Seperti aroma benda terbakar alias gosong. Belum lagi suara berisik yang bisa dipastikan berasal dari dapur.

Nayeon membuka kedua matanya perlahan sembari beranjak dari kasurnya. Melangkahkan kakinya lemah menuju dapur. Dan benar saja begitu ia sampai di dapur, umpatan seseorang langasung saja didengarnya.

"Sial."

"Jeon Jungkook." panggil Nayeon seketika—yang sontak membuat si pemilik nama langsung berbalik cepat kearahnya.

Jungkook—pria itu menatap penuh kaget pada Nayeon yang sudah berada di depannya. Hampir saja tadi ia menjatuhkan teflon berisi omelet yang ada di tangan kanannya karena panggilan Nayeon.

"U-uh, kau sudah bangun?"

Nayeon menganggukkan kepalanya.

"Apa aku membangunkanmu?" tanya pria itu, lagi.

Dan lagi, Nayeon hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan pria itu. Sembari mendekat kearah Jungkook mencoba mencari tahu apa yang sudah dilakukan pria itu.

"Kau memasak? Memasak apa?"

"Hm, omelet gosong."

Jawaban Jungkook sontak membuat tawa Nayeon meledak begitu saja. Sedang Jungkook yang melihat hal itu hanya bisa menggaruk tengkuknya yang bahkan sama sekali tak gatal.

"Kita bisa makan di luar kalau kau mau—"

"Walaupun gosong, masih bisa dimakan bukan?" sela gadis itu lebih dulu, membuat Jungkook melongo tak percaya mendengarnya.

"Kau yakin ingin memakannya? A-aku saja tidak yakin." cicit pria itu pelan, terlalu malu dengan kemampuan memasaknya yang jauh sekali jika dibandingkan dengan Nayeon.

Ia jadi berpikir bagaimana gadis itu melakukannya bahkan dengan keterbatasan itu. Dibanding dirinya yang jelas memiliki kemampuan melihat dengan jelas tapi nyatanya sama sekali tidak mempunyai keterampilan untuk memasak—bahkan hanya untuk memasak omelet seperti ini.

"Kau sudah memasaknya susah payah, mana mungkin tidak dimakan."

"A-aku bisa memasaknya lagi,"

"Kau yakin?"

Jungkook menghembuskan napasnya kemudian menggeleng. "Tidak," sahutnya pelan.

Baru kali ini ia mati kutu dihadapan seorang wanita seperti ini. Payah sekali.

"Kalau begitu, makan yang ada saja." terang Nayeon masih diiringi tawa gelinya.

Ia tidak mampu membayangkan bagaimana wajah kikuk seorang Jeon Jungkook sekarang. Pasti menggelikan sekali.

"Kau pergilah mandi, aku harus membereskan semua kekacauan ini."

Beautiful SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang