XXIII. Hard Decision

1.6K 213 95
                                    

'Meski tak terucap, tetapi sesalku mengalir bersama airmata.'
jjk



/ taeyeon - all about you /
🎶



***


Nayeon menggeliat pelan dalam tidurnya begitu merasakan hembusan napas seseorang yang mengenai wajahnya. Apalagi saat terdengar kekehan kecil seseorang yang terdengar sangat dekat sekali dengan telinganya.

"Apa aku membangunkanmu?"

Nayeon terkesiap di tempatnya begitu mendengar suara Jungkook. Membuatnya tersadar bahwa sofa keras yang di tidurinya semalam sudah berganti menjadi ranjang empuk Jungkook.

"Ba-bagaimana bisa aku tidur di sini? Bukannya tadi malam aku tidur di—"

"Sofa?" sela pria itu lebih dulu.

Dan Nayeon hanya bisa menganggukan kepalanya.

"Kau yang memindahkanku ke sini?"

"Tentu saja, Im Nayeon. Mana mungkin aku membiarkan orang lain yang memindahkan tubuhmu ke sini. Jangankan memindahkanmu, menyentuh tubuhmu barang sedikit mungkin akan langsung aku hajar mereka."

Nayeon yang mendengar hal itu lantas mendengus kesal karenanya.

"Tapi bagaimana kau melakukannya dengan kondisi kakimu yang seperti ini?"

Jungkook terkekeh sebentar. "Kau meragukan kekuatan kekasihmu ini, uh?" tanyanya balik disertai kekehan gelinya.

"Tapi bagaimana kalau kakimu semakin sakit?" tanya sang gadis kembali, namun lebih terkesan khawatir kali ini.

"Aku selalu sehat kalau bersamamu, sweetheart. Lagipula, tubuhmu terlalu ringan untukku, tanpa harus mengeluarkan seluruh tenagaku." timpal pria itu disertai tawa gelinya.

"Uh, kau ini."

Jungkook hanya bisa terkekeh geli mendapati wajah cemberut Nayeon. Oh ayolah, ini bahkan masih pagi tapi kerja otaknya sudah diganggu dengan kondisi bibir yang tengah mengerucut lucu itu.

"Seharusnya aku yang memasang wajah cemberut seperti itu, Im Nayeon."

"Hah?"

"Aku belum mendapatkan morning kiss ku darimu."

"Eh?"

"Kau terlalu lambat, sweetheart."

Jungkook meraih sisi wajah Nayeon, mendekat pada wajah manis itu. Namun ketika bibirnya hampir mencapai bibir dambaannya itu, pintu ruang inapnya terbuka dengan tiba-tiba yang sontak saja langsung menghentikkan aksinya.

"Siapa yang datang?"

Mengabaikan pertanyaan gadisnya, Jungkook justru mendelik tajam kearah tiga pria yang kini tengah menahan tawa mereka di ambang pintu sana.

"Woah-woah, ini bahkan masih pagi, tuan Jungkook-ssi." celetuk Hoseok menggoda sahabatnya itu.

"Hm, mau jadi apa negara ini kalau pagi-pagi seperti ini warganya sudah bercumbu mesra apalagi di rumah sakit seperti ini." Taehyung ikut menggoda Jungkook yang wajahnya sudah memerah menahan marah sekarang.

Beautiful SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang