21.(PROV Gita)

2.8K 184 0
                                    

Ku buka pintu, dan ternyata kak Rofiq.

Yang jadi pertanyaan ku, ngapain dia kesini?

"Ada apa kak?" Tanya ku

"Em..Mila ada disini git?" Tanya nya

Aku menggeleng

"Engga kak, Mila nya gak Ada. Emang Mila kemana?" Tanya ku

Gantian mas Rofiq yang menggeleng.

"Engga, emm makasih ya git" Ucap nya

"Mila ga ada di rumah kak?" Tanya ku

"Kalo dia ada di rumah, kakak gak papa nyariin dianya" Ucap kak Rofiq.

"Owh iya" Ucapku ,kemudian nyengir.

"Kalau begitu kakak permisi ya git,ASSALLAMMUALAIKUM" Ucap kak Rofiq.

"Waalaikumsallam" Ucapku.

Setelah kepergiannya ,kembali ku tutup pintu rumah.

Aku menggaruk-garuk kepala ku yang gak gatal ini.

.Mila kemana? Kok gak ada di rumah?

Apa jangan-jangan Mila hilang? Aduhhh Kalo Mila hilang Gimana?

Ntar gak ada si petakilan lagi,.ntar gak ada yang ngejaga aku lagi kalo ada yang buly aku.
Ntar pelengkap kami hilang dong?

"Kamu kenapa git?".Tanya kak Arya pada ku.

"Itu kak..itu".Ucapku.

Saking paniknya aku jadi gugup.

"Kenapa? Itu apa?" Tanyanya, dia juga ikut khawatir.

"Mila, kak Mila hilang" Ucapku.

"Ha? Mila ilang? Gak mungkin banget dia ilang, tadi kan dia pulang bareng kita?" Ucap kak Arya.

Owh iya, tadi kan Mila pulang bareng kita.

"Masa sih? Tapi iya juga ya?" Ucapku.

"Yaiyalah" Ucap Arya.

"Tapi aku khawatir banget ini" mungkin wajah khawatir ku kentara sekali.

Arya mendekati ku, lalu mengusap-usap punggungku memberikan ku ketenangan

"Udah, gak usah khawatir sama Mila, Mila itu bisa jaga diri." Ucap Arya.

Aku hanya mengagguk.

Malam hari aku dan kak Arya berencana untuk ke rumah Zihan.

Zihan mengajak kami semua untuk makan malam.
Gak tau, tumben aja gitu.

"Tumben kak ngajak makan?" Tanya ku pada Kak Zihan.

Saat ini kami semua sudah berkumpul di meja makan

"Iya, sekalian syukuran" Ucap Kak Zihan.

"Syukuran apa kak?" Tanya Arya.

"Zihan hamil" Jawab Kak Akmal.

Alhamdulillah, akhirnya kak Zihan hamil, jadi aku bakalan punya keponakan dong yaa..

Tapi..
Aku kapan? Kok gak hamil-hamil? Padahal udah 2 Bulan kami menikah.

Sudahlah...
Berfikir positif saja ,mungkin Allah belum mengijinkan ku untuk punya anak.

"Selamat ya kak" Ucapku sambil tersenyum manis.

"Tadi kak Rofiq datang ke rumah kami, nyari kak Mila ,emang kak Mila di mana kak?" Tanya kak Arya pada Zihan.

"Ada deh ,ntar juga tuh anak bakalan datang" Ucap kak Zihan.

"Assalamualaikum sepadaaaaa!!" Teriak suara yang melengking, siapa lagi kalau bukan Mila?

Dia datang bersama May dan suami May.

"Kok kakak bisa datang sama May? Suami kakak mana?" Tanya ku.

"Stop..janganlah kau membahas akan tentangnya, itu akan membuat dadaku merasakan sesak" Ucap Mila, drama. Ia menepuk-nepuk dadanya.

"Alay nya keluar" cibir May.

"Emang kakak sama kak Rofiq kenapa sih?" Tanya ku

"Lagi ada masalah dia" Sahut kak Zihan.

Aku dan Arya mengangguk-anggukkan kepala kami.

"Masalah apa?" Tanya ku

Tampak kak Mila mengantuk-antukkan kepala nya di meja makan.

Dia kenapa sih?

"Kamu kenapa?" Tanya ku

"Tadi kan udah aku ceritain di mobil gitaaaaaa"ucapnya gemas.

Seketika aku ingat!

"Owh iya" Aku cengengesan.

Tak lama kak Rofiq datang dengan keadaan yang amburadul lah kalau dilihat

"Kak Rofiq kaya jombie" Ucapku.

Semua menatap kearah kak Rofiq.

"Guys...orang gila datang guys.. aduh..mending aku pergi aja deh" Ucap Mila, saat Mila hendak kabur, Mahar menarik jilbab belakang kak Mila.

"Mau kemana?" Tanya kak mahar.

"Cabut" Ucap kak Mila.

"Cabut apa kak?" Tanya ku.

"Cabut rumput" Jawabnya.

"Urus sana itu suami kamu dulu" Ucap kak Akmal.

Mila keliatan males banget.

4 muslimah kembar somplak(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang