32 .Ribet2

2.5K 152 0
                                    

ZIHAN PROV

Saat ini aku,dan kembaran-kembaran ku yang lain sedang menyajikan masakan-masakan kami ke meja makan.

Kami masih tinggal di rumah orang tua kami,karena orang tua kami masih di Malaysia selama seminggu.

Kami juga gak tau ngapain  mereka di sana seminggu..

Mau jalan-jalan kali ya?
Gak Taulah,terserah orang tua saja.

"Wuiihh..enak banget ini malam menu nya"Ucap Mahardika suami May.

"Iya dong,aku gituloh yang milih menu"Ucap Mila membanggakan.

"Heleh..nyesel aku bilangnya"Ucap Mahardika.

Aku terkikik melihat Mila yang memanyunkan bibirnya.

"CK! Ngeselin kamu ah! May..nanti malam suruh Dika tidur di luar aja ya may"Ucap Mila pada May,ia menatap tajam May.

May tampak bingung..
Kalo Mila udah Natap tajam gitu ya bahaya,Mila itu gimana ya..
Bisa buat orang menjerit ketakutan.

Dia itu punya temen ghaib,dia itu bisa ngelihat makhluk gaib,nah ya itu gak tau ntah sejak kapan dia punya teman ghaib itu.

Kalo kami gak mau nurutin permintaan nya itu,Mila pasti bakalan nyuruh teman ghaib nya untuk ngerjain kami,terkadang temen ghaib nya itu selalu nampilkan diri ke kami.

Mau dibacakan ayat kursi pun terkadang gak mempan,karena temen Mila itu jin iman,jadi gak takut.

Ya terkadang suka ngusilin kami dengan wajah seremnya,padahal kata Mila wajah nya itu cantik.

"Iya..iyaa"May akhirnya pasrah,menuruti keinginan Mila.

"Eehhh..gak bisa gitu dong.. May?"Mahardika meminta pembelaan.

Cuma may menggeleng.

"Rasain kamu"Desis Mila.

"Mila jangan gitu dong,kasian Mahar nya"Ucap suami Mila,Rofiq.

"Ishh iya-iya,udah! Kamu boleh tidur sama May"Ucap Mila.

"Alhamdulillah"Ucap mahar.

Kami semua pun terkikik,setelah itu kami makan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Setelah shalat isya berjamaah.
Kami memilih untuk membaca Alqur'an.

Namun suara tangis bayi yang beradu membuat kami memberhentikan bacaan kami.

"Kak,Dalfa sama dalfi nangis"Ucap Gita.

"Iya aku juga tau"Ucapku.

"Zihan,diemin sana"Titah Mila.

Aku mendelik ke dia.
"Enak aja! Kamu juga lah! Bagian dalfi kan kamu! Amanah dari ummi Mila"Ucapku,dia nyengir.

"Hehehehe...capek tau"Ucap Mila.

"Kamu bilang capek? Gimana ngurusin anak nanti?"Rofiq berucap santai,tapi aku tau dia bermaksud menyindir istrinya itu.

"Aih... kata-kata mu itu nyelekit tau gak"Mila berucap kesal.

"Benar aku bilang kan?"Ucap dia.

"Udah buru sana! Makin kenceng itu nangisnya"Ucap mas Akmal.

Aku mengangguk.
"May,Mila,Gita ayo"Ajakku.

Mereka terpaksa mengangguk.

********

Ternyata Dalfa dan dalfi pup,Kami pun menggantikan popoknya.

"Ihhh...nih nih untuk kamu"Mila ingin menjadi popok bekas ke Gita.

Gita menjerit ketakutan.
"Ummiiiiiiii kak MILAAAAA miiiii"Teriak Gita,ia menangis kejer.

Arya datang dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Gita kenapa ha?"Tanya Arya dengan raut wajah yang khawatir.

Aku terkikik melihat nya, beruntung adikku mendapatkan jodoh seperti Arya,ia sangat sayang kepada Gita.

Ehh? Bukan berarti suamiku gak sayang ya?

"Gapapa,itu si Mila mau ngasih bekas pup ke Gita"Ucap May.

Arya menatap tajam Mila,tetapi Mila gak gentar,dia malah balik natap Arya tajam.

"Apa?!"Ketus Mila.

"MAS ROFIIIQQQQ.....ISTRIMU INI MAS" teriak Arya.

Mila mendelik.
"Heh! Ngapain teriak-teriak manggil kak Rofiq?"Ketus nya.

Rofiq datang dan langsung melengos masuk.

"Apaan?"Tanya nya.

Wajah nya itu loh,ingin rasanya ku mencakar muka nya,datar banget..
Gak pernah berubah.

Betah juga Mila sama yang kaya dia ya?
Eh Zihan.. astaghfirullah...

"Ini lihat ini istri mas,gangguin Gita"Ucap Arya.

"Hehehehe... pieace kak"Mila nyengir,lalu ia membentuk jari nya menjadi huruf 'V'.

"Mila jangan usil kenapa sih? Nanti anak kita jadinya kaya kamu"Ucap Rofiq.

Ku lihat mata Mila berkaca-kaca.

"Eh-Ehh..kamu kenapa?"Tanya ku.

Mila berhambur ke pelukan ku,untung saja Dalfa dan dalfi berada di tempat tidur,jadi mereka gak bakalan jatuh.

"Huwaahhh"Mila nangis kejer.

Aku bingung,lalu aku mengelus pucuk kepalanya yang terhalang hijab itu.

"Ssstt...kamu kenapa nangis?"Tanya ku.

"Kak Rofiq jahat banget sihh...masa anak aku gak boleh ngikut aku,kan aku bundanya?"Adu nya pada ku.

Ciaahh...
Jadi labil Mila.

"Eh..bukan gitu..aduh Mila"Rofiq meringis.

Rofiq mendekati Mila.
Ia ingin memegang pundak Mila,tapi segera di tepisnya.

"Sana"Ketus Mila.

"OII JANGAN BERISIK NGAPA!! ADIK-ADIK GUE UDAH TIDUR INI! BERISIK AJA BACOT NYA!"teriak May kesal.

Dia kalo udah kesal setengah mati ya gitu,ngomongnya kasar.

Kita semua nyengir.
"Ehehehe... iya-iya maaf"Ucap kami semua.

"Udah sana,pergi kalian. Dalfa sama dalfi udah tidur"Ucap May.

Kami mengangguk,tapi sebelum itu aku meletakkan Dalfa ke box bayi,dan Gita meletakkan dalfi disamping Dalfa.

"Aku tidur sini! Jagain Dalfa sama dalfi! Kalian keluar aja"Ucap Mila.

Kami semua mengangguk kecuali Rofiq.

"Kok gitu mil?"Ucapnya tak terima.

"Bodo amat!! Sana!"Dia mendorong Rofiq keluar dari kamar.

Setelah Rofiq keluar,Mila masuk ke dalam dan mengunci pintu kamar.

Ku lihat Rofiq mengacak-acak rambut nya kasar.

Aku menghampiri dia,lalu ku tepuk pundaknya.

"Sabar ya"Ucapku memberi semangat kepada adik ipar ku,lalu aku pun berlalu pergi.

Memang ribet dehh..

4 muslimah kembar somplak(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang