4.Gitaiyra

3.3K 216 8
                                    

Aku Gita. Iya gitaiyra yahh..
Bukan Gita Gutawa penyanyi itu.

Akutuh suka Herman,eh? Heran maksudnya..

Heran sama keluarga maupun sahabat-sahabat ku,mereka selalu ngelus dada jika berhadapan dengan ku.

Memangnya kenapa dengan ku sih?
Kalo kata Mila,aku itu orangnya gak nyambung.

May sering menegur ku,agar aku jangan terlalu lugu-lugu,agar tidak di manfaatin oleh orang.

Memangnya aku kenapa??
Aku gak lugu kok,cuma polos aja! Itupun kata orang-orang.

Pernah sekali itu aku menanggapi perkataan Zihan,disitu juga ada May dan Mila,mereka sampe menjedutkan kepala mereka ke tembok.

Aku bingung,ada apa dengan mereka.?

Kan Zihan cuma bilang gini.

"Kita main pecah piring yuk di halaman?"Ajaknya.

Aku dan yang lain mengangguk,mereka sudah pergi duluan ke halaman,sementara aku belakangan. Karena aku ingin mengambil sesuatu.

"Nih"Ucapku sambil meletakkan piring-piring di halaman.

Mereka bertiga saling pandang satu sama lain.

"Untuk apa?"Tanya May.

"Untuk main pecah piring? Kita mau mecahin piring kan?"Ucapku.

Mereka malah menghentak-hentakkan kaki mereka ke tanah.

May mengacak-acak rambutnya frustasi.

Mila menggigit kaosnya.

Dan Zihan yang mengelus dada nya.

Lalu mereka balik masuk ke dalam rumah.

Kuiikuti mereka dari belakang,sesampainya di dalam.

Mereka mengantukan kepala mereka ke dinding secara berjamaah.

Yahh itulah salah satu kenangan ku.

"Lagi ngomong apa?"Tanya ku saat sudah berada di ruang keluarga.

"Itu pengusaha muda"Ucap Mila.

"Pengusaha muda? Emang dia kenapa? Gak kamu apa-apain kan?"Ucapku menyelidik.

"Ya Allah"

"Astaghfirullah"

"Ya Rabb"

Begitulah mereka.

"Gak Gita...gak! Mau aku apain coba? Kenal aja kaga"Ucap Mila.

Aku hanya manggut-manggut mencoba mengerti.

Tapi nyatanya aku tidak mengerti.
Jadi gimana dong?

"Kak,ummi sama Abi kapan balik sih?"Tanya ku pada Zihan.

"Gak tau, katanya bakalan lama disana. Mereka bakalan balik kesini kalo ummi udah hamil"Ucap Zihan santai,ia masih fokus dengan layar televisi.

"APAAA??"

Bukan..bukan aku yang berteriak,melainkan kak Mila dan May.

Aku yang mendengar omongan kak Zihan mah Tersenyum bahagia,pengen punya adik soalnya.

Kan aku anak paling bungsu.
Jadi pengen punya adik gapapa dong yaa..

Tapi gak tau tuh kalo kak May, Mila,sama kak Zihan?

"Ishh ummi sama abi apaan sih? Udah tua juga,pake mau punya anak lagi"Cerocos May.

"Iya! Gak inget umur"Timpal Mila.

"Eh? Kalian lupa? Umur Abi sama ummi itu baru 38 tau"Ucapku.

Iya! Aku berkata benar.
Setahuku dulu,Abi sama ummi itu di jodohkan waktu masih muda.

Jadi yaah jangan kaget kalo mereka baru umur segitu,anaknya udah 20 tahun.

"Ya kan lebih pantas itu Abi sama ummi punya cucu! Bukan punya anak!"Dengus Mila.

"Ya kamu sana yang ngasih cucu"Ucap Zihan.

"Eh? Enggak lah! Kakak aja sana! Kan kakak yang paling tua"Ucap Mila.

"Iya kak,kakak kan udah tua?jadi harusnya kakak yang ngasih cucu ke Abi sama ummi"Ucap Ku.

"Ndasmu!"Ketus kak Zihan.

"Tua..tua..enak aja kalian ngomong, inget ya,kita itu umurnya sama! Dan aku sama kamu Mila,hanya berjarak 5 menit kalo kalian lupa!"Ucap kak Zihan.

Eh? Iyayakn? Aduhh...gimana sih?

"Abi sama ummi emang udah nagih cucu sih sama kita"Ucap Zihan.

"Ya gimana mau ngasih cucu? Kekasih halal saja gak ada"Ucap May.

Yah, memang! Kami semua ini masih jomblo! Ingat JOMBLO!

Jomblo fisabilillah tapi ya..
Jomblo di jalan Allah.

Gak mau pacar-pacaran yang bakalan menyebabkan fitnah.

Abi sama ummi melarang keras kami untuk berpacaran .

Tapi yah kita bingung juga,gimana mau ngasih cucu coba? Jalin hubungan aja dilarang?

Kalo cuma sahabatan sih dikasih,buktinya kita punya sahabat Laki-laki.

"Aneh itu Abi"Timpal Mila.

"Hemm"Dehem kami semua.

4 muslimah kembar somplak(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang