19.kasihan mila (zihan)

2.8K 183 0
                                    

Zihan PROV

Sudah bolak-balik aku menyabarkan kembar kedua ku ini.

Dari tadi dia terus-menerus mengomel ,tidak ada henti-hentinya.

Saat ini kami tengah berada di caffe dekat kampus.

Tadi sewaktu mau pulang,aku bertemu dengannya yang berbicara, mendumel-dumel gak jelas.

Dan aku memilih menghampiri nya.

Saat ku tanya mengapa dia ,dia berkata.

"Ceritanya di caffe aja, haus aku" Katanya.

Dan yah, sesuai keinginannya, kami berada di caffe.

"Kamu kenapa?" Tanya ku.

"Huftt...oke..tarik nafas buang" instruksi nya pada dirinya sendiri.

"Zihaaannn" Tangisnya pecah.

Aduh..makin puyeng aku ngadepin ini anak satu! Lagian dia kenapa sih? Dari tadi ditanyain bukannya di jawab malah marah-marah.

"Istighfar kamu "Suruhku.

Dia mengikuti kata-kata ku, berulang kali dia mengucapkan istighfar.

Setelah dirasa sudah membaik ,dia menghadap ke arahku.

"Zih, kamu tau gak aku sebal karena apa?" Tanyanya.

Aku memutar bola mataku malas.

Gimana mau tau coba? Dia aja gak ngasih tau.

"Ya gak tau lah, nama nya kamu belum kasih tau aku!" Sungutku.

"Owh iya..hehehehe" Dia nyengir.

Aneh deh, padahal tadi mencak-mencak ,terus nangis, sekarang nyengar-nyengir gak jelas.

Udah sarap ini anak kayanya.

"Cerita!" Titahku.

Dia mengangguk.

"Masa nih ya zih, aku..aku ditinggal sama si Rofiq itu! Tadi dia nyuruh aku nunggu dia di gerbang depan, Maksudnya kami mau pulang bareng, eh dia nya gak muncul-muncul, udah sabar banget ini aku nunggu nya.

Belum ada juga tanda-tanda dia muncul, terus aku putuskan untuk nyusul dia ke parkiran, dan ternyata aku ngeliat dia malah asyik cekikikan sama Bu Arlita ,itu loh..dosen yang dikabarkan suka dengan pak Rofiq! Bahagia banget dia aku lihat, gak mikir aku udah nungguin dia! Malah panas lagi!" Jelasnya panjang.

OOO..
Jadi itu penyebab nya, emang lontong juga itu adik ipar.
Enak aja adik aku dibuat nunggu sampe dia kepanasan, kan Mila itu paling gak suka sama hal yang namanya menunggu.

"Udah sabar" Ucap ku.

"Udah sabaarr iniii.. walau agak kesal.

Gini loh, dia itu emang niat gak pulang bareng aku? kalo gak ya udah! gak usah PHP, Udah capek nunggu juga" Ucapnya, kemudian ia menyesap Coffe late miliknya.

"Yaudah! Sekarang kamu mau gimana? Pulang atau gimana?" Tanya ku.

"Pulang aja deh ,tapi aku males pulang ke rumah ku" Ucapnya.

Jadi dia mau pulang kemana coba?

"Jadi kamu mau pulang kemana?" Tanya ku.

"Ke rumah May aja, kebetulan rumah dia kan paling pojok" Ucapnya.

Memang, rumah May itu berada di ujung.

Rumah May ujung kanan,aku disebalah nya, kemudian disebalah ku rumah Mila,dan paling pojok kiri itu Gita.

Jadi rumah ku dan rumah Milla itu berada di tengah-tengah.

Aku mengangguk.
"Yaudah ayo!" Ajakku.

"Kita naik apa? Di jemput kak Akmal?" Tanya nya.

"Gak, mas Akmal gak bisa jemput, dia sibuk" Ucapku.

"Dia kerja apa sih? Aku gak tau loh profesi nya" tanya Mila.

"Dia itu dokter" jawab ku.

Memang mas Akmal itu berprofesi sebagai dokter di rumah sakit milik orang tuanya.

Dokter muda dan tampan.
Memuji suami sendiri gak dosa kan ya?

"Owhh..yaudah kita pulang bareng Gita aja" Ucap nya.

Kok jadi ke Gita?

"Kok jadi Gita?" Tanya ku.

"Karena aku baru aja ngeliat Gita dijemput sama suaminya, Arya" Ucapnya sambil menunjuk arah dimana Gita dan Arya berada.

"GITAAA" teriak suara Mila yang membahana itu.

Saat ini aku dan Mila sudah berada di luar caffe.

Gita melihat kearah kami.
Aku langsung memberikan gerakkan isyarat menyuruh mereka kesini.

Sepertinya Gita mengerti ,dia pun mengagguk.

********

"Ada apa?" Tanya Gita, saat ia turun dari mobil nya.

"Kita nebeng" Ucapku.

"Oke" Ucap Gita antusias.

Dan yah, terakhir kami pun pulang bareng Gita dan Arya

Sepanjang perjalanan, Gita dan Mila tak henti-hentinya bercerita, mulai dari kisah lucu dan juga sedih.

Sesekali aku menimpali percakapan mereka.

"Suami kamu mana kak? Kok gak jemput?" Tanya Arya.

Setelah sekian lamanya, dia baru membuka suara.

"Tau" ketus Mila.

"Jangan diambil hati Ar, lagi sensi dia" Ucapku pada adik ipar ku itu.

Arya mengangguk

"Mila pms? Kalo Mila pms aku kok gak ya? Kakak PMS gak?" Tanya Gita pada ku.

Aku dan Mila sama-sama menepuk kening kami.

"Bukan.. bukan sensi dalam artian itu Gita, dia itu  lagi sensi karena suaminya" Ucapku.

"Memang nya kenapa dengan mas Rofiq kak? "Tanya Arya.

"Tadi Rofiq bilangnya mau pulang bareng sama Mila, eh tau-tau nya PHP" jelasku.

Gita dan Arya sama-sama tertawa.

"Ketawa terus..ketawa diatas penderitaan seseorang" ucap Mila ,ia mengalihkan pandangannya pada jalanan.

"AHAHAHAH" TAwa kami semua.

4 muslimah kembar somplak(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang