Warning!!
Sebelum baca Vote dulu!!
*********
Aelahh..
Dosen ternyata gak masuk! Kan kampret..
Capek-capek aku gini mah namanya..
Huftt... yasudah lah..
Mendingan juga aku ke kantin,meredamkan cacing-cacing yang sudah demo untuk di beri makan.
Ku langkahkan kakiku menuju kantin.
"Oi Milaa"Panggil Ika.
Ika itu salah satu sahabat ku,ia juga mengenakan jilbab sama seperti diriku.
"Eh elo? Ngampus ? Ada kelas?"Tanya ku banyak.
Aku emang memakai kosa kata Lo-gue, kepada mereka.
Kosa kata aku-kamu itu hanya ku pakai jika berada di rumah.
Bisa-bisa di buat sambel aku kalo make kata-kata Lo-gue di rumah.
"Ho'oh,baru aja selesai. Eh? Pelajaran psikolog kan hari ini dosennya kaga masuk?"Ucap Ika.
Nama aslinya itu sebenarnya Riska Dwi Januari.
Unik kan namanya? Kalian pasti tau dong kenapa nama ujung Ika itu Januari?
Yaps.. Karena dia lahir bulan Januari.
Tuaan dia 2 bulan,Karena aku lahir bulan Maret.
"Iya! Dan gue baru tau"Ucap ku ketus.
Aku dan Ika telah sampai di Kantin,kami memilih untuk duduk di bangku paling pojok.
Biar sekalian mojok!
Eh? Kaga deh..iya kali mojok sesama perempuan,aturan kan Laki-laki biar enak?
Ehh?? Astaghfirullah...maafkan lah hamba ya Allah..
Ini gara-gara sering di nodai pikiran ku oleh Mayyara kembaran ku yang satu itu.
"Mesan apa atuh neng?"Ucap Bu kantin.
"Seperti biasa Bu"Ucap ku.
"Saya juga kaya Mila deh Bu"Ucap Ika.
"Siap neng"Ucap Bu kantin,setelah itu ia pergi.
"Eh-Ehh... menurut- menurut Nih yaa..
Ryan itu gimana? Menurut Lo!
Ryan? Ryanda Syakif Daulay itu?
Aduh..dia mah orang yang ngejar-ngejar aku,tapi aku selalu nolak.
Kenapa dengan Ika? Apa Ika suka sama Ryan? Aduhh..lebih baik jangan deh Ka,dia itu playboy.
"Biasa aja sih menurut gue"Ucap gue santai.
"CK!"Ika berdecak sambil memutar bola matanya malas.
"Maksud gue,dia ganteng atau gak?"
"Ganteng"
"Baik atau gak?"
"Baik"
"Oke pas"Ucap Ika.
"Eh tunggu dulu? Pas apanya?"Ucap ku.
"Pas,gue mau jadiin dia calon imam gue"Ucapnya.
"Ika Lo serius? Lo tau kan dia selalu ngejar-ngejar gue?"Ucapku padanya.
Bukannya apa,hanya saja aku tidak mau Ika jatuh terlalu dalam kepada Ryan.
Anak fakultas kedokteran itu.
"Tau,dan gue mau minta tolong sama Lo! Untuk bantuin gue dekat sama dia"Ucap Ika.
"Ogah! Dan gue males"Ucapku acuh.
"Ayolah Mil,Menolong sesama itu berpahala loh? Emang Lo ga mau dapat pahala?"Ucap Ika sambil menggoyang-goyangkan tangan ku.
"Ihh apasih gak? Lo tau dia itu playboy! Manis di bibir doang,gue gak mau yaa kalo Lo nanti sakit hati gara-gara dia"Ucap ku penuh penekanan.
Baru saja Ika mau berbicara lagi,Ibu kantin sudah datang sambil memBwa nampan yang berisi makanan pesanan kami.
"Ssstt..makan! Jangan nyerocos aja!"Ucap ku.
********
Aku dan Ika setelah itu memilih untuk berjalan-jalan di Mall.
Untuk ngadem sambil cuci mata eh..?
"Ka,temenin gue ke toilet yuk"Ucap ku.
"Yaudah ayo"Ucapnya.
Kami berdua berjalan menuju toilet.
Tumben-tumbenan toilet sepi? Biasanya rame banget?
Apalagi anak-anak alay pasti ada di kamar mandi.
Untuk eksis.
You know lah mereka ngapain,ya yang pastinya berfoto di kaca kamar mandi.
Anak jaman sekarang..
Kamar mandi jadi bahan untuk eksis.
Langkaku dan Ika terhenti kala mendengar suara yang Errr.. sepertinya menggelikan.
"Gue gak denger"Ucap Ika,padahal aku tau kalo dia dengar.
Aku memutar bola mataku malas.
Lalu menoyor kepalanya.
"Alah! Bilang aja Lo dengar!"Ucap ku.
Dan Ika? Dianya udah cengar-cengir kaya orang bego.
"Iya denger gue..udah ah yuk! Toilet sebelah masih ada kan?"Ucap Ika.
Bukan milaira namanya kalo tidak jahil.
Aku kan berniat baik, mencegah terjadinya maksiat.
Walau Udah terjadi sih?
"Ka"panggil ku.
Ika menoleh.
"Ha? Apaan?"Ucapnya.
"Kerjain yuk"bisik ku.
"Ogah ah! Ntar kualat loh"
"Udah engga,kita malahan dapat pahala"
"Pahala ndasmu!"
Tuh kan..nyebelin? Yaudah biar aku aja yang ngerjain nya.
Kebetulan tadi di pinggir jalan ada penjual petasan,Karena sebentar lagi tahun baru, tinggal beberapa hari lagi sih.. aku membeli petasan korek,yang tidak terlalu bahaya.
Aku tau,jika membeli petasan sama saja membakar uang sendiri.
Tapi kan aku belinya dengan maksud yang baik,untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mendesak
Aku mengeluarkan korek dan Mercon itu.
Jangan tanya kenapa aku membawa korek,kurang kerjaan iya?
Bukan gitu...
Hanya saja,Ini korek untuk bakar sampah,aku kan mahasiswa yang baik,jadi selalu membantu petugas kebersihan untuk membakar sampah.
Kata teman-teman ku sih aku tuh aneh! Mau-mau nya membakar sampah, padahal bukan tugas ku?
"Mau ngapain Mil? Jangan yang aneh-aneh deh ya?"Ucap Ika.
Ahh ikaa..Lo banyak banget nyerocos nya,ingin rasanya ku menyumbat bibir mu dengan batu.
Biar ekstrim.
kwkwkwk....
"Udah diem aja"Ucap ku.
Aku menyalakan korek api lalu membakar ujung petasan itu.
Lalu ku letakkan di bawah Pintu.
Kemudian kita ngacir deh pergi.
*********
"Gilaaa..gilaaa sumpah demi apa Lo? Berani banget? Kalo ketahuan? Terus di laporin polisi gimana? Bego Lo"Desis nya.
"Bodo amat"Ucap ku.
"Udah deh..mending kita pulang aja,gue udah lelah! Adeks cantiks mau istirahat qaqa"Ucapku.
"Iuuwwhh..najong gue mah"Ucapnya.
Dan terakhir nya kita pun tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 muslimah kembar somplak(END)
EspiritualWarning: Beberapa Part ada yang di privart,follow terlebih dahulu supaya bisa baca! Menceritakan tentang kehidupan Milaira dengan ketiga kembar nya. Yah,mereka kembar 4. Memiliki sifat yang berbeda-beda. "MILAIRAAAA BALIKIN SINI TAS KAKAAKKK...."Ter...
