6. Sakit

2.7K 314 99
                                    

Kamu mengerang pelan merasakan nyeri hebat di perutmu. Rasanya begitu menyakitkan, padahal semalam semuanya masih baik-baik saja.

Sebelah tanganmu meraih kalender kecil diatas nakas. Seketika kamu tersadar, kalau hari ini memang tanggal merahmu. Pantas rasanya begitu sakit.

"Jaee..." katamu pelan, sambil menggoyangkan lengan suamimu--Jae, yang masih lelap tertidur di sampingmu.

"Kenapa?" tanya Jae masih setengah sadar. Jae setelah semalaman lembur di studio musik miliknya, baru tidur setelah adzan shubuh berkumandang.

"Sakit banget perutnya," katamu.

Jae langsung bangun, matanya menyipit menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah gorden.

"Hah? Kenapa? Mana yang sakit? Sakit banget ya? Salah makan? Kebanyakan makan geprek kemarin? Bon cabenya--" kata Jae merentetmu dengan berbagai pertanyaan.

Kamu tersenyum sedikit, setengah menahan rasa sakit yang semakin menggila. Beberapa hari yang lalu, Jae memang sempat mengajakmu mukbang challenge ala-ala pakai geprek level 25.

"Enggak Jae. Tanggal merahku doang," katamu pelan.

Jae menempelkan telapak tangannya ke dahimu--yang sedikit berkeringat karena menahan sakit sejak tadi. Jae semakin meringis melihatmu seperti itu.

"Biasanya dikasih apa? Tiap dapet kamu kayak gini terus Le?" tanya Jae. Kamu mengangguk mengiyakan.

Statusmu sebagai istri seorang Park Jaehyung memang masih terbilang baru. Usia pernikahan kalian bahkan bekum genap sebulan. Masih ada beberapa hal kecil yang kalian belum saling tahu, termasuk soal rasa sakit berlebih setiap kamu haid.

"Biasanya aku minum obat kalau udah enggak kuat, tapi obatnya ternyata ketinggalan di rumah ibu." katamu.

"Udah kamu diem aja disitu. Enggak usah gerak-gerak, aku beliin obatnya dulu di K-24 sekalian ngerebus air buat kompres perutmu. Nggak usah turun dari tempat tidur," kata Jae dengan nada khawatir berlebihan.

Hal itu membuatmu tersenyum, melihat perlakuan Jae yang semakin hangat setelah kalian menikah.

"Ganti baju dulu Jae, rambutmu juga masih berantakan..." katamu melihat penampilan Jae yang jauh dari kata rapi. Hanya kaos hitam tanpa lengan dengan celana hitam pendek.Rambutnya masih acak-acakan, selayaknya orang baru bangun tidur.

"Istrinya lagi sakit juga. Udah ah, aku pergi dulu, jangan pergi kemana-mana Lea..." kata Jae, lalu mengecup dahimu singkat. Sekilas, Jae menyingkirkan poni rambutmu yang mulai lepek karena keringat.

"Siyap pak bos," katamu sambil tertawa pelan.

*****

-Jae, dengan muka beler belum cuci muka yang buru-buru ke apotik buat beliin obat Lea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jae, dengan muka beler belum cuci muka yang buru-buru ke apotik buat beliin obat Lea

Ale sudah buyar sedari tadi :)

Joyful [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang