12. Ospek

1.8K 174 25
                                    

Selama menjadi mahasiswa baru, banyak hal yang terasa asing bagimu. Ospek, osjur, sederet kegiatan lainnya. Walau begitu rasa-rasanya ospek nggak seburuk yang kamu kira. Tidak ada kekerasan fisik, atau perploncoan apapun. Paling-paling evaluasi besar tiap akhir pekan. Itu katanya, kata Kakak yang sedang menjelaskan tentang penugasan hari besok di depan kelas.

"Dibuka satu termin pertanyaan, untuk satu orang penanya. Waktunya satu menit dari sekarang, silahkan." Kakak yang memakai kerudung merah--tanda untuk panitia sie penugasan berkata dengan nada yang sedikit tinggi.

Kelasmu hanya hening. Mungkin sesama maba masih terlalu takut untuk bertanya, padahal kalau ditanya soal penugasanpun belum tentu paham. 

"Baiklah, sesi tanya jawab ditutup. Selamat sore." Bersamaan dengan keluarnya panitia sie penugasan terdengar helaan nafas di seluruh penjuru ruangan.

Termasuk juga dirimu yang sejak tadi merasa atmosfer di kelas tiba-tiba terasa sangat dingin.

Dari arah barisan belakang, kamu mendengar suara tawa kecil,  "Tegang banget ya kalian? Santai aja kali," katanya.

"Hehehe, iyalah Kak. Lagian bacain penugasan udah kayak latihan jadi rapper, semuanya kelar di satu tarikan napas," katamu mengeluh sembari meringis melihat catetan penugasan yang lebih mirip sandi rumput dibanding catatan.

"Itu pakai latihan nyelem 3 menit dulu di kolam..." kata Kak Sungjin yang tepat di belakangmu. Kepalanya sedikit maju, ikut meringis setelah melihat tulisanmu.

"Loh, beneran? Hebat dong,"

Kak Sungjin tertawa, terlihat begitu manis. "Ya enggak lah adek, polos amat lagian." katanya sambil mengusak rambutmu yang terkuncir rapi.

Kamu mengurucutkan bibir sebal. Meski belum genap mengenalnya dua minggu, Kak Sungjin sudah amat sering menganggumu--dalam artian bercanda, jangan lupa juga tangannya yang sering jail melepas kucir rambutmu yang sudah disisir rapih.

Pasalnya kalau kucir diambil, kemudian ketauan komdis langsung kena poin. Difakultasmu, rambut digerai selama ospek universitas dan ospek jurusan haram hukumnya.

Selesainya sesi pembacaan penugasan berarti ospek hari itu sudah selesai. Kamu mengerang--mengeluh bagaimana bisa mengerjakan penugasan kalau tugasnya saja kamu tidak tahu.

******

PKM. ternyata penugasan hari ini adalah membuat rancangan salah satu jenis PKM. Lagi-lagi kamu mengeluh menyadari tidak ada yang bisa ditanyai soal begituan di kos.

Kak Sungjin 19

Dek
Penugasannya sudah paham?

Kamu yang saat itu sedang rebahan sambil menggerutu diatas kasur langsung terduduk. Kaget aja, tiba-tiba seorang kakak pembimbing menanyakan soal penugasan.

Belum kak, hehe
Masih bingung
Nggak tau soal PKM sama sekali

Sebenarnya, kamu harap-harap cemas mengatakan penugasan belum selesai. Biasanya kakak pembimbing menghubungi hanya soal poin, perizinan, tugas tambahan,  dll. Sesuatu yang dianggap tidak enak pokoknya.

Mau dibantuin?
Gini-gini lolos Pimnas taun kemaren
Walaupun nggak dapet emas, tapi perak lumayan deh

Kamu tertawa kecil,  membayangkan Kak Sungjin mengatakan itu sambil sedikit merajuk. Walaupun kamu pada akhirnya juga berfikir itu menggelikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Joyful [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang