"Lea, selamat pagiii..."
Kamu yang saat itu sedang mengumpulkan tugas makalah ke kormat--koordinator mata kuliah, menoleh ke arah Wonpil. Kamu sedikit memiringkan kepala melihat senyum Wonpil yang kelewat cerah.
"Bahagia banget kenapa, Pil?" tanyamu.
"Ih Lea pakai sok-sokan lupa. Kamu inget kan hari ini hari apa?"
Kamu menggeleng, terlihat agak tidak yakin. "Emm--hari Sabtu?"
"Hu'um, teruus..." kata Wonpil sambil menunggu penuh harap apa yang bakal dibilangmu selanjutnya.
"Hari ada jadwal kuliah pengganti kan? Kemarin Rana juga udah koar-koar di grup kelas," katamu lagi, sambil menaruh tas di kursi lalu mengeluarkan binder dari dalam tas.
"ywd bd lh." kata Wonpil, kamu mengerutkan kening mendengar jawaban Wonpil.
Kebiasaan banget, kayak anak cewek lagi ngambek. Huruf vokalnya ilang semua padahal lagi di real life.
"Apaan sih Pill, barusan bahagia banget. Sekarang badmood nggak jelas, kenapa?"
"bodo." kata Wonpil kemudian meletakkan kepalanya di atas meja.
*****
"Wonpil..." teriakmu. Begitu dosen selesai nutup matkul pagi ini, Wonpil langsung membereskan alat tulisnya dan bergegas pergi.
"Nanti jangan lupa latian ya. Aku sama Kak Sungjin mau rapat dulu, sekalian nge-fix kan rundown pensi besok ke anak acara." katamu sambil berteriak, beberapa teman kelasmu sampai menoleh heran.
Sebenarnya, kamu amat-sangat tahu ini hari apa. Tapi melihat Wonpil yang sedikit ngambek dan sensi sama semua orang, ternyata menyenangkan. Apalagi Wonpil yang biasanya ngegangguin anak enamhari lainnya.
Telefonmu berdering, nama 'Abang Sungjin' tertera di layar hapemu. Kamu segera mengangkatnya, "Le, jangan lupa ntar pas pulang kampus mampir ke bakery ya. Ngambil pesenan rotinya abang,"
"Iya bang, nanti Lea mampir..." katamu kemudian segera menutup telfon.
Semoga nggak failed ya acara surprise-nya.
*****
"HAPPY BIRTHDAY KIM WONPILL... " kata kami semua--Abang Sungjin, Kak Brian, Jae, sama Dowoon.
Wonpil yang saat itu baru membuka pintu studio, sudah disuguhi dengan tebaran confetti sekaligus pemandangan kita memakai topi ulang tahun--yang sejujurnya terlihat menggelikan.
"Huwaaah, abang, makasihh... Pillie kira nggak ada yang inget kalau hari ini ulang tahun. Lea juga jahatt," kata Wonpil sambil menunjukkan wajah aegyo minta ditabok.
"Udah buruan nih, berdoa. Terus tiup lilinnya, keburu leleh astagaa," Kak Brian keliatan riweuh ngebawain roti ultahnya si Wonpil.
"Utututu, makasih bang Brian emang terbaik deh," kata Wonpil yang berakhir dengan tatapan tajam Kak Brian.
"Udah buruan, astaga. Ni bocah minta di slepet emang," kata Jae, dia salty banget karena malu disuruh pakai topi ala-ala acara ultah gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joyful [Day6]
Fiksi PenggemarDAY6 ✖ YOU Kumpulan one shoot imagine super duper ringan yang bacanya bisa sambil leha-leha ngehaluin bias. Jangan berharap bakalan ada konflik berat disini, karena work ini isinya bahagia-bahagia semua :)) A beautiful cover by Zaerilyn