11. Maba?

1.5K 168 53
                                    

Sebagai mahasiswa baru, rasanya sudah cukup deg-degan menunggu hari ini. Terlebih buat kamu yang diterima jadi maba di universitas kota sebelah. Calon-calon anak kosan nantinya. Mengecek notifikasi di hapemu--dari Ibu, yang mengingatkan untuk tidak lupa beli roti atau sarapan pagi karena kata beliau biasanya verifikasi mahasiswa baru seperti ini bakal sampai sore.

"Lea, bawa map nggak? Kok ada bapak yang jual sih di depan?" kata Renata--teman satu sma yang kebetulan verifikasi juga pagi ini.

"Enggak. Setauku bakal dikasih di dalem, kata temenku kemarin juga gitu." timpalmu pelan. Gedung tempat verifikasi sudah sangat penuh walaupun jarum jam masih menunjukkan pukul 07.30.

Ternyata loket verifikasinya dibedakan antar fakultas, jadilah kamu dan Renata terpaksa berpisah. Kamu merengut, menyadari sekarang tidak ada yang bisa diajak ngobrol selama antri verifikasi.

Sebuah colekan di pundak, menyadarkanmu yang tengah menggerutu sejak tadi. "Emm, permisi mbak?" tanya seorang mas-mas yang tengah mengenakan baju kaos putih dengan garis-garis hitam. 

"Eh, iya?" tanyamu sedikit kikuk. 

Lah, kenapa telinganya dia jadi merah? Emang panas banget sih disini, tapi masa telinganya doang yang merah?

"Mbaknya punya tip-ex nggak? Saya salah ngisi datanya, hehe..." katanya dia sambil nyengir, giginya yang dibehel malah jadi keliatan lucu di matamu.

"Ada kok, sebentar. Tak carikan dulu," katamu sambil mencoba membuka restleting tas dengan satu tangan. Sedikit kesusahan--meski sambil duduk, tapi di pangkuanmu ada berkas-berkas verifikasi yang sudah tertata.

Mas-mas yang kamu belum tau namanya itu, dengan peka menyingkirkan tumpukan berkas milikmu, memudahkanmu mencari tip-ex--yang entah bagaimana bisa nyelip di dalam tas.

"Makasih ya mbak....?"

"Lea, panggil aja Lea." katamu ketika sadar kalau dia menunggumu memperkenalkan diri.

"Ah, iya. Mbak Lea. Saya Dowoon. Mbak Lea asli sini?" katanya sambil mengulurkan tangan kanan walaupun sedikit kerepotan dengan berkas miliknya.

Lucu,  batinmu.

"Enggak. Aslinya Jogja, kebetulan aja rezekinya disini,"

"Wah sama kayak saya dong,"

"Mas Dowoon orang mana? Jawa barat ya?" katamu menebak. Warna kulut Dowoon yang cenderung cerah juga logatnya sedikit ada rasa orang sundanya--menurutmu.

"Hehe, iya. Dari Bandung." kata Dowoon,  sambil mengusap bagian belakang telinganya.

"Aa' aa' dong," katamu sambil tertawa. Kemudian Dowoon menanggapi dengan senyuman kecil.

Kemudian cuman diem beberapa saat, cuman ada suara dari pengeras suara yang memanggil nomor urut maba untuk segera verifikasi. Disebelahmu, Dowoon berulang kali menghentak-hentakkan sepatu converse miliknya.

"Panggil Lea aja, nggak usah pakai Mbak. Kita juga satu angkatan kan?" katamu setelah berulang-kali memikirkan supaya canggungnya beneran hilang.

"Oke, Lea?" kata Dowoon,  masih sambil tersenyum.

"Eh, btw nomer kita deketan. Bentar lagi mau dipanggil kayaknya," katamu sambil melihat nomer urut kalian yang ditempelkan di bagian depan map.

Dowoon hanya mengangguk sambil mengusap bagian belakang telinganya berkali-kali. Kalau dilihat-lihat, telinganya malah semakin memerah.

"Nanti habis verifikasi, Lea makan bareng yuk? Yaaa, walaupun Dowoon juga belum tau makanan yang enak disini," kata Dowoon sambil menahan sebelah tanganmu, sebelum kamu beranjak dari kursi.

"Eh, kenapa?"

"Salam perkenalan? Hehe. Sekalian makasih udah minjemin tip-X tadi,"

"Udah, sana. Keburu ditunggu sama bapaknya. Habis ini makan sama aku ya," kata Dowoon bahkan sebelum kamu sempat menolaknya.

Ah, sepertinya jadi mahasiswa baru tidak terlalu menakutkan. Apalagi kalau temannya model Dowoon semua.

*******

-Dowoon pas verifikasi mahasiswa baru,  sebenernya itu pakai kemeja cuman karena terlalu gerah akhirnya dilepas-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Dowoon pas verifikasi mahasiswa baru,  sebenernya itu pakai kemeja cuman karena terlalu gerah akhirnya dilepas-

"Makan geprek depan kampus aja nggak papa kan,  Lea? Motornya Dowoon belum nyampe sini, besok baru mau dikirim sama Bunda."

"Komdisnya serem-serem anjir."

"Cabenya setengah aja, nggak doyan pedeees,"

"Es teh, pakai es yang banyak ya Mang. Gulanya juga banyakin,"

"Lea udah dapet kos? nanti pulangnya Dowoon anter yuk, naik ojol."

*****

HALOOO, ALE KAMBEK,
So, akhirnya ini bisa nulis lagi setelah ngedekem beberapa hari. Ini beneran selesai nulis langsung di post, wkwkw.
Maap ya kalau rada ancur :(
/butuh stok halu/

MY DAY APAKAH SUDAH SIAP DENGAN COMEVACK DAN WORLD TOURNYA MAS DAY6?

ale sih enggak.

dompetnya😭😭😭

Jangan lupa streaming ya,  tanggal 15 juli besok :")

*******

Joyful [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang