bagian 15 (terungkap 1)

79 13 3
                                    

kali ini pikiran ku terus saja menuju pada ibu yang mengetahui tempat ini, Apakah ibu selama ini mengikutiku? Semua pertanyaan pertanyaan negatif menyempitkan akal sehatku, jika saja ada alat yang bisa menenangkan semua kegelisahan ku kali ini, maka alat itu taakan mampu membuat hilang semua gelisah yang kini aku rasakan.

Ibu menunda nunda semua fakta dalam bibir nya, sekarang ia sedang mengajar anak anak dan membiarkanku pusing dengan akal sehat yang kian menyempit.

Sungguh rasanya aku ingin menarik ibu dan menodong nya untuk mengatakan semua kebenaran yang di simpan dalam bibirnya, namun hal itu hanya akan dilakukan oleh orang orang yang durhaka pada ibu nya, dan aku? Tidak, aku tidak ingin menjadi anak yang durhaka seperti seperti malin kundang dalam cerita legendanya.

"Alsa, bertopang dagu dan melamun, ada apa? "

Tiba tiba aksal muncul dihadapanku, menghalangi pandanganku yang sedari tadi menatap ibu.

"Hm? Tidak"

Aku mendongak melihat aksal yang masih saja berdiri di hadapanku

"Kamu pasti masih bingung, kenapa ibumu tahu tentang sekolah ini"

Aksal berjalan mendekatiku dan duduk di sebelahku. Aku hanya bisa mengangguk ngangguk tanda setuju dengan apa yang aksal katakan.

"Apakah kamu juga, sudah tahu tentang mengapa ibu mengetahui semua ini? "

Aksal mengangkat bahunya berkali kali, aku menaikkan alisku tanda tak mengerti dengan yang aksal lakukan

"Apa? "
"Nanti juga kamu tahu"

Apakah masalah ini seringan ucapan aksal?
Tentu tidak.

"Apakah kamu membutuhkan sesuatu? "

Tiba tiba aksal bertanya sambil menoleh ke arahku

"Kenapa kamu tiba tiba menanyakan itu? "
"Aku pikir kamu membutuhkan sesuatu, karna wajahmu mengatakan hal itu"

Aku menatap aksal, aku sedikit marah padanya, karena aku yakin ia mengetahui tentang hal ini.

"Ya, aku membutuhkan sesuatu, bukan barang tetapi kebenaran."
"Apakah sangat penting bagimu?"
"Aku tak tahu, tapi untuk saat ini aku ingin mengetahuinya"
"Sabar, ibumu masih mengajar"

Aku menghela nafas panjang, seolah ingin mengeluarkan rasa gundah di dalam dada, yang terus saja menyesakkan dadaku.

****

"Alsa, hey bangun nak"

Seseorang menggoyah goyah kan badanku, aku mendongak melihat siapa orang itu. Ternyata orang itu adalah ibu.

"Hm? Apakah aku ketiduran? "
"Iya, kamu terditur hampir 2 jam"
"Lalu mengapa aku ada disini? "

Aku mengedarkan pandangan ku pada tempat ku berada saat ini,

"Akukan seharusnya ada di kelas, kenapa aku tiba tiba ada di kamar anak anak? Apakah ibu menggendong ku? "
"Tidak, tadi aksal yang menggendongmu kesini"
"Ooh baiklah"

Aku terditur hampir 2 jam namun taakan membuatku lupa pada hal yang aku tunggu tunggu

"Ibu? Bagaimana ibu bisa tau tempat ini? "

"Baiklah akan ibu ceritakan sekarang"

Ucap ibu sambil duduk di kasur sebelahku. Aku mengangguk dan siap mendengarkan semuanya

Alsa&AksalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang