Bagian 1

384 37 3
                                    

Ada yang bilang rindu itu indah, tapi ingat rindu yang indah adalah rindu yang saling merindukan.

****

"Eh udah pada dateng tuh! Ah pasti banyak cowo ganteng nya! Ayo kita ke gerbang" ajak neisya

Tentu saja semua anggota Pramuka sekolah ku langsung menuju gerbang sekolah untuk menyambut kedatangan para anggota Pramuka dari smp lain. "Alsa! Ayo" ajak Dina sambil menarik tangan ku.  "kalian duluan aja deh aku beresin barak dulu" kataku kepada Dina dan yang lain. Rena memastikan bahwa aku akan menyusul yang lain ke gerbang. "Tapi bener yah nyusul ke gerbang?" 
"iya ren pasti"

Hari ini sekolah ku mengadakan perlombaan Pramuka dengan mengundang smp smp lain.Acara nya akan dilaksanakan dari pagi hingga malam hari. Semua anggota Pramuka smp ku menjadi Panitia, dan aku menjadi Panitia perlombaan Pioneering. Tapi hari ini aku sangat lesu, ada sesuatu yang mengganjal di hatiku, yang harus aku lupakan namun hatiku menolak.

Sesuai janjiku, setelah aku membereskan barak, aku langsung menuju ke gerbang, sebenarnya aku tidak begitu tertarik pada anggota Pramuka smp lain, tapi kalau tidak ke gerbang aku tidak enak dengan teman temanku.

"Eh eh itu liat deh ganteng bangett" neisya berbisik ke telingaku, aku hanya menjawab dengan anggukan. "Kamu yang mana sa?" kata neisya, maksud dari pertanyaan nya adalah (aku menyukai laki laki yang mana) "ah engga" jawabku "ayolah sa, itu udah setaun yang lalu loh, masa kamu belum move on juga sih" kata neisya yang langsung membuat aku mengingat lagi masa masa itu, satu tahun yang lalu.

Ah kalian pasti bingung, ada apa dengan satu tahun yang lalu? Mari aku ceritakan


Rafiz namanya, hari ini tepat satu tahun yang lalu rafiz menyatakan cintanya kepada ku, kami bertemu di perkemahan 7 hari 6 malam. Mungkin itu akan menjadi perkemahan yang paling mengesankan. Setelah beberapa bulan menjalani hubungan jarak jauh, dia tiba tiba menghilang tanpa kabar apapun, aku sudah berusha mencari kabarnya dengan menghubungi semua temannya namun taada hasil apapun, dia tetap hilang dan tidak kembali sampai saat ini. Dan sampai saat ini aku belum bisa melupakan nya .Kata kata yang ia ucapkan saat mengatakan cinta masih terngiang ngiang di telingaku.

"Oh semesta aku ingin cerita ini cepat berakhir, aku tak peduli akhir cerita ini akan indah atau sebaliknya, yang penting jangan seperti ini, aku seperti kehilangan jalan hidupku"

"Hey!" neisya membangunkan lamunan ku. "Udah deh sa, kamu harus move on, dari si rafiz, ini udah satu tahun yang lalu masa kamu masih aja stuck sama satu titik? Inget sasa, waktu itu gaakan nunggu rafiz datang." kata kata neisya sungguh membuatku seperti di tusuk belati bertubi tubi.

Memang benar, waktu taakan menunggu rafiz datang, waktu akan terus berjalan. Aku tahu itu, tapi mengapa setiap aku ingin melupakan nya, hatiku menolak, menolak melupakannya. Dan sekarang, sekarang aku seperti orang yang sedang di jatuhkan dari jurang dan belum sampai ke dasarnya, aku belum tahu dasarnya tanah yang keras atau lautan yang bisa buat ku berenang renang disana.

"Iya nei, udah ah aku mau langsung ke pos" jawabku yang mengalihkan topik pembicaraan "sa, kamu jangan sedih terus gini dong, langit aja cerah masa kamu ngga?" neisya mengatakan itu, sedikit membuatku lebih tenang, dan aku hanya membalas dengan lekukan sabit di bibirku.

"Yakin nih gabakal liatin cogan cogan?" rena yang sedari tadi mendengarkan aku dan neisya mengobrol memastikan sekali lagi. "Ngga ah kamu aja sama yang lain, aku langsung ke pos aja ya, nanti nyusul loh!" kataku, "iya sa, nanti kita nyusul" yang aku jawab hanya dengan acungan jempol.

Alsa&AksalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang