Bagian 5

148 20 0
                                    

Jika di akhir penantian aku menemukan sebuah kepastian yang indah, maka akan ku sabarkan diriku untuk terus menunggu.

****

Saat ini, aku sedang berada di dalam metro mini yang aku naiki tadi, aku duduk bersebelahan dengan Aksal.

Disini hening, hanya terdengar suara hujan dan deru metro mini yang melaju, aku menatap ke luar jendela metro mini, yang aku lihat hanyalah pepohonan yang menjulang tinggi di sepanjang jalan yang dilewati.

"Alsa, kamu tidak biasa menaiki metro mini, benarkan?"

Aksal bertanya, memecah keheningan di metro mini.

Aku bergumam dalam hati, "hah? kenapa dia bisa tau kalau aku tidak biasa menaiki metro mini" aku sedikit terkejut dengan pertanyaan nya, seolah olah dia bisa membaca pikiranku.

"Alsa?"

Aksal melambai lambaikan tangannya di depan wajahku,

"Ehm, iya aku ngga biasa naik metro mini"

Aksal hanya tersenyum manis,ah sungguh senyumnya mirip sekali dengan senyum Rafiz.

"Alsa, aku tidak lama lagi akan turun"

Aku bingung mengapa dia berkata seperti itu, kalau mau turun ya turun aja. Lalu dia melepaskan tas nya dan mengambil sesuatu di dalam nya.

"Alsa ini, hujan masih deras, kamu bisa pakai ini, agar kamu tidak terlalu basah kuyup"

Aksal memberikan payung lipat berwarna biru tua.

"Lalu kamu bagaimana?"

Aku bertanya, karena jaket yang ia gunakan juga sudah basah terkena rintikan air hujan.

"Aku langsung turun di depan rumah,"

Dia menjawab dengan tangan yang masih memegang payung.

"Lalu? Bagaimana aku mengembalikan payung ini?"

"Alsa, aku yakin suatu saat kita akan bertemu kembali, dan saat itu pula kamu akan memberikan payung ini padaku"

Aksal menjawab, dengan tenangnya. Mengapa kau begitu yakin aksal?

"Tapi kapan?"

Aku kembali bertanya, apakah hanya untuk mengembalikan payung aku harus menunggu lama?

"Sudah, jaga saja payung itu, kamu akan mengembalikannya kepadaku nanti, saat kita bertemu lagi, dan entah kapan tunggu saja"

Alsa&AksalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang