"Mau makan apa Alsa?" tanya Aksal sambil membolak balik buku menu makanan
"Oh iya kamu pasti akan pesan ayam goreng" baru saja aku ingin membuka mulut untuk menjawab, dia langsung memotongnya dengan perkataan yang akan aku katakan
"Ahahah, kamu udah tau ya" Aksal hanya mengangguk angguk sambil tertawa
"Yasudah aku pesankan dulu" dia melambaikan tangan memanggil pelayan****
"Aku bingung deh sama kamu, kenapa kamu selalu datang tiba tiba, kamu selalu tahu aku sedang dimana dan kamu-" aku belum selesai bicara, Aksal sudah memotong pembicaraanku
"Udah, makan dulu nanti keselek" serunya****
Aku dan aksal sudah selesai menghabiskan makan siang kami.
"Aksal, jawab pertanyaan ku yang tadi"
"Nanti juga kamu tahu sendiri Alsa"
"Apa maksudmu?"
"Iya, nanti kamu juga pasti tahu jawaban dari semua pertanyaanmu itu"Aku bingung, sangat bingung dengan jawaban dari Aksal tadi. Itu bukan jawaban yang aku ingin kan dari Aksal.
"Alsa, maaf"
"Maaf kenapa?"
"Aku belum bisa membawamu makan di restoran berbintang"
"Ah tak apa, lagi pula di restoran berbintang belum tentu ada ayam goreng"Kami berdua banyak berbincang bincang tentang banyak hal, yang membuatku semakin penasaran pada Aksal
"Aksal, aku mengira awalnya kamu itu orang yang pendiam dan sangat aneh"
Aksal tertawa terbahak bahak mendengar kalimat yang keluar dari bibirku
"Lagi pula mana ada orang nanyain wc sampe ke loteng" lanjutku
"Ada, yaitu aku" jawab Aksal
Aksal tersenyum padaku, senyum yang begitu indah, dan bisa di bilang senyum yang sangat bisa membuatku rindu
Pandangan kami beradu, entah mengapa setiap aku menatapnya, aku merasakan kehangatan dalam tatapannya
"Kamu punya mantan berapa?" entah mengapa pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibirku membuat Aksal terkejut
Ah aku bodoh sekali, aku memaki diriku sendiri dalam hati
"Aku tidak pernah pacaran" aku sangat terkejut dengan jawaban Aksal, mana mungkin orang seperti Aksal tidak pernah pacaran
Pasti banyak para kaum hawa diluar sana yang sangat mendambakan orang seperti Aksal, termasuk juga aku, mendambakan kakak laki laki seperti Aksal. Bukan aku tidak suka dengan bang Andre tapi, jika saja aku memiliki kakak lelaki satu lagi seperti Aksal, maka hidupku akan di penuhi dengan kebahagiaan dan tentunya kejutan
"Ooh" jawabku
"Aksal, kapan kita mau ke sekolah itu lagi?" yang aku maksud sekolah itu adalah sekolah anak anak yang pernah aku kunjungi bersama Aksal beberapa bulan lalu
"Aku akan menjemputmu"
"Kenapa ngga sekarang?"
"Sekarang sudah terlalu sore"
"Ooh oke"Jika saja aku memiliki alat untuk menghentikan waktu saat ini, maka akan aku hentikan waktu sekarang juga, karena sekarang aku sedang jatuh dalam tatapan Aksal yang hangat itu.
"Ehm, yaudah ayo kita pulang" ajaknya sambil mengambil kunci motor yang ada di meja makan
"Ehm, Aksal kamu mau nganter aku beli novel ga?" Aksal langsung mengangguk setuju

KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa&Aksal
Teen Fiction"Alsa, Cinta itu bukan tentang memiliki, tapi tentang membahagiakan, dan dari awal niatku hanya ingin membahagiakanmu bukan memilikimu, oleh karena itu, aku rela jika bahagiamu bukan denganku, aku hanya ingin kamu bahagia, dan aku berjanji akan meng...