Bagian 3

197 26 0
                                    

Kau datang tanpa permisi, apakah kau juga akan pergi tanpa permisi?

****

Lomba di sekolah selesai, aku tidak tahu siapa yang jadi pemenang nya, aku tak begitu memperhatikan saat pembagian piala. Hari mulai malam aku begitu lelah, aku baru ingat, sejak pagi tadi aku belum makan sesuap nasi pun, akupun langsung mengajak neisya untuk makan, dia juga pasti sama, belum makan.

"Neisya!" teriakku kepada neisya yang sedang berjalan menuju wc
"Apa sa?" dia menoleh
"Makan yu sa" kataku sambil mengusap usap perut yang mengeluarkan suara
"Iyaiya, kamu duluan ke kantin, aku mau ke wc dulu" kata neisya
"Oke nyusul yah!" kataku
"Iyaiya" kata neisya sambil berlari kecil menuju ke wc.

"Bu nasi sama ayam goreng seperti biasa ya bu!" teriakku kepada ibu kantin
"Oke neng" kata ibu kantin sambil mengacungkan jempol.

Tiba tiba ada seorang laki laki yang duduk di sampingku tampa permisi. Aku melirik dia ah ternyata si orang aneh yang tadi menanyakan wc kepadaku. Aku bergeser sedikit dari tempat duduk ku yang tadi, agar tidak terlalu dekat dengan dia.

"Siapa sih dia tiba tiba datang, aneh banget lagi datang nya tadi nanyain wc sampe ke loteng, sekarang tiba tiba duduk di aamping aku, padahal kan aku ga kenal sama dia idih, aneh banget"

"Yaudah, kenalin dulu, namaku aksal dari smp yang gajauh dari sini, aku peserta lomba, dan sekarang aku sedang lapar ingin makan" katanya, sambil mengulurkan tangannya menunggu dijabat oleh tanganku

"Tuhkan aneh banget lagi lagi, dia bisa tau apa yang aku pikirin, terus lagian aku gananya dia lagi laper atau engga"

"Tanganku pegal kalau didiemin terus" katanya sambil menggerak gerakkan tangannya
"Ah iya, kenalin namaku alsa, aku panitia"
Kataku sambil menjabat tangan aksal
"Iya aku tau,"
"Kenapa bisa tau?" tanyaku heran
"Itu kamu mengenakan name tag panitia"
Katanya yang membuat aku malu, ah iyaya akukan memakai name tag panitia ngapain aku nanya lagi ah bodo banget sih aku.

"Nih nengg pesenannya" kata si ibu kantinnyang datang dengan membawa pesanan ku
"Bu aku pesen satu porsi lagi ya" kata aksal kepada si ibu kantin
"Oh iya, mau pesen apa?" kata ibu kantin sambil menyeringai senyum
"Samain aja deh kaya dia" ucap aksal sambil menunjukku
"Ooh oke siap" jawaban ibu kantin kepada aksal.

Aku sedikit bingung ketika aksal memesan makanan yang sama dengan ku, tapi mungkin niatnya bukan untuk mengikutiku, mungkin dia juga suka ayam goreng.

"Duh si neisya lama banget sih di wc nya, kan gaenak jadi duduk berduaan gini sama aksal" gumamku dalam hati.

Aku dan aksal tak banyak mengobrol kami hanya makan dan minum saja sampai makanan kami habis dan dia berpamitan untuk kembali.

"Aku duluan ya sa? Kamu lagi nungguin siapa?" tanya aksal kepadaku
"Aku lagi nungguin temen, kamu duluan ajah"
"Oh yaudah aku duluan ya sa" kata aksal sambil melambaikan tangannya
Aku membalas nya hanya dengan anggukan dan senyuman.

Ah aneh rasanya, aku bisa begitu akrab dengan aksal padahal aku baru sekali ini bertemu dengan dia, padahalkan selama setahun ini aku tidak begitu tertarik untuk bicara panjang lebar kepada orang lain selain neisya dan keluargaku serta tentunya senja, mungkin karena dia pemilik senyuman yang bisa membuatku kembali ingat pada Rafiz? Ah tidak tidak mana mungkin hanya karena itu

"Heh jangan kebanyakan ngelamun, entar kesambet" aku terkejut ketika neisya menepuk pundakku
"Aduh nei kamu ngagetin ajah" kataku
"Kamu sih kebanyakan ngelamun, lamunin apaan sih? Lamuninnsi Rafiz?" ucap neisya menebak nebak
"Ngga ah udah sana makan, aku udah selesai makannya, kamu sih kelamaan di wc nya"
"Eh kamu makan 2 piring sa?" kata neisya dengan menatap ke arah dua piring yang belum di bereskan oleh ibu kantin
"Ya engga lah"
"Terus? Ini kenapa piring nya ada 2?"
"Iya tadi aku, makan berdua"
"Sama siapa?"
"Iiih kepo banget sih"

Setelah itu, aku menemani neisya makan sampai suapan terakhir.

"Sa pulang yu udah malem" ucap neisya sambil menarik tanganku
"Iya ayo, aku bawa tas dulu"
"Oke"

Selanjutnya aku dan neisya pulang ke rumah masing masing karena sudah terlalu malam.

"Assalamulaikum, alsa pulang" aku membukakan knop pintu yang tidak terkunci
"Eh sasa, ko baru pulang emang acara nya baru selesai?" sahut ibuku, aku langsung salim dan mencium tangan ibuku
"Iya bu"
"Tadinya mau sama abang jemput"
"Ah gausah aku tadi bareng sama neisya ko" sahut ku sambil membuka sepatu dan menyimpan tas
"Oh iya sa, tadi ada yang ngirim ini nih ke rumah" ucap ibuku sambil memberikan sepucuk surat
"Dari siapa bu?" sahutku kebingungan
"Ibu juga gatau, pokonya katanya untuk kamu"

Hah? Siapa yang mengirimnya? Apa mungkin Rafiz!! Ah iya! Itu pasti dari Rafiz.

"Emang yang ngirim nya laki laki atau perempuan?"
"Yang ngirim nya itu tukang sol sepatu"
"Yah, masa dari tukang sol sepatu"
"Ngga, katanya ada yang nitip"
"Kira kira siapa ya bu?"
"Ah udah jangan terlalu di pikirin, sekarang cepetan mandi terus tidur yah"
"Iya bu"

Alsa&AksalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang