"Ketika aku bersamamu aksal, aku seperti ingin menghentikan laju waktu duniaku, sungguh jika saja bisa, aku akan menghabiskan waktu ku dengan menaiki motor bersamamu"
Entah rasa apa yang sedang menggerayapi hatiku, jantung ku tak henti hentinya berdetak dengan kecepatan di atas rata rata. Apakah aku mencintai aksal? Mungkin Iya, karena sangat mustahil seorang wanita yang dekat dengan aksal tidak akan mencintainya. Karena kini aku merasa, aku sedang dekat dengan aksal, aku jatuh cinta padanya. Iya aku mengakui perasaan ku, Aku mencintainya.
Namun aku tidak menepis fakta bahwa aku masih saja teringat tentang rafiz, maka untuk masalah ini, aku akan lebih memutuskan untuk sedikit mengurangi rasaku pada aksal, meski aku merasa bahwa cinta ini lebih besar kepada aksal dibanding rafiz. Namun aku harus mencintai yang aku cintai duluan, jangan caci aku karena aku membohongi hatiku, aku hanya mencoba setia pada cinta pertama ku.
"Aksal?" Tanyaku
"Iya?"
"Aksal, jika aku mencintaimu kamu akan bagaimana?"
"Aku akan menjagamu"
"Kenapa jadi menjagaku?"
"Karena, kamu seorang wanita yang mencintaiku, aku akan membalas Cintamu dengan menjagamu"
"Aku mencintaimu aksal" Ucapku tanpa raguAksal tak bergeming, ia mematung dalam posisinya. Untuk beberapa detik aksal menjadi patung
"Baiklah, aku akan menjagamu"
Perkataan aksal tadi sukses membuat jantungku berdegup hingga sepertinya ingin loncat dari tempatnya"Jadi? Kamu membalas cintaku"
Aksal mengangguk. Tanpa ragu aku langsung memeluk aksal
Aku sadar, bahwa yang aku lakukan ini hanya membuat cintaku padanya semakin erat dan kuat melekat di hatiku. Tapi, aku tak bisa menahan ini semua, aku anggap semua ini adalah kejujuran hatiku.
"Alsa, meluk nya jangan erat erat aku jadi susah untuk bernafas"
Aku terkekeh kecil menertawakan penderitaan aksal yang sulit bernafas karena pelukan ku yang terlalu erat
Tak sampai 1 jam motor aksal sudah memasuki halaman rumah
"Sudah sampai"
"Iya"Aku turun dari motor, dan berdiri di samping aksal, aku menatap matanya yang indah membuat hatiku tenang dan jantung ku tidak tenang, karena di tatap balik oleh aksal
"Ayo masuk udah malam"
"Kamu ga mau masuk dulu?"
"Sebaiknya aku langsung pulang"Aku mengangguk dan tersenyum,
"Makasih aksal" Ucapku sambil tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan aksal, mataku sudah tak menatap aksal namun mengapa otakku masih saja memutar pikiran tentang indahnya mata aksal
Sudah beberapa langkah aku berjalan, aku sepertinya melupakan sesuatu
Segera aku berbalik dan kembali pada aksal, ternyata ia belum berpindah sedikit pun dari tempatnya
"Aksal, besok aku ingin bertemu kamu"
"Aku akan menjemputmu" Jawabnya
Aku mengangguk
"Yasudah, sekarang kamu masuk"
"Kenapa kamu masih disini? "
"Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu aman masuk ke rumah mu"Jantungku semakin tak karuan, dari pada jantungku copot, aku segera berlari masuk ke rumah tanpa sepatah kata pun
****
Sebelum tidur aku menyempatkan untuk menulis semua kisah yang ku alami hari ini. Karena kisah untuk hari ini terlalu menyenangkan untuk ku simpan sendiri
Aku membuka buku biru itu
Kisah hari ini, terlalu menyenangkan untukku simpan sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa&Aksal
Teen Fiction"Alsa, Cinta itu bukan tentang memiliki, tapi tentang membahagiakan, dan dari awal niatku hanya ingin membahagiakanmu bukan memilikimu, oleh karena itu, aku rela jika bahagiamu bukan denganku, aku hanya ingin kamu bahagia, dan aku berjanji akan meng...