1

6.4K 322 117
                                    

Halo, sebelumnya author minta maaf karena menghilang beberapa bulan dan tidak menulis ff untuk waktu yang lama. Sebagai permintaan maaf, dalam 1 minggu kedepan author akan menguplod ff ini 1 hari 1 part dikarenakan ff ini sudah tamat jadi author berani buat upload. Untuk ff lainnya juga sudah selesai beberapa namun masih banyak yang perlu diperbaiki karena author mau post cerita yang memang sudah mantap author pikirkan jalan ceritanya. Terimakasih.

Mohon tinggalkan jejak, like maupun komentar cukup membangkitkan semangat author. Terimakasih.

-----------

Jiyeon Pov

Ini adalah ceritaku, yang kutulis setelah banyak tahun yang kulewati karena cinta tak terbalas dan cinta yang semakin hari merobek jiwaku menjadi berkeping-keping.

Aku langsung menutup bukuku saat mendengar langkah seperti berlari kearahku, dalam waktu singkat tangan itu menarikku dan membawaku masuk kedalam kereta dan kemudian tawa kami meledak seperti biasa, aku menunggunya cukup lama dan dia yang memiliki banyak kesibukan itu memang selalu terlambat. Menunggu cukup lama? itu tidak menggambarkan sama sekali.

Dia Choi Minho.

Aku mengenalnya sejak sekolah menengah pertama dan dihari saat aku mengenalnya, aku tahu dia akan menjadi sahabat yang menyenangkan dan mungkin menjadi namja yang buruk untuk dicintai. Aku melirik kearahnya yang terlihat mencoba mengatur napas, mungkin dia berlari kemari hingga membuatnya terlihat sangat lelah. Aku tersenyum, setidaknya beberapa hari ini aku dan dia akan menikmati libur bersama sebagai dua sahabat yang sudah berteman cukup lama. Sejak dulu kami memang sering berpergian bersama untuk menjelajahi tempat baru, dan jangan pikir ada hal yang terjadi karena bahkan saat kami tidur ditenda yang sama pun dia tidak pernah menganggapku sebagai seorang perempuan walaupun rambutku yang sudah kubiarkan panjang.

Choi Minho, dia adalah namja yang sangat baik hati. Dia suka menolong orang lain dan sangat sabar, bahkan kau mungkin tidak akan pernah mendengar nada suaranya yang meninggi ataupun kau tidak pernah melihatnya marah karena seperti yang ku katakan. Dia sangat sabar, itulah mengapa siapapun yang ada didekatnya akan sangat jatuh cinta padanya. Dia sangat berbeda denganku, aku adalah orang yang mudah sekali marah dan kecewa, aku mudah menangis dan aku selalu menyalahkannya atas semua kesalahanku atau semua hal yang menimpaku padahal ia tidak tahu apa-apa.

Namun Minho selalu tersenyum dan berkata.

"Ya aku minta maaf, semua salahku dan jangan menangis lagi."

Sekarang usia kami sudah menginjak angka 26 Tahun dan tidak ada yang berubah dalam pertemanan kami, dia masih tetap Choi Minho yang dulu ku kenal dan tidak pernah berubah sedikitpun walaupun usianya bertambah. Aku bekerja sebagai kepala divisi keuangan disebuah perusahaan dan Minho adalah seorang dokter spesialis bedah disebuah rumah sakit ternama dan juga aku dengar dia adalah dokter dengan tangan dewa. Dia jarang sekali gagal dalam operasi.

Choi Minho memiliki IQ yang sangat tinggi. Terakhir kali aku melihat berkasnya, ia memiliki IQ diatas 180 dan tentu saja dia sangat cerdas.

"Aku minta maaf, tadi ada operasi yang mendadak." ucapnya setelah ia berhasil mengatur nafasnya dan aku langsung menepuk pundaknya mengatakan bahwa aku mengerti alasannya. Pandanganku jatuh ke arah jari manisnya, disana melingkar cincin putih tanda bahwa ia sudah terikat.

"Kau sudah memberi kabar untuk Jihyun ?" Aku bertanya dan mengalihkan pandanganku kearah wajahnya yang kini menatap kearahku juga.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang