"Tugasmu cukup mudah, kau hanya harus membersihkan apartement ini jika ada hal yang kotor lalu kau harus memastikan tidak ada sedikitpun debu yang tertinggal karena pemilik apartemen ini adalah orang yang sangat perduli dengan kebersihan. Biasanya dia akan datang dalam kondisi mabuk , namun kau tidak perlu khawatir karena dia hanya akan langsung tidur. Jadi kau harus menyiapkan beberapa obat mabuk untuknya, aku sudah memberitahumu tempat lemari penyimpanan obat. Aku akan pergi selama 1 bulan lamanya, aku percayakan tugas ini padamu. Kau memiliki hari istirahat , dihari kamis jumat dan minggu."
Jiyeon duduk memandangi apartement itu setelah Ah Jung, wanita 30 tahun yang dipekerjakan sebagai pembersih disini harus mengambil cuti 1 bulan untuk pergi ke kampung halamannya karena masalah keluarga. Jiyeon dengan segera langsung mengambil tawaran bekerja disini saat Ah Jung menawarkannya. Ia mengenal Ah Jung tanpa sengaja, Ah Jung juga orang tua dari anak yang ikut dalam pelatihan olimpiade seperti Yoogeun, jadi mereka cukup saling mengenal.
Hari mulai malam dan dia harus segera mulai membersihkan apartemen yang sudah terihat lebih dari bersih ini, namun kita tidak tahu jika ada debu. Peralatan kebersihan disini sangat lengkap dan ada beberapa alat yang tidak ia mengerti cara menggunakannya, jadi Jiyeon harus membaca dulu cara penggunaannya di internet dan selanjutnya cukup mudah.
Pekerjaannya selesai pada pukul 6 sore, dan setelah itu ia hanya akan berjaga menunggu pemiliki apartemen pulang dan menyiapkan keperluan namja itu dan jam kerjanya habis pada pukul 12 malam, gaji yang diberikan sangat besar hingga ia tidak keberatan. Ah Jung memberi tahunya bahwa ia harus menjaga kerahasiaan tentang namja ini, Jiyeon pikir mungkin namja ini adalah seorang artis. Namun mungkin juga pria itu tidak datang ke apartemen nya malam ini, mengingat Ah Jung mengatakan bahwa ia cukup jarang kemari.
Keseluruhan ruangan diapartemen ini memiliki warna gelap dan juga terkesan tidak bernyawa, tidak ada bunga ataupun sesuatu yang mempercantik dan memperhangatnya, hanya warna gelap disetiap sisinya dan warna yang menggambarkan sebuah kekelaman. Jiyeon ingin sekali menambahkan sebuah pot bunga ditengah ruangan, namun itu bukan haknya.
Jiyeon berjalan melihat apartemen yang cukup besar itu sambil memperhatikan apakah ada tempat berdebu yang lupa ia bersihkan, namun kemudian ia berhenti didepan sebuah kaca besar yang memperlihatkan penampakan dirinya, dia cukup lama tidak memperhatikan dirinya cukup lama dan sekarang dia menatap dirinya yang kini banyak sekali berubah.
Baju yang ia gunakan begitu kumal, ada beberapa noda yang tertinggal, karena uang yang ia dapatkan ia tabung untuk biaya sekolah Yoogeun dan biaya masa depan anaknya. Dulu, dirinya tidak pernah suka jika ada sedikit saja bekas kotor dibajunya, ia akan membeli yang baru karena gaji yang ia dapatkan dan uang yang Minho berikan dengan paksa lebih dari cukup untuk membuatnya jadi gadis yang begitu boros.
Rambutnya diikat dengan sembarangan , namun siapapun tahu rambut itu sangat indah dengan warna cokelat alaminya. Dulu Jiyeon tidak pernah melewatkan perawatan rambutnya, dalam seminggu ia akan satu kali melakukan perawatan rambut dan juga ia tidak pernah membiarkan rambutnya panjang lebih dari bahu karena itu akan membuatnya terasa berat.
Jiyeon menatap telapak tangannya yang terlihat tebal karena bekerja dan beberapa luka yang belum sembuh, beberapa hari yang lalu dia mengambil upah untuk mengupas cukup banyak bawang dan hasilnya cukup untuk ia berikan sebagai jajan Yoogeun.
Kemudian senyuman dibibirnya muncul, dia tidak pernah menyesal melakukan semua ini untuk anaknya. Dia sangat bangga, dia bisa menjadi ibu yang diandalkan Yoogeun dan bisa menghidupi Yoogeun dengan keringatnya sendiri.
Jiyeon membuka ponselnya dan mencari beberapa resep makanan yang mungkin bisa ia pakai untuk membuat makanan yang enak untuk Yoogeun, namun belum sempat ia mengetikan makanan yang ia ingin cari resepnya, sebuah notifikasi dari sebuah aplikasi menarik perhatiannya.
