"saat pertama kali melihatmu, aku begitu tertarik padamu."
.
.
.
"Woi, Vin! Cepetan!" teriak seseorang dari kejauhan.
Mendengar suara yang cukup keras dari ujung lorong, Dirga mengangkat pandangan nya. Terlihat seorang gadis menjatuhkan tumpukan buku yang dibawanya. Memang gadis itu hanya membawa tiga tumpuk buku dengan ukuran tebal. Tapi entah kenapa tumpukan buku itu jatuh dari pangkuan tangan nya.
Dirga dengan spontan pun melangkahkan kakinya hendak membantu sang gadis yang tengah mengambil buku yang terjatuh. Sampai langkahnya terhenti ketika seorang gadis lain berhasil datang dan membantu gadis itu menata buku yang jatuh. Dirga hanya menatap dari samping wajah gadis yang menghalangi sinar matahari dari atas. Wajahnya jadi ikut bersinar, dan Dirga kagum akan hal itu.
Sampai sang gadis bangkit dan menoleh ke arahnya. Dirga lantas membulatkan mata sampai melangkah sekali ke belakang. Wajah bersinar itu, kini semakin bersinar sejak gadis itu menangkap basah Dirga yang tengah memperhatikan nya dari dalam lorong gelap.
Untuk pertama kalinya sejak kuliah, Dirga salah tingkah saat seorang gadis berhasil menatap matanya. Biasanya, Dirga hanya berpaling ketika seseorang menatap manik matanya dan melupakan kejadian itu.
Dirga merasa pernah mengenal sosok gadis itu. Tapi sayangnya, Dirga melupakan siapa gadis itu.
"Dirga..." panggil gadis itu dengan suara samar terdengar di telinga Dirga dan tepat ketika mata gadis itu berkedip dan wajah gadis itu berpaling.
"Ayo!" teman si gadis ternyata menarik lengan si gadis agar pergi dari pandangan Dirga. Dirga yang akhirnya tersadar pun mengalihkan pandangan nya ke sembarang tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
uniqueness//hunlisa✔
Teen Fiction[24 Feb 2019] ㅡ#2 Elvina [07 Maret 2019] ㅡ#551 Devan [13 Maret 2019] ㅡ#1 Elvina Percayalah, mentari menyinari bumi karena ia sayang pada penduduk bumi. Begitu pula dengan rembulan, ia menutupi sinar matahari untuk penduduk bumi agar beristirahat. Sa...