11

498 66 0
                                    

"hari yang selalu kukenang sampai kapanpun"

.

.

.

"Aduh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh!"

Tanpa sengaja Key menjatuhkan barang belanjaan nya. Malam ini Key membawa dua kantung plastik berukuran besar berisi kebutuhan nya dan Naya selama sebulan. Sebelumnya Naya bilang menitipkan barang belanjaan nya sebelum sang kekasih, Gibran, datang menjemput. Bodohnya, Key mengiyakan suruhan Naya yang jelas-jelas merepotkan nya.

Ketika sedang mengambil beberapa barang yang berhasil keluar dari dalam kantung plastik, secara mengejutkan seseorang membantu Key merapihkan barang itu. Awalnya Key ingin memastikan siapa yang membantunya, hanya saja, dari penampilan lelaki yang mengenakan jaket, topi, dan masker hitam, mengira bahwa dia hanyalah orang yang membantu. Dari gerakan nya yang cekatan, Key ikut mengambili beberapa barang itu.

"Biar kubantu." tanpa meminta ijin, lelaki ini bangkit dengan mengambil satu kantung plastik milik Key.

Lelaki ini mulai berjalan didepan Key, sementara Key terdiam mematung di tempat, saat sudah berdiri. Key tahu siapa lelaki itu. Devan membantunya. Key berusaha tak peduli siapa lelaki itu dan berjalan di belakangnya tanpa mempedulikan lelaki yang tahu dimana kost-an milik Key tanpa Key arahi.

Sesampainya didepan kost-an, Devan berhenti dan berbalik. Kemudian memberikan kantung plastik yang dibawanya kepada Key. Namun Key belum menerima kantung plastik itu, ia hanya berusaha menatap mata lelaki yang berusaha menghindar dari tatapan nya itu. 

"Berhenti ngikutin aku dan urus hidupmu sendiri, Tuan Devan Aksa Kenzo." pekik Key yang kemudian mengambil kantung plastik itu dan beranjak pergi meninggalkan Devan.

Key tahu, lelaki itu mengikuti nya selama seminggu ini. Entah dia memang tak memiliki pekerjaan penting, atau bagaimana, Devan mengikuti Key kemanapun Key pergi. Saat tadi, ketika Key berjalan seorang diri ke minimarket, ia merasa seseorang mengikutinya dan Key sadar akan hal itu namun berusaha seolah tak peduli.

Jujur, Key ingin berbicara panjang lebar dengan lelaki yang kini sudah menjadi idola para remaja. Hanya saja, nyali untuk bertemu saja tak ada. Key masih merasa sakit hati meski hanya mendengar suara Devan di radio bus ataupun mobil Naya. Andai hari itu tak pernah terjadi, mungkin semua akan baik-baik saja. Key hanya mampu berandai-andai belaka.

🌸🌸🌸

Siang ini, Caca sedang menulis tugas kampus di perpustakaan fakultasnya. Caca duduk seorang diri ditemani alunan musik dari earphone yang dikenakan nya. Setelah kejadian dimana Caca dipasangkan dengan Reza malam itu, keduanya tak berhubungan lagi. Dan Caca bungkam dari para sahabatnya, karena menurutnya, Reza sudah biasa seperti itu, jadi tak heran.

uniqueness//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang