09

519 63 0
                                    

"Hujan terus turun bersama dengan petir."

.

.

.

"Bentar, aku mau beli minum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bentar, aku mau beli minum."

"Eh, ngga usah! Biar aku aja! Kamu duduk disini aja ya sayang."

Gibran sampai menarik pelan tangan Naya dan menyuruhnya untuk kembali duduk di kursi nya.

"Kamu mau minum apa?" tanya Gibran dengan wajah berserinya. Entah kenapa, Gibran lebih perhatian dari sebelumnya. Bahkan keduanya terlihat seperti orang yang baru pacaran. Gibran membuat perasaan sayang Naya semakin tumbuh setiap harinya.

Padahal, hari ini sudah sebulan tepatnya ketika Naya keluar rumah sakit, tapi sikap manis Gibran masih terlihat. Naya mampu berjalan sendirian dan membeli minuman, tapi Gibran menolak.

"Em, air putih aja." jawab Naya.

Kemudian Gibran beranjak dari tempat duduk nya dan pergi meninggalkan Naya di bakul ketoprak yang sedang mereka kunjungi siang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Gibran beranjak dari tempat duduk nya dan pergi meninggalkan Naya di bakul ketoprak yang sedang mereka kunjungi siang ini. Sembari melihat Gibran menyebrang, Naya tersenyum usil menatap punggung Gibran yang semakin mengecil di pandangan nya. Naya semakin bersyukur paea Tuhan, bahwa dirinya harus dihadirkan seorang Gibran yang kadang sikapnya tak bisa ditebak seperti saat ini.

Gibran kembali dengan sebotol air putih di tangan nya. Gibran menaruh botol itu di hadapan Naya, dan Naya masih tersenyum usil seperti sebelumnya. Gibran duduk, dan baru tersadar Naya terus menatapnya dengan senyumam cantiknya itu. Gibran yang hendak menyantap ketopraknya pun harus ia urungkan.

"Butuh apalagi, Tuan Puteri?" tanya Gibran mengeja pada dua kata terakhir. Gibran masih tersenyum pada Naya, seolah ia tak tunjuk kan sikap lelahnya selama sebulan ini terus saja melayani Naya seperti seorang Tuan Puteri.

uniqueness//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang