20

826 71 7
                                    

"Kamu adalah alasanku untuk jatuh dan cinta."

.

.

.

Tak terasa hari ini adalah hari dimana di adakan nya hari kelulusan bagi para mahasiswa yang di nyatakan lulus oleh dosen nya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa hari ini adalah hari dimana di adakan nya hari kelulusan bagi para mahasiswa yang di nyatakan lulus oleh dosen nya masing-masing. Terlihat banyak mahasiswa bersama dengan wali mereka, duduk berjejer dan dengan rapih di tempat duduk yang di sediakan. Sementara para hadirin lain nya, duduk di kursi yang berada di lantai dua. Termasuk Elvina bersama Naya di samping nya.

Elvina terus saja menatap Dirga di bawah yang tengah bergandengan bersama ibu nya. Ya, Elvina sama sekali belum tahu, tentang kedua orang tua Dirga yang sudah di panggil Tuhan.

Dengan perasaan khawatir dan jantung yang berdetak hebat, Elvina terus saja memperhatikan lelaki di bawah itu dengan memicingkan sudut alisnya. Dada yang kembang-kempis, keringat yang bercucuran, di tambah dengan bibir bagian bawah yang Elvina gigit sendiri, menambah kesan bahwa saat ini yang di tonton nya bersama Naya adalah film horror.
"Biasa aja dong, El." sahut Naya yang duduk di sebelah Elvina. Elvina pun menoleh, dan terlihat mata nya yang mulai berlinang. Naya sempat melihat tingkah Elvina aneh, tapi menurutnya tatapan Elvina saat ini terlihat wajar.

Ya, Naya pernah mengalami situasi saat dirinya berhubungan jarak jauh dengan Gibran. Karena itu Naya memahami situasi Elvina saat ini. Gelisah dan takut kehilangan, sedang Elvina rasakan. Justru bukan perasaan bahagia yang meliputinya karena saat ini sedang perayaan kelulusan Dirga.

Naya pun dengan inisiatif menggenggam tangan kiri Elvina dan menepuknya dua kali. Memberi respon agar Elvina lebih tenang dengan situasi nya saat ini.

Key bilang dia ada urusan dengan Devan yang mendapat jadwal di luar kota. Key menjadi pendamping Devan hari ini. Dan Caca yang sedang ada kelas. Jadi hanya Naya yang hari ini menemani Elvina.

Terlihat seluruh para calon mahasiswa yang akan sarjana, berdiri bersama para wali mereka. Dengan mengibarkan senyuman manis pada dunia, Dirga berdiri dengan gagah nya. Sementara jantung Elvina tiba-tiba saja terasa sangat sakit. Elvina yang awalnya akan ikut berdiri seperti para tamu lain nya, akhirnya kembali duduk dengan memegang dada kirinya yang terasa sakit. Naya sempat panik karena tangan Elvina yang masih menggandeng nya, dan Naya tersadar bahwa untuk berdiri saja Elvina tak kuat.

Elvina memejamkan matanya, ia tak sadarkan diri. Naya yang panik pun memanggil seorang panitia dan kemudian panitia itu menghubungi tenaga medis segera. Dengan cekatan, tenaga medis itu mendekati Naya dan segera mengangkat Elvina menggunakan tandu.

Dirga yang merasa sesuatu sedang terjadi di atas sana, kemudian menoleh ke sebelah kiri. Terlihat beberapa tenaga medis sedang mengerubungi seseorang disana. Dirga tak memperhatikan Naya yang sedang panik, Dirga hanya penasaran, siapa yang sakit ketika di acara kelulusan nya.

uniqueness//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang