18

457 51 0
                                    

"Bahagiaku, ketika bersamamu."

.

.

.

PERHATIAN!! KONTEN DIBAWAH BERBAHAYA BAGI ANAK-ANAK, KARENA BERISI BAHAGIA NYA DIRGA PUNYA PACAR CANTIK, HARAP BIJAK! TERIMA KASIH😊

PERHATIAN!! KONTEN DIBAWAH BERBAHAYA BAGI ANAK-ANAK, KARENA BERISI BAHAGIA NYA DIRGA PUNYA PACAR CANTIK, HARAP BIJAK! TERIMA KASIH😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Dirga turun dari kamarnya dengan wajah bantal karena Dirga yang baru saja bangun dari tidurnya. Aroma makanan yang harum mengundang hidung dan perutnya yang kelaparan untuk ke dapur. Terlihat punggung Elvina yang sedang memasak di atas kompornya.

Dengan mata menyipit karena baru bangun, Dirga mendekat. Mengendus bau tubuh Elvina yang diingatnya sambil memejamkan mata. Elvina sampai terlonjak kaget setelah sadar sebuah kepala menempel pada tengkuk lehernya. Elvina menoleh dan melihat kepala Dirga sudah bersandar pada bahu kiri nya. Kemudian Dirga memeluk Elvina dari belakang, masih dengan mata terpejam dan senyuman nya karena menghirup aroma enak dari masakan Elvina.

Astaga, jantung Elvina sampai berdegup kencang saat ini. Mungkin Dirga mendengarnya, atau tidak. Elvina tak peduli, yang terpenting sekarang bagaimana cara mengatakan pada Dirga agar bangkit dari bahu nya karena masakan nya sudah matang. Elvina salah tingkah.

"Awas, ih! Makanan udah mateng nih." pinta nya dengan kedua tangan diam pada posisi nya memegang spatula wajan dan ganggang wajan.

Dirga dengan cepat mematikan kompor meski matanya masih terpejam. Dengan rambut acak-acakan nya, Dirga justru mengeratkan pelukan nya. Jantung Elvina semakin berdetak kencang dan keras.

"Sebentar aja." pinta nya dengan suara serak akibat baru bangun tidur.

"Dirga?" panggil Elvina dengan maksud jika makanan dibiarkan terus tak akan enak. Dirga harus pergi dari bahunya, segera.

Dengan malas, Dirga melepas pelukan nya. Kemudian berjalan pelan menuju meja makan. Mata yang masih menyipit dan rambutnya yang acak-acakan, Dirga hanya melihat piring dan mangkuk yang Elvina taruh di atas mejanya. Sebenarnya Dirga bingung, sejak kapan Elvina ada di rumahnya. Bukannya seharusnya Elvina kuliah?

Dirga sempat melihat jam, dan saat ini jam menunjuk kan pukul delapan pagi. Dirga tahu, dirinya telat untuk menjemput Elvina pagi ini. Dirga membulatkan matanya, ia sadar, lantas kenapa Elvina ada disini?!

"Kamu ngga kuliah?!" tanya Dirga dengan tatapan terkejutnya. Dirga takut, karena dirinya Elvina sampai bolos kelas.

Elvina menggeleng, kemudian menaruh piring terakhir berisi dua telur mata sapi di atas meja makan.

uniqueness//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang