"Dirga, dan sikap dibaliknya."
.
.
.
"Gimana sih, kak?!" kesal Elvina setelah sadar Dirga memotong bawang merah saja tak bisa.
Dirga memotong bawang itu dengan membelahnya jadi dua tanpa mengupas kulitnya. Sementara mata Dirga sudah merasa panas sampai mengeluarkan air mata. Elvina yang baru saja memasak beras agar menjadi bubur. Elvina sampai berkacak pinggang dan memanyunkan bibirnya setelah sepuluh butir bawang merah sudah Dirga potong jadi dua tanpa mengupas kulitnya.
Elvina merebut pisau dari tangan Dirga, dan menggeserkan tubuh Dirga dari depan para bawang yang berhasil Dirga potong, dengan pinggulnya.
"Sanah bersihin matamu tuh basah!" Elvina masih kesal dengan tingkah Dirga.
Dirga dengan santai mengusap kedua mata dengan kedua tangan nya yang jelas-jelas habis memegang bawang merah.
"AH!" Dirga berteriak setelah matanya terasa perih terkena tangan yang bekas memotong bawang merah barusan. Elvina menoleh, dan segera menaruh pisau beserta bawang yang hendak di potong, kemudian menghampiri Dirga di belakang nya yang kesakitan karena matanya terasa perih sekali.
Elvina sampai harus menunda pekerjaan nya memotong bawang merah dan mengobati Dirga diatas sofa depan televisi. Rumah Dirga tak bersekat, jadi mudah bagi Elvina tahu bahwa buburnya sudah matang. Dan rumah ini terbilang kecil namun mewah. Yah, bisa kalian bayangkan rumahnya seperti ini.
Elvina sampai harus menahan tubuhnya diatas tubuh Dirga yang terduduk, dan meneteskan beberapa tetes obat tetes mata yang Dirga punya. Meski Dirga jarang masak, tapi Dirga punya kotak P3K untuk mengobatinya ketika kecelakaan kecil seperti saat ini.
"AH!" Dirga mengeluh kesakitan setelah Elvina paksa buka matanya dan meneteskan obat tetes mata itu. Dirga sampai hendak memegang matanya sendiri sebelum sadar bahwa matanya tak boleh tersentuh tangan nya yang masih kotor. Mata Dirga benar-benar terlihat begitu merah akibat ulahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
uniqueness//hunlisa✔
Novela Juvenil[24 Feb 2019] ㅡ#2 Elvina [07 Maret 2019] ㅡ#551 Devan [13 Maret 2019] ㅡ#1 Elvina Percayalah, mentari menyinari bumi karena ia sayang pada penduduk bumi. Begitu pula dengan rembulan, ia menutupi sinar matahari untuk penduduk bumi agar beristirahat. Sa...