12

453 63 0
                                    

"Hari pertama."

.

.

.

Key sedang memasuk kan beberapa buku ke dalam lokernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Key sedang memasuk kan beberapa buku ke dalam lokernya.

"JANGAN LUPA BESOK HADIR KE ACARA TAHUNAN SEKOLAH KITA!!! PENAMPILAN DARI SELURUH FAKULTAS AKAN MENAMPILKAN PENAMPILAN TERBAIK MEREKA!!!..."

Secara mengejutkan seseorang berbicara keras dengan mic dan juga sound besar didepan nya. Orang yang duduk di atas gerobak itu didorong oleh dua orang di belakangnya. Astaga, acara konyol apalagi yang akan mereka adakan, Key hanya menggeleng sembari melihat ternyata yang sedang menyampaikan pengumuman adalah kekasih Naya, Gibran.

"Kak! Hadir yak!" Key sampai terlonjak kecil akibat terkejut seseorang mahasiswi berdiri di sebelahnya dengan selembaran pamflet di pegang nya. Key mengambil pamflet itu, kemudian mahasiswi tadi pergi untuk menyebarkan pamflet lain yang ada di pangkuan tangan kiri nya.

Key membaca pamflet itu, disana tertulis banyak sekali artis yang akan di undang kampus. Key pikir apa yang dibicarakan Naya tempo lalu adalah sebuah kebohongan, ternyata benar. Karena menurut Key, kampus tak mungkin mengijinkan dan juga memberi dana pada organisasi mahasiswa yang mengadakan acara besar itu.

"Sponsor spesial dari KJ Production?" gumam Key membaca kalimat terakhir dalam pamflet tersebut. Terpampang jelas wajah tampan milik Devan yang akan tampil sebagai tamu undangan dan logo kebanggaan perusahaan nya.

Key tahu, pasti banyaknya artis yang di undang tak jauh-jauh karena sponsor yang besar dari perusahaan Devan. Dan juga beberapa artis itu termasuk artis yang dalam naungan agensinya, KJ Production. Selain memproduksi pakaian, memang setahun belakangan perusahaan memiliki cabang sebagai sebuah agensi dan sedang dalam proses menuju agensi sukses.

Key memutar bola matanya. Kali ini, apa rencana Devan?

"Sudah baca?" tanya Alvano yang tak tahu muncul darimana dan tiba-tiba sudah ada didepan Key. Key sampai tersenyum kaku akibat terkejut.

"Pacarmu kaya ya ternyata, hebat dia." sindir Alvano yang kini melipat kedua tangan didepan dadanya.

"Dia bukan pacarku lagi." cetus Key dengan senyuman kecil pastinya. Key masih belum bisa menerima kenyataan bahwa hubungan nya sudah berakhir dengan Devan selama hampir dua bulan ini.

"Kalian putus?!" Devan menjadi orang ke sekian yang memasang wajah terkejutnya setelah mendengar kabar itu.

Key menunduk dan menghembuskan napasnya kasar. Sudah cukup baginya kembali teringat dengan sosok Devan. Key berbalik dan pergi meninggalkan sang dosen. Meski tak sopan, Key memikirkan perasaan nya yang kembali campur-aduk akibat pertanyaan sang dosen.

uniqueness//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang