"Hari yang kacau, namun indah."
.
.
.
Hari ini, Naya dan Key berencana akan makan siang bersama. Tapi sebelum itu, Naya memberhentikan mobilnya didepan gedung fakultas tempat Elvina kuliah. Kali ini mereka tak bersama Caca, Caca bilang dia ada kelas jadi akan menyusul. Dan Caca juga bilang untuk tidak menghabiskan makanan sebelum Caca datang.
Naya sedang sibuk menghubungi Elvina, sementara Key sedang melamun. Pikiran nya masih terbayang akan kejadian malam itu. Memang, Key yang mengakhiri hubungan, tapi bukan berarti rasa sayangnya terhadap Devan hilang begitu saja. Entah kenapa Key harus mengakhiri hubungan nya sendiri, Key menyesal dan tak menyangka bahwa Devan menyetujui putusan nya. Baru kali ini Key merasa menyesal telah mengakhiri hubungan nya sendiri.
"Maaf ya, tiba-tiba tadi dosen lama jelasin." Sebuah suara berhasil menyadarkan Key dari lamunan singkatnya. Tepat ketika Elvina berhasil masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang Key.
"Oke, kita mau makan di tempat biasa kan?" tanya Naya yang kembali melajukan mobilnya.
Mereka bertiga sampai di restoran yang biasa mereka kunjungi ketika awal bulan. Sebuah tempat makan mewah namun dengan harga sederhana alias pas di kantung mahasiswa. Meski begitu, makanan disini juga enak dan cukup ramai setiap harinya.
Mereka pun duduk di sebuah meja lesehan yang Naya pesan sebelumnya melalui sebuah aplikasi. Sementara Naya pergi memesan makanan, dan Elvina pergi sebentar ke kamar mandi. Baiklah, Key ditinggal sendirian dan baginya sudah biasa seperti ini. Key menghembuskan napasnya lega sembari menyandarkan punggung di dinding melepas lelahnya.
"Baiklah, hari ini kita kedatangan sang pengusaha hebat berumur 23 tahun dan sudah memiliki perusahaan sendiri dengan beberapa cabang di negara Milenial ini. Mari kita sambut, Devan Aksa Kenzo!" disambung dengan tepuk tangan dari para penonton.
Tentu perhatian Key tertuju pada televisi yang menayangkan dan menyebutkan nama Devan barusan. Kebetulan televisi memang terletak di atas dekat atap dan dekat meja mereka. Terlihat Devan yang baru saja tiba di lokasi syuting yang berada di dalam studio itu. Kemudian dengan penuh senyuman ramah, Devan duduk di kursinya. Dengan jas hitam dan dasi yang pernah Key beri pada Devan, Devan tampil sangat tampan di dalam televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
uniqueness//hunlisa✔
Teen Fiction[24 Feb 2019] ㅡ#2 Elvina [07 Maret 2019] ㅡ#551 Devan [13 Maret 2019] ㅡ#1 Elvina Percayalah, mentari menyinari bumi karena ia sayang pada penduduk bumi. Begitu pula dengan rembulan, ia menutupi sinar matahari untuk penduduk bumi agar beristirahat. Sa...