Sesuai kesepakatan, Ji Won menginap di apartemen Ye Eun malam itu. Mereka terjaga sampai tengah malam hanya karena membicarakan seorang pria.
"Uh, besok aku harus bilang apa?" Ye Eun bergumam setelah menceritakan semua yang ia alami bersama Yuta.
Ji Won menatapnya tak habis pikir. "Kau serius? Aku tahu kau butuh uang tapi kukira kau tak seputus asa ini sampai-sampai mempertimbangkan untuk menikahi penguntitmu sendiri."
Ye Eun mengernyit, "Bukankah kemarin kau yang bilang padaku kalau satu-satunya jalan keluar dari masalah finansialku adalah cari cowok kaya dan menikahinya?"
"Yeah, aku memang bilang begitu tapi kau seharusnya tidak menanggapinya dengan serius. Itu cuma omong kosong, jangan dengarkan aku."
"Oke, sekarang pun ucapanmu cuma omong kosong, jadi aku tak akan mendengarkanmu," balasnya ketus, "Aku akan menerima tawarannya."
"Ye Eun, jangan bodoh!"
"Justru kaulah yang jangan bodoh! Mana mungkin aku melepaskan kesempatan ini dari genggamanku. Tidak setiap hari ada cowok kaya yang mengajakmu menikah."
Ya. Ye Eun tahu ucapannya saat ini memang amat bertolak belakang dengan sikapnya tadi sore. Tetapi setelah merenung panjang, gadis itu akhirnya berubah pikiran. Dia berpikir, mungkin semua ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk mengubah takdirnya yang pahit.
"Kau benar-benar menyedihkan," cemooh Ji Won. "Selain kebutuhanmu akan uang, apa kau tak mempertimbangkan hal lain?"
"Hal lain apa?"
"Jati dirinya?"
"Jati dirinya?"
"Ya. Kau harus ingat dia cowok yang sama dengan yang menyelinap ke kamarmu kemarin, dialah cowok yang tidak kelihatan CCTV, dia cowok yang muncul begitu saja di kelasmu dan mengikutimu sampai ke restoran. Apa itu semua tak membuatmu takut?"
Ye Eun terdiam. Dia mengakui memang ada sesuatu yang ganjil dari Yuta, tapi sejujurnya saat ini ia benar-benar gelap mata. Terserah dia makhluk apa, yang penting dia kaya raya.
"Sebenarnya," tambah Ji Won, "tadi pagi ada yang menemuiku di restoran. Dia mengaku-ngaku sebagai anak buah cowok yang mengikutimu, dia bilang cowok itu rentenir dan mereka akan mengambil semua asetmu."
"Eh? Aset apa?"
"Aku tahu. Aset yang mana?"
"Itu pasti cuma orang iseng. Aku tak pernah bertemu Yuta sebelumnya, apalagi berutang padanya. Dia bukan rentenir."
"Oke, mungkin dia memang bukan rentenir tapi..." Tiba-tiba lampu tak kasatmata di kepala Ji Won menyala terang. Gadis itu menatap Ye Eun dengan mata membeliak, "Astaga! Sepertinya aku mengerti sekarang!"
"Mengerti apa?"
"Mereka pasti kerja sama. Kau bilang Yuta tahu kau akan diusir dari apartemenmu akhir bulan ini, kan? Dia juga tahu soal adikmu yang nyaris putus sekolah."
"Yeah?"
Ji Won berdeham dan merendahkan suaranya, "Tolong jangan salah paham, tapi uh, kukira ini semua salahku? Maksudku, aku mungkin, agak memberitahunya?"
"Apa?"
"Dengar, aku minta maaf."
"Kau memberitahunya? Ya ampun, Moon Ji Won! Kenapa kau menyebarkan aibku pada orang asing?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Bride
VampireKetika seorang vampir masuk ke dalam hidupmu dan mengubah segalanya... Author : Salsa