Epilog-3 (Ye Eun POV)

180 13 5
                                    

Aku tak benar-benar mengerti apa yang terjadi, tapi rasanya seperti ada sesuatu yang diambil dariku, sesuatu yang besar, namun aku tak tahu apakah sesuatu itu. Aku tak bisa mengingat satu kejadian pun sepanjang Agustus sampai November. Seolah tiga bulan itu tak pernah ada, seolah aku melongkapinya begitu saja.


Ji Won kukuh meyakinkanku bahwa tidak ada yang aneh, bahwa aku tidak mati suri, aku bekerja, aku kuliah, aku hidup, persis seperti biasa. Dia bilang mungkin aku merasakan kekosongan itu karena sedang stres saja. Ji Won bisa jadi benar, dan aku berusaha sekuat tenaga untuk meyakini ucapannya. Namun itu sulit sekali.


Aku tahu aku memenangkan kuis berhadiah besar di salah satu hari yang kosong itu. Aku menyewa apartemenku sampai bertahun-tahun ke depan, aku memberikan sebagian besar uang tersebut pada keluargaku, dan beberapa pada Ji Won. Aku tahu itu. Ji Won tahu itu. Keluargaku tahu itu. Tidak ada yang membantah bahwa aku benar-benar memenangkan jackpot. Tapi anehnya aku tak pernah mengingat kejadian riilnya. Aku tak pernah ingat kuis apa tepatnya yang kumenangkan. Aku tak pernah mengingat bagaimana rasanya saat aku diberi tahu aku memenangkannya. Apa aku pingsan? Itu uang yang sangat banyak jadi seharusnya aku memang pingsan.


Bulan demi bulan berlalu. Aku berusaha melepaskan semua rasa penasaran itu, berusaha merelakannya menjadi misteri, berusaha tak mencari tahu lagi, demi menjaga kewarasanku sendiri. Sebab semakin dipikirkan, semua kekosongan itu semakin membuat gila.


Namun saat akhirnya aku berhasil berdamai dengan akal sehatku, aku malah menemukan sesuatu yang membuat saraf-saraf sinapsku serasa tenggelam di lahar panas. Sebuah surat perjanjian.


Aku mengambil koperku dari atas lemari saat berniat pulang ke Jeonnam. Aku bermaksud memberi keluargaku kejutan dengan datang tiba-tiba. Namun malam itu, justru akulah yang dikejutkan. Saat sedang menyelipkan obat-obatan di selipan koper, aku menemukan secarik kertas yang terlipat rapi di sana. Dengan dua buah tanda tangan di bawahnya, milikku dan milik seseorang-Nakamoto Yuta. Gilanya, perjanjian itu dibuat tanggal 26 Agustus tahun lalu dan ada kata 'pernikahan' di sana. Aku membaca perjanjian itu berulang-ulang dan semakin dibaca segalanya semakin tidak masuk akal.


Aku membawa surat itu ke restoran dan menunjukkannya pada Ji Won.


Perjanjian

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, sepakat dan berjanji bahwa, selama pernikahan berlangsung, Tuan Nakamoto Yuta akan mematuhi hal-hal yang ditulis oleh Nona Shin Ye Eun sebagai berikut:

- Tidak boleh menyentuh

- Tidak boleh melarangku bertemu Ji Won (atau temanku yang lain, jika suatu saat temanku bertambah)

- Tidak boleh melarangku kuliah

- Tidak boleh mengatur hidupku (dalam artian luas)

- Tidak ada jam malam (aku bebas pulang kapan pun aku mau, atau bahkan tidak pulang sekalipun)

- PRIVASI!!!

- Aku tidak punya kewajiban untuk bangun pagi apalagi memasak sarapan untukmu

- Aku tidak punya kewajban untuk mencuci atau menyetrika baju-bajumu

- Tepati janjimu untuk membiayai sekolah Ye Ah

- Tepati janjimu untuk membantu perekonomian keluargaku (berikan aku uang kapan pun aku minta)

- Tidak boleh mengomel apalagi memukulku

- Tidak boleh jatuh cinta padaku

Seoul, 26 Agustus 2018

Vampire BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang