Suasana dalam mobil, benar-benar hening sekarang tidak ada niatan sama sekali dari kedua nya untuk berbicara atau untuk menjalin kedekatan
"Awas aja ya lo rio, lihat aja pembalasan gue" aku hanya bisa berbicara di dalam hati ku, pria itu hanya fokus dengan jalanan di depan nya
"Lo mau makan dulu apa nggak ????" Tanya pria menyebal kan di sebelah gue ini
"Nggak usah, gue nggak lapar" ujar ku cuek
"Kriuukk" suara perut ku, ingin rasa nya tuhan mengambil nyawa ku saja sekarang, bagaimana tidak aku benar-benar malu sekarang
"Itu yang lo bilang nggak laper, suara perut lo, bisa ngalahin klakson mobil ini kali, malu-maluin tau nggak" ujar daniel dengan smirk menyebal kan di wajah nya
"Biasa aja kali, nggak usah nyama-nyamain bunyi perut gue sama klakson mobil butut lo ini" ujar ku
Tak terasa mobil ini pun berhenti, di sebuah restoran
"Ayo turun" ajak daniel, dan berlalu meninggal kan ku dalam mobil, aku hanya bisa mengikuti nya dari belakang, kami pun memilih duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana
"Lo mau makan apa ????" Tanya nya pada ku
"Apa-apa aja, yang penting gue makan" ujar ku cuek, sambil memain kan ponsel ku
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" ujar daniel, nada suara nya tampak serius kali ini
"Kalau mau ngomong ya ngomong aja, nggak usah pake ijin juga kali"
"Ini masalah, perjodohan kita"
"Emang kenapa sama masalah perjodohan kita ????" Tanya ku, tidak biasa nya daniel membicara kan masalah ini
"Jujur, gue nerima perjodohan itu...."
"Pasti lo bakal nerima lah perjodohan ini, kalau lo nolak lo bisa di coret dari daftar keluarga lo" ujar ku seadanya
"Lo salah"
"Lo bilang gue salah, tapi yang gue tau ancaman dari mama lo buat elo itu adalah kalau elo nggak nerima perjodohan ini, lo bakal di coret dari daftar keluarga lo"
"Gue punya alasan lain, kenapa gue nerima perjodohan ini" ujar nya
"Apa alasan nya ??? Gue pengen denger omongan seorang daniel"
"Gue suka sama elo" aku hanya bisa melebar kan kedua bola mata ku
"Lo gila, atau lo lagi sakit sekarang ??? Atau lo salah makan mungkin ?????" Ujar ku coba meyakinkan
"Itu alasan gue, kenapa gue nerima perjodohan ini, jujur gue bukan cowok yang romantis, tapi gue benar suka sama, sebenar nya bukan suka, tapi cinta, gue mulai mencintai elo alika" bagai tersambar petir, aku hanya mampu berdiam diri dan membisu
"Hahahahhahha lo lucu, kalau emang elo mau becanda nggak usah sampe segitu nya kali" ujar ku, mencoba mencair kan suasana
"Gue nggak lagi becanda, emang seperti itu keyataan nya"
"Tapi........"aku berusaha mencernan perkataan yang di utarakan daniel barusan
"Gue harus pergi sekarang, permisi" setelah mengatakan itu, aku berlari sekencang-kencang nya, tak ku indah kan sama sekali panggilan daniel di luar sana
Aku memberhentikan taksi yang ada di depan ku, mencoba pergi berusaha untuk menghilang kan rasa keterkejutan ini
*******
Sesampai nya di rumah aku mencoba mencari keberadaan alika, pasti dia sangat terkejut dengan apa yang aku sampai kan tadi, dapat aku lihat rio sekarang sedang duduk menonton tv di ruang keluarga
"Lo nggak ngeliat alika ????" Tanya ku pada rio, yang masih fokus dengan layar tv di depan nya
"Kak alika di kamar nya, gue mau tanya sama lo, kenapa kak alika pulang nya naik taksi ????, gue kan udah minta tolong sama elo buat anterin sampe rumah" ujar rio, tampak nya dia marah karna melihat alika pulang naik taksi
"Tadi emang awal nya alika bareng gue kok, tadi kita mampir dulu buat makan, terus gue kasih tau gimana perasaan gue yang sebenar nya ke dia" ujar ku coba menjelaskan nya
"Terus gimana reaksi nya kak alika ????"
"Alika ninggalin gue gitu aja di restoran"
"Jujur, sebenarnya gue mau nanya sama lo, lo beneran suka sama kak alika ????" Tanya rio pada ku, kepada dia bisa bertanya lagi masalah itu, aku kan sudah menjelas kan nya dulu
"Gue kan udah pernah ngomong sama lo, gue sayang dan cinta sama alika, jangan lo pikir karna sikap cuek gue ke alika gue nggak merhatiin dia, gue selalu merhatiin dia walau itu cuma dari kejauhan, gue ngelakuin hal yang bikin dia marah itu karna gue mau dia merhatiin gue"
"Lo bohong !!!!!!!!!" Teriak sebuah suara dari arah tangga
"Gue jujur alika, ini yang sebenar nya gue rasain" ujar ku, itu adalah alika aku harus bisa meyakinkan nya
"Gue benci sama lo, gue nggak suka sama lo dan nggak akan pernah suka sama lo" ucapan alika benar-benar sangat menyakit kan, hati ku rasa nya seperti di tusuk oleh ribuan pedang, menyakit kan walau tidak berdarah, itu lah yang ku rasakan sekarang
"Gue nerima perjodohan ini, semata-mata karna ancaman dari orang tua gue, jadi gue mau jangan pernah lo bawa perasaan di dalam masalah perjodohan ini" ucap alika
"maafin gue, kalau mungkin perkataan gue tadi menganggu pikiran elo, anggap aja gue nggak pernah ngomong kayak gitu" jawab ku, sambil berlalu menuju kamar ku
"Lo emang bodoh daniel, bisa-bisa nya elo suka sama cewek yang sama sekali jelas-jelas udah benci sama elo dari awal perjodohan" ucap ku, pada diri ku sendiri sambil menatap cermin yang ada di depan ku, sungguh menyedih kan
******
Keesokan hari nya alika tampak masih tidur dalam balutan selimut tebal nya, tampak tidak terganggu sama sekali dengan panggilan yang masuk di handphone nya
"Non alika, ayo bangun sudah siang non" ujar seorang pelayan yang sudah tiga kali berusaha untuk membangun kan alika
"Astaga bi, aku masih ngantuk lima menit lagi" ujar ku ogah-ogahan sebenar nya aku sangat malas untuk bangun sekarang karna mengingat kejadian tadi malam, saat gue ngeliat tatapan terluka dari daniel kenapa hati gue bisa sakit ???? Gue ngerasa khawatir saat ngeliat dia sedih
"Non alika harus bangun, non emng nya nggak pergi sekolah apa ????" Aku akhirnya terpaksa membuka kedua mata ku
"ASTAGA, KENAPA BIBI NGGAK NGEBANGUNIN AKU DARI TADI ?????!!!!" teriak ku sambil berlari menuju kamar mandi
Tbc
Jangan lupa vote dan coment nya ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NERD GIRL
Teen Fictioncerita ini mengisahkan seorang gadis yang merubah penampilanya menjadi gadis Cupu Dan culun gadis itu bernama alika putri prasetyo sudah hampir 17tahun tahun alika tinggal Dan besar di Amerika saat kembali ke Indonesia dia ingin merubah penampilanny...