DUA BELAS

5.3K 203 1
                                    

Bodoh bodoh bodoh! Bahkan aku tidak peduli dengan keselamatanku sendiri hanya untuk berusaha menemuimu.









Adira melangkahkan kakinya dengan raut kesal.
Bagimana bisa keadaan seakan akan tidak berpihak kepada dirinya

Tadi Ia sengaja tidak membawa mobil nya ke sekolah, dan diantar oleh supirnya.

Tiga puluh menit yang lalu supir nya memberi kabar tidak bisa menjemput karena harus mengantrakan Ibunya untuk belanja.

Yang menambah kesal Adira, karena dompetnya ketinggalan dirumah, untung saja Cindy meminjamkan uang kepada Adira sehingga Adira tidak kelaparan di jam Istirahat.

Alexi tidak datang ke sekolah karena sebentar lagi dirinya mewakili sekolah untuk popda basket. Tadi Alexi sudah mengabari Adira.

"Sial, terus gue harus jalan kaki gitu, plis dong kasih tumpangan. Gue nggak mau betis gue ngalahin tukang becak" Gumam nya.

Tak lama. Adira mendengar suara motor mendekat ke arahnya.

Adira menghentikan langkah nya sebelum melihat siapa laki laki yang berhenti di hadapan nya.

Kayaknya ini doa gue dijabah, ada yang mau ngasih tebengan nih. Batinnya

"Cewek, sendirian aja. Ikut yuk " Tangan Adira di tarik paksa

"Siapa lo? " Nada suara Adira dibuat tinggi, sambil menutupi ketakutannya.

"Kenalin, gue Gerry" Senyum nya miring.

Adira langsung menepis tangan Gerry, dan mencoba untuk lari.

Namun laki laki dihadapanya dengan sigap memaksa agar Adira ikut denga dirinya.

Adira ketakutan, mata nya tidak bisa menahan untuk tidak menangis.
Entahlah, apa yang akan Ia alami setelah ini, mungkin hidupnya rusak atau hanya tinggal nama.
Memikirkan nya saja membuat Adira semakin menangis kencang.

"Gamau, aww lepasin sakit" Tangis nya.

"Diem lo bitch!! Murahan"

Deg.

Siapa laki laki ini, mengapa dirinya mengatakan Adira seperti itu

Adira memejamkan matanya menahan sesak.

BRUK!!!

Tiba tiba cekalan ditangan nya melonggar, Adira membuka matanya tak percaya.

"Brengsek lo! Banci!! Jangan berani berani nya lo sentuh Adira!"

"Emang lo siapanya? " Jawab Gerry yang membuat Agam diam seribu bahasa.

"Diem kan lo, jadi cewek ini bisa buat gue. Nanti pas gue udah bosen, gue kasih ke lo deh"

Cukup, Agam sangat emosi kepada seseorang di depan nya ini karena telah menghina Adira.

"Bangun lo Brengsek! " Agam mencekal kerah baju Gerry.

Tak henti henti nya Agam menghabisi Gerry.
Adira yang melihat dua orang sedang ber adu jatos di depan nya sangat ketakutan, apalagi melihat darah di wajah Agam dan Gerry.

"UDAH!!!" Teriak Adira.

Agam yang sedang memberi tinjuan kepada Gerry mendadak terhentikan, karena mendengar jeritan Adira.

Gerry yang melihat Agam menjauhi nya, langsung pergi dan melajukan motor nya.

"Dir lo gapapa? " Cemas Agam.

My Cool Boyfriend [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang