Selamat membaca
Enjoy!Adira melangkahkan kakinya ke dalam rumah, Ia melihat Ibunya yang sedang menonton TV.
"Udah pulang Dir? Kenapa mukanya ditekuk gitu?" Tanya Susi yang melihat tingkah Adira tidak seperti biasanya.
"Udah Mah, gapapa cuman kecapean aja. Dira ke kamar dulu ya" Pamit Adira sambil mencium pipi Ibunya.
"Yaudah kamu mandi dulu, habis itu makan mamah udah siapin" Susi tak banyak tanya, mengerti keadaan anaknya yang nampak tak semangat seperti biasanya.
"Iya Mah" Jawab Dira singkat sambil melangkahkan kakinya bak zombie.
Entahlah mood nya sangat berantakan hari ini, padahal tagi pagi Adira sangat bahagia karena sikap Alexi yang menurutnya tiba tiba.Adira melempar kan tas nya asal, dan langsung menjatuhkan badannya ke atas kasur queen size miliknya.
"Sakit" Gumam Adira sambil memejamkan matanya.
"Segitu bencinya Alexi ke gue?" Gumamnya lagi.
Adira menutup matanya membawa ke alam mimpi, semoga nanti ketika bangun perasaan menyakitkan ini menghilang.
****
Begitupun dengan perasaan bersalah Alexi, sejak pulang sekolah tadi Alexi terus memikirkan kejadian tadi.
"Ah sial! Kenapa juga gue peduli perasaan Adira! " Pekiknya.
Ponsel Alexi berdering, pesan masuk.
ANB
NIKO : WOY
BIMO : Berisik bego! Keliatan banget jomblo nya.
NIKO : Mending gue jomblo banyak yang mau, daripada lo.
BIMO : Kalo banyak yang mau berarti nggak jomblo bego!
NIKO : Eh Alexi mana dah?
ALEXI : Hmm.
BIMO : Gimana, lo udah minta maaf kan?
ALEXI : Ke?
NIKO : lo sada nggak sih? Sikap lo ke Adira tadi nunjukin kalo lo itu berengsek!
ALEXI : Serah!
Alexi menyimpan ponsel nya, sambil memikirkan ucapan Niko.
****
Koridor kelas masih sepi, sepertinya hanya sebagian para murid yang sudah datang. Hari ini Adira ada jadwal piket dikelas nya, jadi sengaja berangkat lebih pagi.
Tiba tiba langkah Adira terhenti, jantung nya berdegup kencang melihat Alexi yang sedang berdiri di depan pintu kelasnya sambil menatap Adira.
Adira harus apa? Putar balik? Tapi kemana, lagian memang jalan menuju kelas nya melewati kelas Alexi. Jadi Adira hanya pasrah.
Pura pura galiat aja deh gue. Batin Adira
Tiba tiba langkah nya terhenti, Adira memejamkan matanya takut karena Alexi memegang tangannya.
Adira takut jika Alexi memarahi nya lagi, apalagi ini masih sepi kalau Alexi meninju Adira bagaiman?! Bisa sajakan?"Maaf" Ucap Alexi datar.
"HAH?" Refleks Adira berteriak.
"Gue minta maaf" Ulang Alexi tulus, sambil menatap Adira.
Blushing.
Alexi yang melihat pipi merah Adira pun langsung gemas di buatnya, dan tanpa Adira tahu Alexi tersenyum tipis.
"Gimana,lo mau maafin gue kan?" Tanya Alexi memastikan karena Adira tidak memberi respon apapun.
"Eeh.. i-iyaa.. " Jawab Adira gugup.
Alexi pun pergi meninggalkan Adira yang sedang mematung bahagia di buatnya.
"Gemes" Batin Alexi
Hah apa? Barusan Alexi memuji Adira? Yang benar saja!
Bimo dan Niko heran memperhatikan Alexi yang duduk di tempat sambil tersenyum, tidak biasanya bahkan ini hal yang jarang mereka lihat.
"Wessss, ada yang senyum senyum sendiri nih" Celetuk Bimo.
"Kenapa lo,tumben banget. Mikirin Adira ya?" Goda Niko tak mau kalah dengan Bimo.
"Iya" Jawab Alexi singkat.
Bimo dan Niko saling pandang, kaget dengan ucapan Alexi. Padahal kan tadi Niko hanya menebak saja.
Bel sekolah bunyi, sejak tadi Adira sedang gelisah karena supir nya tiba tiba memberi kabar tidak bisa menjemput.
"Naik" Ucap Alexi tanpa menatap Adira.
Ini orang nggak ada manis manis nya dikit gitu, liat muka gue yang cantik ini dong emang di depan ada apaan sih? Batin Adira.
"Gamau? Yaudah" Ucap Alexi sambil kembali menyala kan mesin motornya.
"Eh! Gue ikut"
Hening, hanya suara kendaraan berlalu lalang yang mereka dengarkan sepanjang perjalanan.
"Rumah lo belah mana?" Tanya Alexi.
"Em, eh itu belok kanan terus lurus" Jawab Adira gugup.
"Makasih ya, mau mampir?" Tanya Adira.
"Lain kali aja, besok pagi gue jemput" Ucap Alexi yang membuat Adira mematung ditempat nya.
Adira masuk kedalam rumahnya sambil tersenyum bahagia, ini bukan mimpikan? Tadi Alexi kan?
"Loh kenapa senyum senyum gitu?" Tanya Susi, Ibu Adira
"Dira lagi seneng mah"
"Seneng kenapa? Coba cerita"
"Mamah kepo!"
Setelah menggoda orang tuanya tadi, Adira langsung pergi ke kamarnya berniat untuk memberi kabar bahagia ini kepada Cindy, sahabatnya.
Satu sambungan terhubung.
Hal-
Apa?!
Dih gitu doang marah, maafin gue ya. Nanti gue beliin novel keluaran terbaru deh
Hmm
Gue lagi seneng nih.
Hmm
Dengerin ya, tadi gue diantar pulang sama Alexi.
Halu lo.
Enak aja! Gue serius
Kok bisa?
Tadi supir gue nggak bisa jemput, terus tiba tiba dia ngajak pulang bareng yaudah gue nggak nolak. Terus besok katanya dia mau jemput gue
Demi apa Lo?
Serah ah, males gue cerita sama lo.
Knp lo yang mar-
Bip.
Adira mematikan telfon nya kesal, niatnya curhat malah di respon seperti itu.
Cindy fikir Adira sedang berbohong apa?Jangan lupa Follow Instagram
-Reffiken12_
-Thestoryofwattpad
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boyfriend [REVISI]
Teen FictionSelasa, 13 Agustus #1insadboy Konsekuensi mencintai seseorang yang hati nya masih untuk orang lain adalah sakit hati.