Aku cemburu, namun tak sanggup berbicara, aku marah tapi tak sanggup memarahi. Karena aku terlalu mencintaimu
Adira agak tidak enak badan malam ini, mungkin karena tadi kehujanan dengan Agam. Ya Agam, laki laki yang menganggu fikiran Adira saat ini.
Ponsel Adira berdering, telfon masuk dari Alexi.
Hai Dir, lagi ngapain?
Eh hai, lagi tiduran hehe.
Kok suara kamu serak?
Iya, sedikit flu. Tadi pulang
Sekolah kehujanan.Kamu sakit? Dir aku minta
Maaf tadi nggak nganter kamu
Pulang, ah maafin aku.
Ih apasih kamu haha,
Aku gapapa cuman flu biasa.
Tadi kan dianter Ag-Loh kenapa berhenti?
Siapa? Agam?Ma-ma-af
Haha kamu kenapa? Kok
Ngomong nya gitu?Aku takut kamu marah.
Ngaco. Aku yang harus nya
Marah sama diri aku sendiri, gara gara aku, kamu sakit.Kamu gak marah?
Enggak sayang,
Aku kerumah ya.Tut.. Tut..
Alexi mematikan telfon nya.
Adira merasa bersalah sekarang, sungguh Alexi sangat pengertian sekali.Disisi lain, Alexi bangkit dari duduk nya sambil menatap datar luar, rasanya Alexi ingin marah,atau bisa di bilang cemburu.
Bagaimana tidak? Alexi sangat hafal,jika Adira masih mencintai Agam.
Namun semua Alexi tahan,karena Alexi lebih mementingkan Adira daripada dirinya.Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai dirumah Adira.
Tok
Tok
TokTak lama pintu rumah Adira dibuka, bukan Adira yang membuka. Tapi pembantu rumahnya.
"Maaf den,cari siapa?"
"Eh Bi, Adira ada?"
"Oh non Adira, ada di kamarnya lagi nggak enak badan. Masuk aja den"
"Makasih bi"
Akhirnya Alexi melangkahkan kakinya untuk menemui Adira dikamarnya.
"Dir"
"Adira,ini gue Alexi"Tidak ada sahutan, Alexi membuka pintu kamar Adira.kebetulan pintunya tidak di kunci.
Ceklek.
"Pantes nggak nyaut, orang nya tidur" Gumam Alexi,sambil menghampiri Adira yang sedang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boyfriend [REVISI]
Teen FictionSelasa, 13 Agustus #1insadboy Konsekuensi mencintai seseorang yang hati nya masih untuk orang lain adalah sakit hati.