DUA PULUH SEMBILAN

3.9K 147 4
                                    

Jangan pergi, tetap disini.

Agam sudah dibolehkan pulang hari ini, karena kedua orang tuanya dinas keluar kota akhirnya Agam di jemput supir nya ditemani oleh Resti.

"Mari den saya bantu" Ucap Pak Aryo, supir Agam.

Mobil melaju dengan kecepatan rata rata.
Sejak tadi Resti hanya diam saja, bicara hanya seperlunya.

Agam melihat Resti yang sedang fokus memandang jalanan.

"Hmm" Dehem Agam.

Resti hanya menoleh sekilas.

"EHEMM!" Deheman Agam semakin keras, Resti yang mendengarnya langsung menatap Agam tajam.

"Berisik Kak"

"Lo kenapa? Ada masalah?"

"Gak"

"Kok nggak kaya biasanya"

"Gapapa"

Hening.
Agam memilih untuk diam.

"Sudah sampai den" Ucap Pak Aryo membuat kedua orang yang sedang melamun itu tersadar

"Yuk Kak turun" Ajak Resti yang di bantu oleh Pak Aryo

Sebenrnya Agam sudah sembuh, tapi rasa sakit di perut nya masih ada.
Jadi belum bisa sepenuhnya berdiri, rasanya sangat linu.

Resti membawa Agam masuk ke kamar nya.

"Aku ambil minum dulu ya Kak" Tiba tiba tangan Resti di tahan oleh Agam.

"Lo kenapa? Cerita."

"Kak.." Lirihnya.

Sebenernya Resti sedang memikirkan ucapan Adira kepada Agam kemarin waktu Agam masih koma.

Resti berfikir kehadiran nya disini mengganggu kebahagiaan orang saja, apalagi Resti tidak punya siapa siapa. Kedua orang tuanya pergi meninggalkan Resti. Resti hanya tidak ingin menyakiti Adira. Ya walaupun Adira tidak terang terangan menyuruh Resti untuk menjauhi Agam, tapi Resti cukup sadar diri.
"Kenapa?" Tatap Agam.

"Resti mau pindah"

"PINDAH?!"

"Iya Kak" Ucap Resti sambil menundukan kepalanya.

"Kenapa?Kenapa tiba tiba?"

"Resti mau jagain Oma disana"

"Lo pindah kemana Res?" Lirih Agam.

Resti tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Agam.

"Kak Resti pulang dulu ya" Pamit nya.

Agam diam.
Tubuh nya sangat lemas, mengapa Resti tiba tiba meninggalkan Agam?

****

Saat ini Resti sedang duduk di taman sambil melamun.
Sebenrnya sejak kemarin Resti ingin mengatakan hal ini kepada Agam, tapi melihat kondisi Agam yang kurang baik akhirnya Ia tunda.

"Maafin Resti Kak, Resti cuman gamau terlalu berharap ke Kakak, Resti sayang Kakak" Lirih nya.

Ponsel Resti berdering.

Halo Resti

Iya Oma

Kamu jadi kan kesini?

Iya Oma, seminggu lagi Resti berangkat.

Yasudah jaga diri baik baik ya sayang.

My Cool Boyfriend [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang