"Mama udah sampe mana? " -Yerin
"...."
"Hah! Ga mungkin, sekarang dia dimana? " -Yerin
"...."
Saat ini pikiran Yerin sangat kacau setelah mendengar kabar mobil yang dinaiki mama nya tertabrak.
"Mama, Yerin sayang mama"
"ARGHHHHH"
Yerin mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai dan segera mencari nama orang. Ia hanya asal saja menekan nomer siapa saja.
"Halo"
"Plis tolongin gue, ini lo siapa"
"Gue Vino yer, gue otw ke rumah lo sekarang ya. Jangan kemana-mana tunggu sampe gue dateng" -Vino
Setelah Vino mematikan telfonnya, kembali seperti semula dimana Yerin menangis sambil memeluk figura yang menampilkan fotonya dengan mama nya.
"Mama pasti baik-baik aja. Tuhan kan sayang sama Yerin, ga mungkin kalau Tuhan ambil Mama sekarang" ucap Yerin
______
Dengan paniknya, Vino menuju rumah Yerin, ia sangat khawatir hingga beberapa kali ia membayangkan yang tidak-tidak.
Tak lama ia sampai di halaman rumah Yerin, ia masuk ke dalam dan segera mencari Yerin.
Ia melihat Yerin di salah satu kamar yang sedang bersender di sebelah meja dambil memeluk bingkai foto.
"Yerin, are you ok?" -Vino
"Vin, mama gue kecelakaan Vin" ucap Yerin di sela-sela tangis nya
"Ya Tuhan, ayok kita ke rumah sakit, tau kan rumah sakit nya dimana? " -Vino
"Iya tau. Vin mama ga bakal kenapa napa kan, mama bakal baik-baik aja kan" -Yerin
Vino tak tega melihat Yerin yang biasanya ceria dan sangat aktif, tetapi saat ini ia melihat Yerin menangis.
Ia menggendong Yerin ke mobilnya dan segera menginjak gas dan melajukannya menuju rumah sakit.
Yerin duduk di samping batu nisan yang menampilkan nama ayahnya Edward Saputra dan nama ibunya Adelia Vania.
Tangannya mengusap nama tersebut dengan pandangan sendu dan sesekali air mata lolos jatuh dari kedua mata gadis itu.
Audy, Mark, Vino, Rebecca, Nanda, dan Raka yang menemani Yerin hingga pemakaman selesai pun sesekali meneteskan air mata.
"Yer, ayo balik" ucap Audy dengan berlutut dan merangkul Yerin
"Iya bentar lagi dy -Yerin
"Dy lo kalo mau ke mobil, duluan aja biar Yerin gue yang jagain" -Vino
"Eumm ya udah kita tunggu di mobil aja ya vin" -Audy
Audy dan yang lain menuju mobil terkecuali Vino yang katanya akan menjaga Yerin.
"Yer, lo harus kuat, lo harus bisa buat nerima kalo orang tua lo udah ga ada" -Vino
"Tapi gue sayang mereka vin" ucap Yerin dengan menangis tersedu-sedu
"Ushh, udah ya, percaya deh Tuhan jauh lebih sayang sama mereka berdua" -Vino
Yerin yang awalnya menganggap bahwa Tuhan tak adil, karena telah mangambil orang tua nya.
Tak lama dari itu, langit mulai meneteskan airnya dari langit meuju ke tanah. Seakan alam ikut serta menangis pada hari itu.
Vino dan Yerin berlari dimana Mark memarkirkan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BOY
RomanceLelaki yang berparas tampan, tinggi dan berperilaku dingin terhadap semua wanita di sekolahnya walau banyak yang mencoba mendekatinya. Namanya Mark Levin. Pada akhirnya hadirlah siswi cantik yang mampu membuat mata lelaki tak berhenti memandangnya...